Episode 1

149 36 6
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀











Seoul.....

Pagi ini kota Seoul terlihat mendung dengan awan yang berarak menutupi langit biru, air hujan turun sejak kemarin malam dan belum berhenti juga. Beruntung badai angin tidak ikut serta dalam cuaca kali ini.

Seorang pria berusia 17 tahun dengan balutan seragam sekolah menengah atas berjalan dengan sedikit tergesa gesa hendak menuju ke halte. Ia mengeratkan jacket kulitnya agar rintik air hujan tidak membasahi tubuhnya. Cukup sial baginya, sebab payung yang ia miliki mendadak rusak. Dan kini ia hanya berlindung dengan jacket kulit dan sebuah topi di atas kepalanya.

"........." Tubuhnya terlihat sedikit gemetaran merasakan hawa sejuk menerpa kulitnya.

Kerumunan warga juga mulai memadati halte bus. Mereka saling berdesakan agar bisa berlindung di bawah atap halte yang berukuran tidak terlalu besar itu.

Seorang nenek tua yang entah sejak kapan berada di sebelahnya, membuat ia simpati. Sang nenek tidak mendapat tempat berteduh sama sekali. Ia benar-benar berada di pinggir halte

"Halmeoni, kemarilah..." Ujarnya sembari memberikan tempatnya pada sang nenek. Pria tampan itu membiarkan hujan membasahi tubuhnya.

"Terima kasih anak muda, tapi apa tidak masalah jika kau terkena hujan?" Tanya sang nenek

"Tidak masalah, jangan cemas" balasnya sembari tersenyum

"Kau baik sekali, anak muda. Semoga berkat Tuhan menyertaimu dan gunakanlah untuk menolong sesamamu kelak" sang nenek meraih pergelangan tangan si pria itu lalu menggenggam bagian telapak tangannya dan sembari tersenyum hangat, perlahan tubuhnya mulai menghilang bagai ditelan udara.

"......" Pria itu terkejut, dan sampai menoleh ke segala arah untuk mencari si nenek tapi tetap saja tidak ada. Ia bisa merasakan bulu kuduknya merinding ke atas.

Pertama kalinya ia bertemu dengan makhluk astral, pertama kalinya ia bisa melihat makhluk seperti itu. Seumur hidupnya, ia bukan anak indigo yang bisa melihat dunia ghaib.

Namun sejak pertemuan dengan sang nenek tempoh hari, suatu perubahan drastis ia alami.

Dengan mudahnya ia bisa aktifitas alam ghaib yang bertebaran di sekitarnya. Ia bisa melihat berbagai makhluk astral dan tidak sedikit dari mereka mengajaknya untuk berbicara

Satu hal yang ia mengerti ketika sang nenek memegang telapak tangannya, ia merasakan suatu energi hangat yang masuk ke dalam pori-pori kulit tangannya. Mungkinkah karena energi tersebut ia menjadi seorang anak indigo?

Pria itu adalah

Kim Namjoon, pelajar tingkat tiga sekolah menengah atas

Namjoon hanyalah anak yatim yang hanya tinggal bersama ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namjoon hanyalah anak yatim yang hanya tinggal bersama ibunya. Ia terlahir dari keluarga sederhana, mendiang ayahnya dulu bekerja sebagai buruh pabrik biasa dan meninggal dunia akibat kecelakaan di lingkungan kerja. Sedang ibunya hanya pelayan restoran biasa. Sejak kematian ayahnya, ibunya mengambil alih untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Beautiful Ghost (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang