"Terciduk berpelukan di depan diskotek, Malvin dan Lalisa berpacaran?" kata Metta membaca salah satu judul berita yang banyak dibicarakan hari ini.
Lisa menggeram kesal. "Pacaran dari Hongkong?!" kesalnya tak terima.
"Anak pengacara kondang Dwiko Verdian tertangkap kamera sedang berpelukan di depan diskotek dengan seorang wanita." Dwiko, ayah Malvin memijit pelipisnya menatap sang anak yang terlihat pasrah.
"Emang apa salahnya sih pelukan sama cewek?" tanya Malvin tak tahu lagi.
Metta mengambil duduk di samping adiknya. "Bukan masalah pelukannya, tapi tempatnya," jawabnya.
"Kan, cuma di depan, bukan di dalam. Lagian itu juga gak sengaja," bantah Lisa.
Malvin mengangguk, membenarkan ucapan Lisa. "Dan yang paling penting, kita gak pelukan," tambah Malvin.
"Ini pendapat Pradipto soal foto anaknya dengan Malvin yang beredar." Lisa menatap Pradipto meminta penjelasan, terlalu malas membaca isi berita tersebut. "Papa kasih pendapat apa?" tanyanya.
"Gak masalah, namanya juga anak muda," jawabnya tanpa beban.
Lisa menghembuskan napas lega, merasa aman tidak akan diceramahi soal hal ini. Tapi dia masih bingung bagaimana foto tersebut bisa beredar begitu cepat dalam semalam, bahkan menjadi trending topik di berbagai sosial media hingga viral.
"Papamu ini sutradara handal, mamamu itu desainer ternama dan liat ayah Malvin itu siapa? Pengacara kondang, belum lagi kakaknya artis muda yang sedang naik daun. Wajar kalau berita kalian menyebar dengan cepat," kata Pradipto menjawab pertanyaan Lisa yang belum sempat ia keluarkan.
"Tapi, kan, kita bukan siapa-siapa," kata Malvin, seketika kepalanya merasa pening.
"Selain popularitas keluarga kita, wajah kalian juga sangat mendukung buat diberitakan," jelas Metta.
Lisa menunduk lesu. Banyak berita yang beredar soal dirinya dan Malvin namun tak satu pun yang benar. Parahnya, netizen mulai menjodohkan mereka yang katanya terlihat sangat cocok, cocok menjadi musuh maksudnya?! Memang dasar tabiat netizen Indonesia sudah seperti Moon Goddes senang sekali menjodohkan orang. Lisa melirik Malvin dengan sinis, tak terima dengan apa yang terjadi saat ini, baginya itu semua salah Malvin. Malvin juga menatapnya tak kalah tajam, merasa Lisa yang harus bertanggung jawab atas ini semua.
"Udah gak perlu dipikirin, nanti biar ayah yang urus," ucap Dwiko sedikit meringankan beban Malvin.
"Yang perlu kalian lakuin cukup ikutin yang publik bilang. Untuk sementara kalian pacaran dulu, ya." Seketika Malvin tersedak ludah mendengar ucapan Pradipto, Metta dengan sigap menyodorkan air untuk adiknya.
"Ini demi kebaikan series kita," imbuh Metta.
"Gak perlu dipikirin." Lisa mengangguk. "Langsung depresi aja deh gue," katanya mulai frustasi.
"Apa hubungannya gue dan Lisa pacaran sama series kalian?" tanya Malvin meringis kecil masih merasa perih pada tenggorokannya.
Pradipto memperlihatkan layar ponselnya yang menampilkan angka rating series garapannya yang sedang dalam masa tayang. Ternyata berita anaknya yang viral ikut berdampak pada series garapannya, mungkin itu juga karena Metta ikut serta sebagai pemeran di dalamnya.
"Nama papa dan Metta yang memang publik figur jadi ikut terseret ke dalam masalah kalian, ditambah kita sedang tergabung dalam proyek series yang sama. Secara gak langsung beberapa orang mulai penasaran dengan series itu juga," jelas Pradipto.
Sekarang, Malvin dan Lisa hanya bisa pasrah karena apa pun kata mereka orang tua selalu punya cara untuk membuat anak setuju dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Agreement (END)
Teen FictionSebuah foto yang memperlihatkan dua orang sedang berpelukan di depan diskotek mendadak menjadi viral di berbagai sosial media. Sedangkan Malvin dan Lalisa sebagai orang yang dibicarakan justru memilih bungkam seperti membenarkan berita-berita yang b...