Kita hanyalah pikiran- pikiran
Diantara carut marut fatamorgana
Dihempas jeruji kenang atau terkadang dipaksa tertanam
Kita hanya buah dari ambisi waktu
Yang sering tersulut tak tau waktu
Padamnya tak tentu.
Melantahkan perihal rasa yang telah berpulang dan berkabung dihatimu
Lalu esoknya,
Secuil kisah perihalmu yang terlanjur tertoreh di sekertas hati membawamu kembali.
Kita yang telah baik- baik saja sebelumnya kembali diambang bimbang.
Salah pijak sedikit, hancur segalanya.
Tak hanya temali yang telah tersulam setengah
Tapi segala perihal kita yang pernah direkam langkah dibungkam rasa,
Sebab sejak awal semua terjelaskan,
Kita kita hanya sepasang hati yang tidak saling membutuhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sekertas hati
PoetryAntologi puisi sekertas hati. Untuk kamu yang patah hati atau tengah mengayuh mimpi, Kemari biarkan duka menyapu, bisa jadi akulah penyembuhmu.