Episode 6

78 29 7
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀











Kim Kwang Kyu mengunjungi sebuah rumah tua dengan kondisi tidak terawat di pedalaman gang sempit diantara deretan toko yang menjulang tinggi. Ia hendak menemui seseorang sesuai perintah ayahnya. Salah satu dari tujuan ia kembali ke Seoul.

"Permisi...." Kim Kwang Kyu mengetuk daun pintu yang terbuat dari kayu yang sudah tampak lapuk.

"Nyonya.... permisi" ucapnya sekali lagi.

"Anda siapa?" Tegur seseorang dari arah belakang, dan tentu saja mengagetkan Kwang Kyu.

"Aigoo, astaga...hahh, mengapa orang orang suka muncul secara mendadak" lirihnya shock dan mengelus dadanya yang sempat terguncang.

"Tuan?" Tegur orang tersebut, ia adalah pria dewasa berumur 35 lebih dari raut wajahnya dengan pakaian khas seorang buruh pabrik, sepertinya ia baru saja pulang bekerja.

"O-ohh begini, saya mau menemui Nyonya Lee, katanya ini rumah beliau, apa itu benar?"

"Iya benar, itu ibu saya. Ada keperluan apa menemui ibu saya?"

"Aku mau berbicara sebentar dengan beliau, bisakah?"

Pria dewasa itu menghela nafas dan bergerak meraih kunci dari saku bajunya dan membuka pintu.

"Kurasa tuan tidak mengetahui keadaan ibu saya sama sekali."

"Maksudnya bagaimana?"

Ceklekk...daun pintu terbuka

"Ibu saya mengalami gangguan jiwa semenjak ayah meninggal dunia dua tahun lalu." Pria dewasa itu mempersilahkan Kwang Kyu untuk masuk kedalam.

"Nama saya Jeong Suk..." Pria itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan

"Aku, Kwang Kyu...panggil saja dengan sebutan Kim"

Kim Kwang Kyu duduk di lantai beralaskan tikar yang sobek dibagian sudutnya.

Sementara Jeong Suk berjalan ke dalam sebuah kamar dan tidak berapa lama membawa seorang ibu tua yang tidak terawat dari penampilan dan pakaiannya.

"Ya Tuhan..." Kwang Kyu sungguh terkejut dan simpati.

Ibu tua itu mulai tertawa sendiri dan memainkan ujung rambutnya yang sudah memutih.

"Jadi katakan saja apa tujuan tuan Kim menemui ibu saya?"

"Sebenarnya, saya mau bertanya tentang kasus hukum yang menjerat mendiang tuan Lee....dua tahun yang lalu"

Perlahan wajah Jeong Suk berubah menjadi emosional jika disinggung tentang ayahnya.

"Kurasa anda tidak berhak menanyakan hal itu!!"

"Aku berhak, sebab.... keluarga korban yang telah dibunuh oleh ayahmu adalah kakak ipar saya" tegas Kwang Kyu

"Ayahku bukan seorang pembunuh!! Aku tahu, tidak seorangpun akan percaya dengan pembelaan keluarga miskin seperti kami, tapi apa gunanya jika ayahku telah mendapatkan hukuman mati atas perbuatan yang bukan ia lakukan!!" Bantah Jeong Suk

"Sebab itulah, alasanku menemui ibumu..."

"Mwo..!" Jeong Suk terkejut

"Ayahku bersikeras jika pelaku yang sebenarnya masih berkeliaran bebas setelah mendapat petunjuk dari mimpi belakangan ini. Jika memang mendiang ayahmu adalah pelakunya, tapi yang justru mengherankan adalah mendiang kakak iparku sepertinya belum tenang di alam sana hingga mendatangi kami melalui mimpi" jelas Kwang Kyu

"Saat kejadian tersebut, mendiang ayahmu berada di lokasi kejadian dengan memegang pisau yang digunakan untuk membunuh keluarga kakak iparku, sehingga polisi berkeyakinan jika pelakunya adalah mendiang ayahmu. Tapi, jika memang kalian mengetahui sesuatu, tolong beritahu kami, setidaknya ini bisa membantu untuk membersihkan nama baik ayahmu" ucap Kwang Kyu

Beautiful Ghost (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang