Chapter-04. Circle Pertemanan

132 118 152
                                    

Kini Sasya tengah sarapan bersama dengan keluarga nya lengkap dengan cecengguk kakaknya. Cukup damai dan orang tua Sasya sudah mengetahui apa yang terjadi kemarin siang.

"Sasya nanti dianter Arya lagi" ujar Hartawan, Ayah Sasya

"Untuk naik mobil sendiri Bunda belum mengizinkan" tambah Sarah, Bunda Sasya

"Iya Bun" jawab Sasya pasrah

"Mau berangkat jam berapa dek?" Tanya Arya seraya meneguk air minum nya

"Sekarang aja" jawab Sasya melirik jam tangan hitam di pergelangan tangan kiri nya

"Yaudah yok" ajak Arya dan berpamitan dengan orang tua nya, diikuti oleh Sasya dan 3 teman nya yang lain. Raka? Laki-laki itu sudah berangkat sejak awal, entah ada apa di sekolahnya.

_____

"Aku pikir ini masih terlalu pagi" ucap Sasya ketika mobil Arya sudah berhenti di depan sekolahnya. Di dalam nya juga ada Revan, sedangkan Rifan dan Damar memakai mobil lain.

"Kalo pagi kenapa? Bagus kan?" Ujar Revan yang duduk di samping kemudi

"Kira-kira di kelas udah ada orang belum yaa?" Gumam Sasya masih bisa di dengar oleh Revan dan Arya.

"Telfon temen kamu lah, tanya" balas Arya

"Oiya, kan semalem Citra udah ngechat aku hehe" jawab Sasya terkekeh kecil

Mengotak-atik handphone nya lalu mendekatkan layar handphone nya ke telinga kanan nya sesekali ia melihat sekeliling barangkali ada teman satu kelas nya.

"Halo? Iya gimana Sya?" Tanya Citra dari seberang sana

"Kamu udah di sekolah belum?" Tanya Sasya

"Aku masih di rumah. Ini baru mau berangkat ke sekolah. Kamu udah sampe?" Ujar Citra bertanya balik

"Aku udah sampe, tapi sekolah masih lumayan sepi. Aku gak mau ke kelas sendirian" balas Sasya

"Ohh gitu. Kira-kira sih 20 menitan lagi aku sampe sekolah" balas Citra

"Ah yasudah kalau begitu. Aku tutup telfon nya ya" ucap Sasya dan memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Tangannya kembali mengotak-atik handphone nya dan kembali menghubungi seseorang. Kali ini nama Elang yang tertera di layar handphone nya. Sasya mendekatkan handphone nya ke telinga lagi.

"Kenapa?" Sangat to the point bukan?

"Udah di sekolah?" Tanya Sasya

"Aku udah di koridor utama" balas Elang apa adanya karna memang dirinya sudah di koridor sekolah

"Tunggu aku, aku ke sana sekarang. Jangan matiin telfonnya!" Ucap Sasya dan membuka pintu mobilnya

"Kak, Sasya masuk dulu ya" ucap Sasya berpamitan dengan Arya dan Revan

"Iya, nanti kalo ada apa-apa langsung kabarin" ucap Arya sedikit keras dan memdapat acungan jempol dari Sasya karna Sasya sudah berjalan ke arah gerbang sekolah.

Sasya berlari memasuki sekolah dan langsung menelusuri koridor utama mencari Elang berada. Dan! Lagi-lagi perempuan berambut pendek dengan bandana merah yang ia lihat kemarin kini berlari mendahului Sasya. Sasya yang menyadari hal itu langsung berlari mengejar perempuan tersebut.

Four Ghost Leaders (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang