Vote+komen+follow me!!
♪
♪
♪Bersandar pada dinding kayu yang berada di ruang tamu, memaksakan otaknya agar bisa bekerja semaksimal mungkin. Pertanyaan pertanyaan yang membuat kepalanya serasa ingin pecah kini terus berputar seakan kaset rusak.
Namun sekeras apapun ia berpikir dan mencari jalan keluar hasilnya tetap nihil, dia sendiri yakin jika teman terpintar nya yang ada di kelas akan sama kesusahan seperti dirinya jika di hadapan kan dengan masalah yang sama dengannya.
Kurang lebih 30 menit yang lalu, pak Donghae menemukan Shaena tengah mencak-mencak di sawahnya, entah apa yang gadis itu lakukan namun yang pasti tubuhnya sudah tertutup dengan lumpur.
Awalnya sore hari ia merenung, bagaimana cara agar bisa kembali ke masa depan dengan selamat sentosa, satu ide yang menurutnya cukup masuk akal terlintas di benaknya yaitu datang ke sawah yang membawanya ke tempat ini.
Namun sudah cukup lama ia di sawah itu bukannya kembali ke masa depan malah bermandikan lumpur dan di temukan oleh pak Donghae pemilik sawah itu. Shaena terus berpikir apa ada yang salah sehingga ia tidak bisa kembali? Atau ada yang menghambat?
Padahal ia sudah mengenakan baju yang terbawa dari masa depan, celana jeans, kaos putih dan sandal swallow. Waktunya pun kurang lebih sama seperti saat itu namun mengapa tidak berhasil?
Ia mengetuk-ngetuk kepalanya pelan, berharap mesin mesin yang ada di otaknya bisa berkerja sama dengan pertanyaan pertanyaan yang semakin menumpuk. Shaena jadi teringat akan salah satu episode dalam kartun Spongebob, wah gadis itu menjadi rindu dengan serial favoritnya. Biasanya jika sehabis pulang sekolah ia akan langsung didepan tv menonton aksi dari mahluk bermarga Squarepants itu.
"Akh" Shena memegangi perutnya yang terasa mules, memejamkan matanya saat ia sudah tak tahan ingin buang air besar.
Sialan memang, ia tau jika sambal terasi buatan Yuri memang seenak itu namun karena nafsu yang tak bisa ia kontrol, Shaena menghabiskan semua sisa sambalnya yang ada di atas meja makan. Sedikit menyesal karena memakan sambal terlalu banyak namun kembali mengingat betapa lezatnya sambal itu.
Dia berlari ke arah dapur dimana Yuri berada, dengan tetap memegang perutnya tentu saja. Matanya menangkap Yuri yang tengah mencuci sayuran di belakang, dengan senandung kecil keluar dari belah bibirnya.
"Ibu," panggilan dari Shaena mampu membuat Yuri berbalik badan dan mengangkat satu alisnya, bermaksud bertanya ada apa.
"Aku mau buang air besar bu, dimana ya?" Peluh sudah membasahi kening gadis ini entah mengapa menahan boker bisa serumit ini, padahal sebelumnya jika merasa ingin BAB dia langsung ngacir keluar dari kamar dan menuju ke kamar mandi sumber tempat berpikirnya.
"Udah kepepet ya nduk? Aduh malam malam begini, jajal ajak Jaehyun, dia ada didepan sama bapak" Tanpa menjawab pertanyaan dari Yuri, Shaena sudah ngacir keluar rumah mendapati Yunho dan anaknya Jaehyun tengah berdebat tentang ayam dan telur.
Jajal=coba
"Bapak Yunho nya Jae yang paling anak mu ganteng ini sayang, telur dulu lah pak lagi nanti ayam"
"Kamu ini goblok atau gimana?! Hah?! Coba di pikir, kalo telur duluan dari mana telurnya keluar?" Yunho sudah melotot ke arah Jaehyun sebal, rasa rasa ingin menjitak kepala sang anak.
"Lah terus, kalo ayam duluan dari mana ayam itu berasal kalo Ndak telur?" Jawab Jaehyun dengan penekanan di setiap kata.
"Mas jae, anter aku yuk? Aku mau buang air besar" Di tengah tengah perdebatan itu, Shaena muncul membuat kedua lelaki yang tadi berdebat menengok ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past/Jung Jaehyun
FanficKisah gadis yang entah kenapa bisa kembali ke masa lampau dan bertemu dengan kakeknya, terikat cinta dengan kakeknya sendiri? Bisakah ia menetralkan perasaannya dan kembali ke masa depan? "Awalnya hanya mencoba untuk bertahan namun pada akhirnya kal...