Chapter-1. Sekolah Baru

212 140 287
                                    

Kisah ku berlanjut di sini.
_AuroraQellysyah

_____


Sebuah mobil sedan warna hitam berhenti tepat di seberang gerbang sekolah SMA Swasta, yang ditumpangi seorang gadis cantik dengan kakak laki-laki nya. Sang Gadis menatap sekolah SMA tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sekolah nya bagus, tapi, aku ga yakin ini aman" Ucap gadis tersebut yang bernama lengkap Aurora Qellysyah , atau biasa disapa dengan nama Sasya itu mengalihkan pandangannya menatap kakak nya.

"Kakak tau ini ga bakal aman, tapi Kakak harap kamu bisa dek" Balas Arya Sanjaya a.k.a Arya, menatap tepat di manik mata adik nya

Sasya menghela napas pasrah dan memutuskan kontak mata nya dengan sang Kakak.

"Kakak janji sama aku yaa, Kak Arya bakal bantuin aku kan! kalo ada apa-apa??" Ucap Sasya

"Sebisa mungkin Kakak bakal bantuin kamu" jawab Arya tersenyum menenangkan

Sasya tersenyum dan mengangguk lalu ia keluar dari mobil Arya. Sasya menundukkan tubuhnya dan mensejajarkan wajahnya dengan jendela mobilnya.

"Kasih kabar kalo ada apa-apa" pesan Arya yang diangguki oleh Sasya.

Setelah itu Sasya melambaikan tangannya ketika mobil kakak nya sudah mulai berjalan menjauhi sekolahnya.

Ia menarik napas panjang dan mengeluarkan nya perlahan. Melangkahkan kakinya memasuki area sekolah nya yang baru. Melihat ke kanan-kiri menatap hal yang menarik mata, menurutnya ini merupakan sekolah yang cukup elit, tak ayal banyak siswa-siswi yang sudah masuk parkiran menggunakan mobil bermerek terkenal yang harganya sudah pasti sangat mahal.

Ketika Sasya hendak membelokkan langkahnya ke koridor pertama, ia dikagetkan dengan seorang siswi yang tiba-tiba muncul dari koridor tersebut dengan lari terbirit-birit seperti dikejar hantu. Sasya sempat tersentak dengan hal tersebut, lalu ia dengan rasa penasaran yang cukup tinggi pun memutuskan untuk mengejar siswi tadi.

Kecepatan lari siswi tadi tidak dapat di remehkan, sampai Sasya pun ngos-ngosan mengejarnya. Sesekali Sasya menoleh ke belakang ingin tahu siapa yang mengejar siswi tadi, walau ia tak mendapati siapapun. Yang ada, ia malah mendapat tatapan aneh dari siswa-siswi di sekitar nya. Ah sudahlah, aku ingin tau tentang siswi tadi, pikir Sasya.

Saat jarak dirinya dengan siswi tersebut sudah hampir dekat, ia malah kena sial di perempatan koridor lain. Bagaimana tidak, ada seorang siswi yang menabraknya dari arah lain. Membuatnya langsung terjatuh ke belakang akibat lariannya yang tak terkendali dan mendapat tabrakan dadakan pula. Ingat, aku ini manusia bukan mobil yang mempunyai rem!

Lain halnya dengan siswi yang menabrak Sasya. Ia justru bengong melihat Sasya yang jatuh di hadapannya. Beberapa siswa yang melihatnya pun hanya diam tak ingin ikut campur. Paling juga ga sengaja ketabrak pas mau belok, pikir siswa lainnya.

Sasya kemudian bangkit dan menepuk-nepuk rok bagian belakangnya. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan siswi yang ia buntuti sejak tadi, walau napas nya masih naik-turun tak beraturan.

"Heii! Kamu gapapa kan?" Pertanyaan tersebut membuat Sasya sedikit kaget, dan menatap perempuan di samping nya.

"Eh iya, aku gapapa ko" Balas Sasya tersenyum tipis

"Maaf ya, aku ga sengaja. Jadi nabrak kamu deh" Ujarnya tertunduk

"Ohh iya gapapa kok. Sans aja, lagian salah aku juga lari-lari di koridor" Ucap Sasya kembali mengedarkan pandangannya. Masih setia mencari siswi tadi.

Four Ghost Leaders (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang