3

26 2 0
                                    

   Bel menandakan pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, namun tak lantas membuatnya keluar dari pekarangan sekolah. Kyra sedang menunggu Abyan yang katanya sedang berkumpul di ruang Osis.

   Awalnya Abyan mengirimi Kyra pesan untuk menunggunya di parkiran, tapi setelah menimang waktu pertemuannya di ruang Osis mungkin agak memakan waktu yang tidak sebentar. Ia menyuruh Kyra menghampirinya saja di ruang Osis.

   Ruang Osis dingin, kalau di parkiran kan kasian Kyra kepanasan. Pikir abyan.

   "Amanda, lo tau ga ruangan Osis dimana?" tanya Kyra pada Amanda yang sibuk memainkan games di ponselnya.

   "Tau, kenapa?" sautnya tanpa menoleh pada Kyra.

   "Tolong antarin dong... Kak Abyan suruh kesana. Dia masih ada urusan apalah itu katanya. Intinya aku disuruh kesana." Jelas Kyra.

   Amanda mengangguk sebagai jawaban. "Ooh, wait. Let me finish this first" balasnya.

   Okey, menunggu Amanda menyelesaikan game nya itu mungkin memakan waktu paling sebentar ya sepuluh sampai lima belas menit. Itupun kalau dia too soon. Kalau lancar mah setengah jam lebih saja bisa.

   Kyra memilih untuk menonton Netflix sembari menyeruput susu kotak kesukaannya yang sempat ia beli tadi.

   Ah iya, setelah Kyra cukup menyambung tidurnya di ruangan Uks, ia langsung menuju lapangan dan masuk kedalam barisan kelasnya. Sempat diinterogasi oleh Salsa dan Reyhan. Tetapi ujung-ujungnya ia aman karena alasan klise yang dibuatnya, percaya saja pada Kyra.

   Tetapi Kyra tidak melihat Kak Juan. Ia tidak tahu kemana perginya kakak tingkatnya itu.

   Sepuluh menit berlalu, Amanda tak kunjung menyelesaikan games nya. Bahkan Kyra sudah suntuk dengan film yang ditontonnya.

   "Amanda, lama banget. Too soon amin" ucap Kyra.

   "Njir bentar lagi serius. Tinggal satu squad lagi nih" jawab Amanda. Ia masih serius memainkan gamesnya itu, bahkan alisnya menukik saking seriusnya.

   "Argh, yes!," pekik Amanda. "Gemetarannn tangan gue, untung menang" sambungnya riang. Ya, sudah dipastikan Winner winner chicken dinner.

   "Dah?" tanya Kyra.

   "Sudah, ayo" ajak Amanda.

   Mereka berdua jalan bersebelahan, berbincang ringan dan kadang tertawa bersama. Lorong demi lorong mereka lewati, Amanda juga menjelaskan ruangan apa saja yang mereka lewati. Maklum, Kyra kan tidak masuk pada hari pertama.

   Ruangan Osis berada di lantai dua gedung utama, tepat diujung koridor. Sedangkan kelas Kyra berada di  lantai satu di gedung yang berbeda. Gedungnya depan belakang, lumayanlah buat bakar kalori. Bisa saja jalan lurus lewat lapangan, tetapi Amanda lebih memilih lewat koridor saja biar lebih adem.

   Sesampainya mereka didepan ruang Osis, Kyra mengirim pesan pada kakaknya. Ceklis satu. Yang dipastikan kakaknya itu sedang mematikan data ponselnya.

   "Udah nih, gue pulang ya Key".

   "Tunggu duluu, Kak Bian ga aktif hp nya. Gimana dong?" eluh Kyra.

   "Tinggal di ketuk pintunya kan bisa, Key" jawab Amanda.

   "Ish tungguin tapi" pinta Kyra. Amanda mengangguk mengiyakan. "Buru" katanya.

   Tok tok tok...

   Ketukan jari Kyra pada pintu didepannya. Tidak ada jawaban. Kyra mengetuknya lagi. Beberapa detik menunggu, pintu itu akhirnya terbuka. Seorang laki-laki berperawakan tinggi dan penuh wibawa menatap dirinya dan Amanda secara bergantian.

RANDOM THOUGHTS || YJWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang