Akibat dari penyerangan Kaisar hari itu, penjagaan di alun-alun kerajaan menjadi sangat ketat, seluruh prajurit terbaik Kerajaan Zhang berjaga di setiap penjuru alun-alun. Festival tinggal beberapa hari lagi, semuanya harus aman dan sempurna.
Zhang Zixuan berdiri diam di atas menara istana membiarkan semilir angin meniup hanfu kebanggaannya, bias sinar jingga swastamita menerpa wajah tampannya, dia menatap persiapan yang sudah sembilan puluh persen selesai dengan pikiran melayang pada kemungkinan siapa yang melakukan penyerangan padanya tempo hari.
Xiao Ran berkata jika pelakunya mungkin berasal dari dalam istana karena saat pengejarannya, pria berjubah hitam itu menjatuhkan token kerajaan yang hanya dimiliki anggota kerajaan saja. Jika benar begitu, berarti dalam istana ini memiliki seorang musuh di dalam selimut.
Gemerincing perhiasan terdengar mendekat, segera Zhang Zixuan berbalik untuk melihat siapa yang datang. Itu permaisurinya, wanita yang dijodohkan dengannya sejak masih kecil dan kini telah mendampinginya memimpin Kerajaan Zhang bertahun-tahun lamanya, Bai Meifang, dia tersenyum ke arah Zhang Zixuan dan memeluk lengannya.
"Apa yang kau lakukan disini, Kaisarku?"
Zhang Zixuan merangkul bahu sempit Bai Meifang. "Hanya menonton matahari terbenam, Permaisuriku."
"Aku sangat mengenalmu, jika kau datang ke sini, kau pasti memiliki beban pikiran. Katakan, ada apa?"
Zhang Zixuan menghela napas berat. "Tidak, aku hanya berpikir mungkinkah ada seorang penghianat dalam istana ini?"
Bai Meifang mengerenyit, segera Zhang Zixuan melanjutkan ucapannya. "Ketika penyerangan terhadapku beberapa hari yang lalu, Xiao Ran mencoba mengejar pelaku itu lalu dia menemukan token kerajaan yang jatuh dari pelaku itu, jadi ada kemungkinan dia adalah anggota kerajaan bukan?"
"Apa kita perlu melakukan penyelidikan seperti mengecek satu persatu orang di istana yang tidak memiliki token?"
"Itu tidak akan berhasil, beberapa pegawai istana memang tidak memiliki token karena tidak keluar masuk dari istana, akan sulit menemukan jika hanya melakukan pemeriksaan seperti itu."
Kini giliran Bai Meifang yang menghela nafas. "Aku akan memerintahkan kakakku menyelidiki ini secara diam-diam, kau jangan terlalu berpikir keras, Kaisarku."
Zhang Zixuan hanya tersenyum simpul.
"Bagaimana kalo begini? Temani aku memilih pakaian untuk digunakan saat festival? Kau juga harus memilih satu! Aku mengundang pedagang kain terbaik dari luar istana, mereka sudah sampai. Ibu Suri dan para selir juga telah ada di sana untuk memilih pakaian dan perhiasan mereka." ujar Bai Meifang dengan binaran indah di matanya yang memantulkan cahaya senja.
Zhang Zixuan mengangguk, dia pun menggandeng Bai Meifang ke ruang pertemuan istana dimana pedagang itu menampilkan barang-barang terbaik mereka. Terlihat juga Ibu Suri dan Xiao Ran yang tiba-tiba menjadi akrab ketika memilih perhiasan yang cocok untuk wanita paruh baya itu.
Zhang Zixuan menghampiri mereka, memberi hormat pada wanita yang telah melahirkannya itu lalu memeluk ibu suri erat, membuat Xiao Ran di sebelahnya merasa iri, belum pernah sekalipun Xiao Ran merasakan pelukan ibunya, ibunya telah meninggal sehari setelah Xiao Ran dilahirkan. Hah, malangnya Xiao Ran.
"Anda memilih perhiasan juga, Ibu?" tanya Zhang Zixuan setelah menegakan tubuhnya kembali.
"Tentu saja, anakku. Ibu Suri ini harus tetap terlihat cantik di depan rakyat." balas Ibu Suri dengan tawa pelan yang menambah kerutan di wajahnya.
"Jadi yang mana lebih bagus, Xiao Ran memilihkannya untukku." lanjut Ibu Suri.
"Xiao Ran memilihkannya untuk anda?" ulang Zhang Zixuan dengan melirik Xiao Ran jahil. "Wah, selera Selir Liu tinggi juga soal perhiasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's Bride
Historical FictionLiu Huanran, putra bungsu keluarga Liu yang terkenal kenakalannya dimana-mana, kini tiba-tiba menjadi pengantin Kaisar Zhang, yang benar saja? Liu Huanran masih menyukai wanita demi apapun! Kini harus berada di bawah kungkungan penguasa tertinggi di...