Main Cast

464 39 15
                                    

Park Shin Hye
Roh halus penunggu gedung sekolah menengah di Distrik Gangnam. Kematiannya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

 Kematiannya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kim Namjoon

Pria introvert yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA dan tidak populer di lingkungan sekolah. Mempunyai seorang adik tiri berjenis kelamin pria yang beda setahun darinya.

Dibalik sifat pendiamnya, ia mempunyai satu kelebihan yaitu bisa melihat makhluk astral.

Pertemuannya dengan roh penunggu gedung sekolah, membawanya ke perubahan yang drastis.

Cha Eun Woo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cha Eun Woo

Adik lelaki Kim Namjoon namun berbeda ayah dan sangat populer di lingkungan sekolah, menjadi primadona bagi kaum hawa.

Adik lelaki Kim Namjoon namun berbeda ayah dan sangat populer di lingkungan sekolah, menjadi primadona bagi kaum hawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moon Ga Young

Teman satu kelas Namjoon, siswa primadona dan ratu sekolah.

Teman satu kelas Namjoon, siswa primadona dan ratu sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Angin berhembus perlahan malam itu, Namjoon melangkahkan tungkai kakinya menyusuri lorong sepi diantara deretan toko yang sudah tutup. Ia mengeratkan jaket tebalnya untuk mengurangi rasa dingin yang menerpa kulitnya. Berjalan dengan menundukkan kepalanya ke bawah dan memasukkan kedua tangannya di saku jaket.

"Hihihihiiiii....."

Namjoon bergeming di tempatnya, menoleh ke segala arah untuk mencari tahu suara aneh yang terdengar di daun telinganya. Tidak ada siapapun di sekitarnya saat ini, hanya ia sendiri yang berjalan di lorong tersebut. Ingatkan dirinya jika ini sudah pukul dua pagi waktu kota Seoul, sudah barang tentu tidak ada siapapun yang berkeliaran di jalanan.

Namjoon menggelengkan kepalanya seolah paham apa yang terjadi. Ia kembali fokus berjalan mengabaikan suara suara aneh yang terus berdengung di telinganya.

"Wah, manis sekali."

"Hei jangan ganggu dia. Cari mangsamu yang lain saja"

"Justru aku ingin membantumu mencari manusia yang tepat dan kurasa dia bisa menolong dirimu."

"Apa maksudmu, dia bisa menolongku"

"Aku bisa merasakan aura seorang manusia yang memiliki kemampuan indigo, dia termasuk salah satunya"

"Tapi dia tidak terganggu sama sekali dengan ulah kita"

"Hei, anak indigo itu pintar menyimpan jati dirinya. Mari kita buktikan"

Namjoon hampir saja bertubrukan dengan sesuatu di depannya, sebuah cahaya putih yang melesat begitu cepat dari arah lain.

Kedua kakinya tidak menapak tanah sama sekali, kulit tubuhnya yang pucat dan memakai gaun berwarna putih tengah berdiri tepat di depannya. Namjoon menaikkan pandangannya hingga ke atas dan berakhir bertemu dengan siluet mata tersebut.

Sorot mata yang indah dan paras wajah yang cantik dengan juntaiaan rambut ikal panjang.

"Kau bisa melihatku?? Halooo" tangannya melambai di depan wajah Namjoon.

Namjoon secepat kilat melihat ke arah lain, berpura-pura tidak melihatnya.

"Aku harus cepat pulang, eomma pasti  menungguku" lirih Namjoon basa basi lalu melanjutkan perjalanannya kembali.

"Kau salah, dia tidak bisa melihat kita"

"Hei, apa kau tidak sadar akan sesuatu. Saat dia hendak berjalan, dia sedikit belok ke kiri itu artinya dia menghindari mu."

"Jadi, aku harus bagaimana"

"Aigoo dasar hantu amatir. Sana ikuti dia dan ganggu sampai dia menyerah"



************************************



"Kau sudah pulang?" Tegur seorang wanita paruh baya yang duduk di kursi kayu menghadap ke arah pintu utama

"Eomma kenapa menungguku lagi, aku meminta eomma jangan menunggu lagi."

"Eomma cemas memikirkan dirimu, Namjoon. Apa kau harus bekerja part time setiap harinya?"

"Jika aku tidak bekerja, siapa lagi yang membiayai kebutuhan sekolahku"

"Maafkan eomma, hiks..."

Namjoon mendekati ibunya dan duduk berlutut di depan sang ibu. Ia menyeka air mata ibunya dengan ibu jarinya.

"Aku tidak menyalahkan eomma, jangan menangis lagi"

"Kesalahan terbesar eomma adalah menikah dengan pria lain yang tidak mau menyayangi dirimu seperti anaknya sendiri dan bahkan dia mengusirmu dari mansionnya."

"Eomma, sudahlah..."

"Anak kandung eomma harus bekerja keras dan tinggal di rumah kontrakan yang sempit ini. Bagaimana eomma tidak menangis? Maafkan eomma, Namjoon-ah"

"Tidak ada yang perlu disesali, bagiku asalkan dia bertanggung jawab pada eomma itu sudah cukup." Namjoon tersenyum hangat.

"Kasihan sekali"

Pandangan Namjoon beralih ke jendela kaca yang masih terbuka, cahaya putih menyerupai sosok seorang wanita tengah duduk manis di jendela tersebut.

"Eomma, ayo tidur" Namjoon menuntun ibunya untuk masuk ke dalam kamar.

Ia berdehem pelan kembali ke ruang tengah dan mendekati jendela kaca.

"Jangan ganggu ibuku" lirihnya sambil menutup perlahan jendela kaca tersebut.

"Jadi, kau bisa melihatku??"

Namjoon berjalan ke arah dapur, mengabaikan suara tersebut

"Siapa namamu, katakan padaku"

"Akhhhh..."

Namjoon tersenyum kecil, ia sedang membuka bajunya hendak mandi membersihkan tubuhnya. Otot tubuhnya terpampang jelas dan itu membuat hantu wanita tadi berteriak kaget dan spontan menjauh dari Namjoon.








Dahlah....sedikit dulu untuk prolog.

Nb : annyeong haseyo yorobun, saya kembali lagi menelurkan cerita baru bernuansa hororr comedy romance.

Bagi yang berminat silahkan di baca, bagi yang tidak berminat bisa di skip saja.

❤️👋🏼

TBC genk.

Beautiful Ghost (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang