Vote+komen+follow me!
♪
♪
♪Suasana sore hari di kota Semarang tak terlalu buruk menurut nya, tak sebising kota kelahirannya, Jakarta. Disini ia merasa lebih nyaman dan seakan semua keluarganya tengah berkumpul, walaupun bukan seperti itu faktanya.
Shaena, gadis yang tengah duduk di teras rumah neneknya yang berada di Semarang Jawa Tengah, kini matanya tertutup ia sedang menikmati semilir angin sore. Lalu ia kembali membuka kedua matanya karena merasa ada seseorang yang duduk di kursi tunggal sebelahnya.
Dia menoleh, mendapati neneknya yang tengah tersenyum ke arah Shaena, gadis itu juga membalas dengan senyuman manis. Neneknya menaruh satu piring berisikan lumpia khas Semarang, sudah lama Shaena tak memakan lumpia.
Gadis itu mencomot satu lumpia yang terlihat masih panas itu, terlihat dari asap yang mengepul di atasnya. Meniupnya sebentar lalu menggigit lumpia itu. Lalu kembali menoleh ke arah neneknya.
Ngomong ngomong ia sedang cuti sekolah, dia dan kedua orang tuanya sedang berlibur ke Semarang mengunjungi nenek dan adik sulung dari sang ayah. Jika bertanya dimana kakeknya, maka jawabannya beliau sudah meninggal. 13 tahun lalu tepatnya saat gadis itu masih berusia 3 tahun, ia sendiri tak tau mengapa kakeknya bisa meninggal.
"Nek, kakung itu orangnya kayak gimana sih?" Merasakan gurih dan manis dari lumpia yang ia makan, lantas ia berujar dengan mulut penuh makanan itu.
"Kenapa emangnya? Tiba tiba banget nanya begini?" Wanita yang bernama lengkap, Roseana Mawar Indah itu menoleh pelan ke arah cucu perempuannya.
"Ya pengen aja?"
"Kakung mu itu orangnya rajin, pekerja keras, baik, ramah, sopan ke semua orang, jika ada kata sempurna untuk manusia maka mungkin kakung mu menjadi salah satunya"
Shaena mendengarkan seksama cerita dari nenek nya ini, ia bahkan sampai terkagum-kagum dengan kakek atau Kakung nya ini, ia malah ingin bertemu apakah benar apa yang nenek nya ucapkan.
"Tapi yang paling penting, dia itu laki laki paling setia yang pernah nenek temui" Mawar mendongak, seakan menerawang dulu ketika ia masih bersama dengan suaminya. Lalu mengambil sebuah foto dari saku baju nya dan menyerahkannya ke Shaena.
"Wah.. ini beneran Kakung nek?"
'Ganteng banget gila' batin gadis itu menggelora, bagaimana tidak? Foto yang ada dihadapannya seperti menampakkan sosok wajah dari seorang selebriti jaman sekarang. Walaupun foto ini nampak usang dan hanya bergambar hitam putih, namun seakan punya magnet tak kasat mata, foto ini dapat membuat Shaena menatap terus ke arahnya.
"Kenapa? Ganteng kan suami ku? ati ati kamu, dia udah gak ada di sini, jangan sampai jatuh hati" Mawar terlihat tersenyum jahil ke arah cucunya, sedangkan pipi gadis itu terlihat samar samar memerah.
Jika kakeknya ini punya reinkarnasi, maka sudah di pastikan Shaena akan menggebet lelaki itu. Tampan nya bukan main main, dia seperti mempunyai kharisma tersendiri.
"Aku pengen ketemu Kakung nek," Ucap Shaena lalu mengembalikan foto itu ke yang punya.
"Mbok yo santai, bakal ketemu kok nanti" Mawar tersenyum misterius, gadis itu sendiri tak tau maksudnya apa.
→→→→→🍂🍂🍂←←←←←
Sore ini, Shaena berjalan santai di belakang komplek rumah neneknya, di sana ada beberapa petak sawah. Memang tidak sebesar dan selebar dulu namun sawah sawah itu terlihat masih sama seperti dulu. Yang berbeda, kini rumah rumah semakin merajalela disekelilingnya.
Dia berjalan di pematang sawah atau bahasa Jawanya adalah galengan, di sana ia berjalan pelan takut jatuh ke sawah. Namun matanya menangkap sesuatu yang berkilau di tengah tengah sawah itu, benda bercahaya berwarna ungu keputihan.
Menajamkan penglihatannya ke arah tengah sawah, tanpa memperhatikan jalan kecil yang ia pijaki, kakinya menyandung batu sedang di pinggir pematang sawah dan pada akhirnya dia terjatuh ke lumpur.
Shaena merasa mulutnya sudah penuh dengan tanah basah, lantas ia mendudukkan diri di atas sawah yang masih ada bibit padinya yang masih menghijau. Dia merutuki nasibnya, bajunya putih dan semua terkena lumpur, celananya pun kotor. Untung ia hanya menggunakan sandal swallow hijau.
"Ya Gusti nduk, kamu kok yo bisa jatuh ini gimana? Sini sini tak bantuin" seorang wanita paruh baya dengan baju khas orang desa menghampirinya.
Ia dibantu ke tepi sawah, dia bingung dengan wanita ini, baju dengan warna yang sudah samar akibat terlalu sering di gunakan, caping dan juga bakul di punggung. Shaena melihat ke sekeliling, banyak pepohonan dan bukannya rumah, sawah bukan hanya beberapa petak namun tersebar luas, kerbau dengan manusia di atasnya dan bukan motor atau mobil.
Oh tidak, jangan sampai apa yang ia pikirkan menjadi kenyataan.
♪~♪~♪~♪~
Gua bawa cerita baru dengan Jung Jepri sebagai tokoh utama, padahal gua belom selesai yang ceritanya Alin gak papa ni cerita singkat kok, kuy vote+komen˘ ³˘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past/Jung Jaehyun
FanfictionKisah gadis yang entah kenapa bisa kembali ke masa lampau dan bertemu dengan kakeknya, terikat cinta dengan kakeknya sendiri? Bisakah ia menetralkan perasaannya dan kembali ke masa depan? "Awalnya hanya mencoba untuk bertahan namun pada akhirnya kal...