12

3.2K 368 9
                                    

Semilir angin malam itu begitu menghanyutkan, hembusannya membuat genta angin di halaman belakang kediaman Xiao Ran bergemerincing lembut, membuyarkan lamunan Xiao Ran yang dari tadi duduk di belakang kediamannya, dia sedang menunggu kedatangan Zhang Wuhao untuk membahas ketidakadilan yang diterima Lu Li, dia juga ingin meminta detail kejadian agar bisa mengusut kembali kasus ini.

Suara langkah kaki mendekat membuat Xiao Ran siaga, dia pikir itu Zhang Wuhao, namun tidak, pria dalam jubah hitam yang berdiri di belakang tubuhnya saat ini adalah Zhang Zixuan.

Xiao Ran membelakkan matanya dan hampir berteriak 'kenapa kau bisa ada disini' dengan suara lantang, namun Zhang Zixuan buru-buru membekap bibirnya dengan telapak tangan.

"Shtt.. jangan berteriak, kau ingin seisi istana terbangun, Selir Liu?" bisiknya. Ketika dirasa Xiao Ran lebih tenang, tangan yang awalnya membekap bibir Xiao Ran berpindah ke tengkuknya, lalu menarik wajah pemuda Liu untuk diciumnya.

Suara kecupan basah segera mengalun di sana, membuat Xiao Ran perlahan terbuai, tidak sungkan lagi dia mulai membalas ciuman Zhang Zixuan dan melenguh dengan sensasi yang dia rasakan. Namun ketika senyum rapuh Lu Li terbesit di kepalanya lagi, Xiao Ran segera mendorong paksa tubuh Zhang Zixuan, membuat jarak antara mereka.

"Zhang sialan! Bukankah kau pergi ke pertemuan sekutu?! Kenapa kau disini?" teriak Xiao Ran.

"Kecilkan suaramu, Xiao Ran. Seluruh istana akan tahu! Ya, benar. Aku pergi kesana, tapi pertemuan itu akan berlanjut besok pagi, jadi aku menyempatkan diri untuk menemui selir kesayanganku." balas Zhang Zixuan dengan senyum liciknya.

"Yak! Jadi kau melarikan diri dari pertemuan itu? Apa kau ingin membuat masalah dengan para sekutu?"

"Aku akan kembali ke sana, tentu setelah menemui selirku ini." Zhang Zixuan menakup pipi Xiao Ran yang memerah.

Zhang Zixuan hampir memanggut bibirnya kembali, namun Xiao Ran buru-buru mendorongnya.

"Menjauh! Aku sedang marah padamu!"

Alis Zhang Zixuan bertautan. "Marah?"

"Oh, kau marah karena aku tidak mengabarimu soal pertemuan ini?" lanjutnya.

"Bukan, sialan! Aku tidak peduli bahkan jika kau tiba-tiba tenggelam di danau! Maksudku, bagaimana bisa kau menelantarkan Lu Li di Paviliun Dingin? Dia sedang hamil anakmu, Kaisar Zhang!"

Ekspresi Zhang Zixuan berubah serius. "Kau menemuinya?"

"Iya! Aku menemuinya sore ini! Dia terlihat tidak sehat dalam kondisi hamil tua, kau bahkan tidak memberikannya pelayan atau penjaga padanya. Apa kau sungguh punya hati?"

"Aku pikir itu hukuman yang sepadan atas perbuatannya, Xiao Ran! Apa kau tau apa yang telah dia lakukan?"

"Itu hanya tipuan lain yang Bai Meifang lakukan! Apa kau bodoh hingga terseret jebakan ini?"

Zhang Zixuan mengerenyit tanpa kata, Xiao Ran melanjutkan.

"Jadi kau sungguh tertipu oleh Permaisuri kesayanganmu itu?"

"Aku sudah mengambil keputusan terbaik, asal kau tau." Rahang Zhang Zixuan mengeras, suara rendahnya membuat Xiao Ran merinding. "Jika tidak Lu Li sudah dipastikan tinggal nama saja karena kemurkaan Ibu Suri yang kehilangan calon penerusnya."

"Tapi kau bisa menyelidiki kembali masalah ini bukan? Kenapa langsung mengambil keputusan?! Harusnya kau cari tahu siapa yang sebenarnya korban dan siapa yang sebenarnya pelaku?!"

"Ketika semua bukti telah ada di depanmu, kau ingin membuktikan apa lagi?"

Xiao Ran mengepal tangannya erat, emosinya sudah di ubun-ubun, hingga kalimat itu keluar tanpa dia pikirkan lagi.

Emperor's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang