kita dulu

7 4 0
                                    

Kita tengah menjabat sebagai rasa tidak saling percaya
Ragu yang teramat menyimpang berujung cemburu tanpa reda
Sejatinya kita hanya saling mengenal lewat sebuah tulisan
Belum sekalipun saling bertatap muka
Belum juga saling terikat rasa
Meski rasaku sedikit berdesir sebab sering kali sosokmu mampir sebagai bunga tidur tanpa rencana.
Esoknya aku mulai berharap lebih
Padahal semua masih tersingkap tabir kehaluan
Beberapa kali aku sempat curiga jikalau pesan mu tempo hari tak pernah tulus dari hati
Janjimu hanya sekedar manis ditulisan
Maya yang melenakan.
Kelakuanmu yang semakin hari kelewat menjengkelkan sungguh memuakan
Sempat hatiku berujung untuk lepas darimu
Namun detik berikutnya engkau kembali memabukkan
Menjadi candu berkepanjangan
Namun tetap saja aku terlanjur nyaman dengan sapamu yang jarang- jarang
Dengan pesan yang teramat singkat, dan topik yang sama setiap harinya.
Setiap kali pesanmu hilang aku mulai curiga
Mungkinkah aku sudah tidak dibutuhkan?

sekertas hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang