Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading
.
.
.
Jangan lupa vote"Zidny tolong anter pesanan ini ke meja nomor 8 ya"suruh Mega salah satu pelayan di caffe tempat Zidny bekerja.
"iya mba"jawab Zidny sembari menerima nampan yang berisikan pesanan yang diminta.
Setelah mengantarkan pesanan Zidny kembali kebelakang untuk menyiapkan pesanan yang lainnya.
Zidny terlihat sangat tekun dalam menjalani pekerjaan nya walaupun ia sangat lelah bayangkan saja ia harus membagi waktunya untuk belajar dan bekerja begitu setiap harinya.
Jika kalian bertanya apa Zidny tidak lelah?maka jawabannya sudah pasti lelah bekerja setiap hari dari matahari belum muncul sampai matahari telah tenggelam lagi.
"Zidny itu di depan ada yang nyari kamu"ujar Mega yang baru datang dari depan
Zidny sempat berpikir sejenak siapa yang mencarinya?memangnya ia siapa sampai ada yang mencari?
"mba bilangin aja tunggu Zee selesai kerja kalau mau ketemu Zee"ujar Zidny masih sibuk menggoreng kentang.
"kamu temuin aja dulu siapa tau penting kerjaan kamu biar aku yang kerjain"ujar Mega menyuruh Zidny agar menemui tamunya.
"titp kerjaan dulu ya mba"
_Althario_
Zidny terpaku melihat siapa yang datang menemuinya,Zidny ingin berbalik tetapi percuma orang itu lebih dulu melihat Zidny
"duduk"ujarnya menatap dingin Zidny.
Zidny yang takut hanya menurut dan duduk di kursi berhadapan dengan orang itu
"sejak kapan?"ujar orang itu terlihat raut amarah, kecewa di wajahnya menjadi satu "jangan menutupi kebohongan mu lagi,saya tidak pernah mengajarkan mu untuk berbohong"lanjut orang utu
"maaf"ujar Zidny pelan.untungnya meja yang mereka duduki adalah meja yang sepi sehingga tak ada orang lain yang mampu mendengarkan pembicaraan mereka
"saya tidak butuh maaf kamu, saya hanya butuh kejujuran kamu"
Zidny menarik nafas panjang setelah itu ia mulai bercerita dari awal hingga akhir tanpa melewatkan satu faktapun tentang ia yang bekerja di sini.
"maafin Zidny nek"ucapnya tanpa menatap sang nenek
"sejak kapan saya mengajarkan kamu untuk tidak menatap mata lawan bicaramu nona Zidny?"
Zidny mengangkat pandangannya perlahan yang langsung disambut dengan tatapan tajam sang nenek.
"maaf"
Hanya kata itu yang dapat Zidny ucapkan saat ini.ia tau ia salah dalam hal ini dan neneknya berhak marah padanya.
"its oky sayang tapi bisa nenek minta mulai besok kamu tidak usah bekerja disini?"
"tapi nek-"
"tidak ada kata tapi sayang,semua keperluan kamu biar nenek yang ganggung dan mulai malam ini kamu tinggal sama nenek"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ini adalah cerita Alterio Adibarata sang ketua geng LEOPARD yang memiliki pahatan paras bak titisan dewa yunani dan cerita tentang Zidny Nayara Bramatio gadis cantik yang sangat aktif dalam hal apapun disaat hampir semua k...