Chapter 2

574 41 1
                                    


*

"Dunia tak selamanya memihak kita, disaat kita terus berusaha di situlah kebahagiaan datang pada waktunya"

*

"CUIH!" Salah satu cewek berdecih dan meludah tepat mengenai wajah seorang siswi yang terpojok di sebuah dinding putih polos dibelakangnya. Ingin sekali dia berlari sejauh mungkin untuk menghindari rombongan geng yang kini ada dihadapannya.

Siswi itu menunduk takut mendapat tatapan tajam mematikan khas Lalisa yang menjurus ke matanya. Cewek itu mendapat 'hukuman' karena telah menyenggol bahu Lisa waktu di lorong. Hal terkecil seperti itu tetapi di anggap masalah besar oleh Lisa.

Tak mengenal siapa orangnya, yang pasti 'hukuman' harus sampai di tangan yang berani mengusik ketenangannya.

"Urus dia!" Lisa berjalan pergi setelah mengatakan sebuah perintah dengan ucapan yang di sambut senang hati oleh beberapa anak buahnya.

Setelah kepergian Lisa, siswi itu dibuat terkejut oleh empat orang yang menyeretnya dengan paksa. Tapi beruntunglah cewek itu karna Lisa tidak ikut mengurus 'hukuman' itu.

Lisa berjalan dengan tatapan lurus ke ujung koridor tanpa memperhatikan kanan kiri jalan yang menatapnya kagum setengah takut. Mata tajamnya seolah siap menerkam siapapun yang mengusik ketenangan hidupnya. Aura berkuasa yang benar benar besar akan terlihat apabila dari dekat.

Baginya menyiksa seseorang adalah hal termudah dan membuat kesenangan tersendiri. Tak mempedulikan fisik maupun psikis dari para korbannya.

Kuasanya di sekolah membuatnya dapat berperilaku semena-mena terhadap orang lain. Baginya semua orang disini berkat numpang dan menuntut ilmu, maka wajib bagi mereka mendapatkan siksa ketika membuat masalah.

Jika di pandang secara fisik, Lisa adalah sosok perempuan yang sempurna di seantero sekolah. Wajah cantik sekaligus ganteng miliknya membuat para wanita tergiur untuk menyentuhnya. Rahangnya yang tegas membuat para kaum hawa hanya bisa mengelus dada. Dapat dikatakan badan Lisa memiliki julukan hug-able yang bilamana seseorang dapat memeluknya adalah orang paling beruntung.

Lisa merupakan perempuan 'istimewa' jadi wajar saja jika hanya para wanita yang tergila-gila dengan dia. Di tambah dengan harta melimpah ruah yang selalu mengelilingi hidupnya membuat sikap tak acuh pada orang yang lebih rendah darinya.

Dia memiliki seorang sahabat dekat bernama Roseanne Park. Rose sama dengan Lisa, hanya saja perempuan itu memiliki sikap playgirl nya. Yang hingga kini belum pernah lepas di balik topeng sok polosnya.

Bukan alasan Rose menjadi seorang yang sering bergonta-ganti pasangan. Terkadang para jalang murahan akan menyerahkan dirinya cuma cuma hanya untuk dilecehkan oleh seorang Rose.

Ya, mereka merelakan tubuhnya demi seorang Roseanne. Siapa yang dapat menolak pesona Roseanne Park?

Para jalang itu hanya ingin mengambil gelar 'kekasih Roseanne' yang mana bagi mereka adalah hal membanggakan. Selain itu juga mereka dapat menikmati harta Rose yang diberikan secara cuma cuma.

Satu yang dapat disayangkan, Lisa dan Rose tak pernah satupun memiliki sebuah rasa yang kata orang adalah 'cinta'. Benar, mereka tidak pernah merasakan hal itu kepada para cewek lain dan kini mereka sedang mencari rasa itu.

*

Pagi ini Chaeyoung bersiap untuk mengerjai Jennie dan Jisoo lagi, dia menyimpan air comberan di ember yang di simpan di atas pintu. Jadi saat mereka membuka pintu, air sirup itu akan tumpah membasahi Jennie dan Jisoo, pikir Chaeyoung.

BULLY! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang