*"Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara"
*
Jennie sedang berkutat diatas kasur kamarnya yang tidak begitu empuk, ia masih membayangkan kejadian di sekolah saat pulang tadi bagaimana semua itu akan menentukan dirinya satu bulan kedepan, bersama seseorang bernama Lalisa Manoban.
Flashback
"Cepat naik!" Ucap Lisa menyuruh Jennie ikut menaiki motor sport Kawasaki Ninja 300 miliknya.
Sedangkan Jennie masih linglung mencari sepatunya yang masih belum ketemu.
"Lo dengar gak sih!" Tanya Lisa membentak.
"S-sepatu gua ilang Lisa"
"Ya terus?!" Lisa menarik sebelah alisnya tidak peduli.
"Gu-gua mau cari sepatu dulu, Lisa kamu duluan a-aja" ucap Jennie mencoba menatap Lisa.
"Enak aja! Lo sekarang itu babu gue jadi harus ikutan apa yang gue mau! Apa lo lupa sama perjanjian itu?!" Lisa menatap Jennie tajam, membuat Jennie mengingat ancaman Lisa.
"Kalo lo gak mau jadi babu gue, lo gue aduin ke BK dengan tuduhan ngelempar tas dari atas pohon sampe bikin badan gue sakit semua!"
Tidak masuk akan memang, tapi Lisa suka berbuat semaunya. Mau tidak mau Jennie naik ke motor sport Lisa dengan tidak memakai sepatu.
Disepanjang perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan, tidak tau Jennie nya yang takut atau Lisa nya yang tidak peduli. Setelah sampai, Jennie pun turun.
"Ayo!" Ajak Lisa.
Jennie berjalan tanla memakai alas apapun di kakinya, mengikuti Lisa menginjak parkiran yang lumayan luas dan panas.
"Cepat jalannya!"
Mendengar gertakan Lisa, Jennie langsung lari kecil mengikuti langkah Lisa agar jarak diantaranya tidak terlalu jauh.
"Lo bersihin apart gue, kalo dah bersih baru boleh pulang!" Ucap Lisa duduk di sofa memainkan handphone nya.
"Eum baik" Jennie menghela nafasnya pelan, melihat apartemen Lisa yang cukup berantakan. Setelah selesai, Jennie berniat untuk pulang.
"Emm Lisa... gua udah selesai bersih bersih nya, gua boleh pulang kan?" Tanya Jennie.
"Hujan diluar deras, lo bisa nunggu sampe reda dulu" ucap Lisa yang diangguki Jennie.
Lisa yang berjalan ke arah dapur menghentikan langkahnya saat melihat Jennie yang masih berdiri dekat pintu apartemen.
"Duduk aja!" Ucap Lisa terus melanjutkan jalannya ke dapur.
"Siapa yang suruh lo duduk disitu?! Maksud gue lo boleh duduk di lantai!"
Ucap Lisa sehabus daru dapur yang melihat Jennie duduk di sofa.
"Eh i-iya Lisa" Jennie langsung berdiri dan duduk di lantai.
Jennie memijit dahinya pelan karna sedikit pusing, hujan semakin besar padahal Jennie ingin pulang karna jam menunjukkan hampir pukul setengah 6 sore.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY! (HIATUS)
Fiksi Remaja"Menindas lo tuh menyenangkan!" - LM "Lo nyiksa gua!" - JK "Kenapa? Gue suka kekerasan" - RP "Tolong hentikan" - KJ BULLYING!... Futa Area!