PROLOG

1.1K 116 14
                                    

Jalan di komplek perumahan itu terlihat sepi, tidak ada kendaraan lagi yang berseliweran, hanya ada seorang bocah laki-laki berusia sekitar 6 atau 7 tahun yang berdiri di tengah jalan. Ia tengah memperhatikan sebuah rumah bernuansa putih dengan tatapan benci.

Tangan kanannya yang menggenggam gunting semakin erat. Dengan penuh amarah ia memasuki rumah tersebutmenerobos pagar yang selalu tidak dikunci oleh si pemilik. Lalu setelahnya ia masuk melalui pintu anjing yang berukuran sedang, sangat pas dengan tubuh kecilnya.

Bocah itu mulai menjalankan aksinya, ia memasuki satu persatu pintu kamar. Mulai dari kamar si kakak, adik, hingga yang terakhir kamar orangtua. Ia tersenyum setelah berhasil menjalankan aksinya, yaitu; membunuh satu keluarga di rumah ini hanya dengan menggunakan gunting! 

Namun itu belum membuatnya puas. Demi menghilangkan jejak, atau mempersulit pihak medis melakukan otopsi, ia mengambil korek dan membakar tirai yang menutupi semua jendela.

Cepat-cepat bocah itu keluar melalui pintu yang sama, ia tersenyum puas ketika api yang membakar tirai mulai menyebar ke seluruh ruangan.

Baguslah, pikirnya.

Jam masih menunjukkan pukul tengah malam, tidak ada orang lain yang akan menyadari ini hingga subuh nanti. Itu artinya keempat jazad bajingan itu hangus terbakar dan menyisakan tulangatau mungkin hanya abu.

Puas memperhatikan rumah yang baru saja dibakarnya, bocah itu pun pergi ke tempat antah berantah. Meninggalkan semua kenangan buruk yang tidak ingin ia ingat di sisa hidupnya.

.

.

.

TBC

Wkwk, tumben bgt emng gua make prolog. Ya biar kyk di film2 gitu~ /plak

Dan berhubung ini prolog, jdi gua cuma jabarin sekilasnya doang, mungkin nnti di chapter depan (yg bakal bahas knp si bocah bunuh satu keluarga ini) narasinya gak sama persis kyk di prolog. Tapi ya pointnya tetep sama.

Nakababy •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang