Episode 9

68 23 10
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀













Namjoon mengeluarkan kunci rumah sewanya dari balik saku, ia baru saja kembali dari sekolah. Sebelum ia membuka daun pintu itu, ia melihat sepatu milik Kim Seokjin di bawah sana, ia mengurungkan niatnya dan mengembalikan kunci ke dalam saku. Itu artinya Kim Seokjin sudah ada di dalam rumah, ia tak perlu membukanya pakai kunci.

Namjoon membuka daun pintu dan menutup kembali, melepas sepatu sekolahnya lalu diletakkan di rak sepatu yang berada di balik pintu.

"Aku pulang. Seokjin-ah apa kau di dalam?" Sahut Namjoon, ia melihat lampu dapur belum dinyalakan dan ruang tengah juga masih tampak temaram hanya mendapatkan cahaya matahari dari celah ventilasi jendela. Waktu menunjukkan pukul lima sore, dimana langit kota Seoul mulai senja.

Namjoon menghidupkan lampu semua ruangan dan menutup jendela ruang tamu, tidak ada sahutan dari sahabatnya, mungkin Seokjin sedang istirahat di kamar, pikirnya.

Namjoon menuju ke dapur hendak mengambil segelas air mineral untuk ditegak, ia membuka pintu kulkas dan mencari botol air dingin. Gemericik air dari kran kamar mandi terdengar di daun telinganya. Selesai menegak air mineral, ia berjalan mendekati pintu toilet, mendekatkan telinganya ke pintu toilet guna mendengar lebih jelas lagi

"Seokjin, kau di dalam sana?" Serunya sambil mengetuk pintu tersebut.

Tidak ada jawaban apapun, tapi bunyi air yang keluar dari kran tetap terdengar.

"......." Namjoon mencoba menggerakkan knop pintu tapi tidak bisa terbuka, sepertinya terkunci dari dalam.

"Seokjin-ah....yaaa...." Teriaknya lebih keras. Rasa cemas mendadak menyelimuti hatinya. Ia berjalan cepat ke ruang kamar tidur guna memastikan, dimana sebenarnya Kim Seokjin berada? Sepatunya ada di luar pintu, jaketnya juga tergeletak begitu saja di sofa.

"Seokjin..." Netra Namjoon membulat disana, ia tidak menemukan siapapun di dalam kamar tidur. Ia kembali ke dapur dan mengetuk daun pintu toilet.

"Yaakk... Seokjin!! Aigoo..." Namjoon mengambil tindakan, ia mendobrak pintu toilet dengan kekuatan tubuhnya, setelah tiga kali percobaan pintu toilet berhasil terbuka.

Brakhh//

Namjoon memundurkan tubuhnya ke belakang, merasa pusing untuk sesaat setelah melihat pemandangan di dalam sana, genangan darah mengalir  cukup banyak dari tubuh Kim Seokjin yang terkulai tidak sadarkan diri di bawah kucuran kran air. Darah tersebut dari pergelangan nadi tangannya yang ia sayat sendiri dan di tangan kirinya ada sebuah pisau kecil.

Dengan tangan gemetar, Namjoon menelpon nomor darurat untuk meminta pertolongan.

Skip

Rumah Sakit Swasta

"Apa anda keluarga pasien?" Tanya seorang perawat

"Saya sahabatnya, tapi jika ada keperluan bisa lewat saya saja" balas Namjoon ketika diminta keterangan di bagian administrasi.

"Team Dokter sudah mengeluarkan hasilnya, pasien butuh banyak donor darah segera, stok di rumah sakit tidak cukup untuknya. Sebab itu ada baiknya keluarga pasien segera dipanggil ke rumah sakit"

"Ka- kalau boleh tahu golongan darahnya, mungkin saya bisa bantu donor"

"Golongan darah ab Rhesus negatif"

"Astaga, itu sangat sulit, golongan darahku berbeda dengannya"

"Golongan darah ab Rhesus negatif terbilang langka dan hanya bisa diselamatkan oleh orang yang memiliki golongan darah ab Rhesus negatif juga"

Beautiful Ghost (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang