Chapter 7

752 56 7
                                    


*

"Kamu harus bisa tersenyum saat merasakan kepedihan atau kau tak akan pernah melanjutkan hidup"

*

Sudah terhitung 3 Minggu Jennie menjadi pesuruh Lisa, dan itu artinya tersisa 1 Minggu lagi dirinya menjadi pesuruh.

Jujur, Jennie sangat senang tapi dia juga takut kalau dirinya kembali di bully lagi.

"Kita duduk dimana?" Tanya Jisoo setelah memesan makanan dirinya, Jennie dan Irene.

"Gak ada yang kosong lagi eon" gumam Jennie melihat tempat duduk kantin yang sudah penuh.

"Eh Jen! Sini gabung!" Di ujung sana , terdapat Kai yang duduk sendiri.

"Sana aja yuk!" Ajak Irene.

"Nanti kalo ada Chaeyoung gimana?" Tanya Jennie pelan.

"Biarin aja, kan ada aku" ucap Irene menarik tangan Jennie dan Jisoo agar ikut gabung duduk dengan Kai.

"Udah mesen?" Tanya Kai saat mereka ikut duduk.

"Udah kak" jawab Jennie, dan tak lama kemudian pesanan mereka datang.

Lisa

|Ke rooftop sekrng

Jennie membuang nafasnya kasar saat mendapat pesan dari Lisa, baru saja dia ingin menyuapkan makanannya.

"Gua ada urusan bentar, nanti ke kelasnya duluan aja!" Ucap Jennie membawa makanannya.

Jennie membuka pintu rooftop dan mendapatkan Lisa yang duduk di kursi dan bersandar pada tembok.

"Ada apa Lisa?" Tanya Jennie menghampiri Lisa.

Lisa menoleh "temenin gue, nih duduk!" Ucapnya menepuk bangku yang ada disampingnya.

Jennie menurut dan ikut duduk, dirinya bingung karna Lisa hanya diam sampai bel masuk berbunyi.

***

Sakit yang teramat sakit adalah

Lagi, bertemu tanpa menyapa

Karna hati tak mengizinkan untuk lisan bersuara

Siapa diriku yang tak kau kenal jua

"Selamat pagi menjelang siang, persiapkan diri kalian kita adakan pengambilan nilai harian. Menggunakan selembar kertas dan juga pena. Ingat! Pena bukan pensil"

Belum sempat selesai Jisoo menorehkan kata demi kata yang menumpuk di pikirannya. Guru biologi sudah datang membawa beban pikiran untuk Jisoo. Tidak bisa berkata, hanya bisa mengeluh dan pasrah. Mau bagaimanapun Jisoo adalah murid teladan yang tidak boleh memberi nilai yang mengecewakan.

Semua murid mendadak diam tak bersuara, hanya terdengar bunyi gesekan gesekan lembaran buku yang di buka lembar demi lembar.

Satu jam mereka berada di suasana mencekam, kini mereka bisa mengobrol ria karna waktu mengerjakan ulangan telah usai

"Hei kamu yang duduk di pojok depan. Bawakan kertas kertas ini ke laboratorium biologi dimeja saya berada. Saya tunggu!"

Jisoo terperanjat, tak menyadari bahwa dirinya lah yang di panggil guru biologi. "S-saya buk?" Tunjuk Jisoo pada dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULLY! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang