1

49 4 0
                                    

   JUNGWON LOKAL  AU





  Kicauan burung gereja terdengar nyaring. Semburat cahaya pagi perlahan menembus ruangan gadis manis yang masih tertidur meringkuk didalam selimutnya. Hari ini adalah hari kedua ospek di sekolahnya, ia sendiripun sebenarnya salah satu murid baru yang akan memasuki sekolah menengah atas. Namun malang, kemarin ia sedang tidak enak badan. Alhasil ia melewati ospek hari pertamanya.

   Suara pintu kamar berdecit, seorang pria yang sedikit lebih dewasa darinya melangkah masuk ke kamar sang adik menghampiri jendela kamar dan membuka gorden berwarna putih itu.

   "Dek, bangun" ujarnya.

   Tidak ada jawaban. Bahkan adiknya itu tidak bergeming.

   "Dek, bangun oi sekolah" ucapnya sekali lagi sambil menghampiri kasur adiknya. Ditepuknya pelan bahu dan lengan sang adik secara bergantian, mencoba membangunkan.

   "Hum... Apasih kak..." jawabnya kecil sembari menarik kembali selimut yang dijatuhkan kakaknya. Kembali bergumam tidak jelas.

   "Anjir woi bangun! Harini lo masih ospek" balas sang kakak setengah teriak. Dia bingung, adiknya ini sebenarnya terbuat dari apa? Pasalnya susah sekali dibangunkan.

   "Ospek apasih kak...? Orang masih lib–"

   Sebentar? Ospek?

   "Astaga Kak Bian!!! Kok ga bangunin aku daritadi sih?!" teriak Kyra histeris. Kamar itu sekarang dipenuhi oleh teriakan Kyra yang tidak kunjung reda. Bukannya langsung beranjak dari kasur, ia malah terus-terusan mengoceh tidak jelas.

   "Akhh!!! Kak udah jam berapa?!" tanyanya panik.

   "Setengah enam" jawab Abyan singkat.

   Kyra mengangguk. Matanya kembali terpejam.

   "Oh"

   "OH?!"
  
   "Sekolah masuk jam setengah delapan kan? Aku tidur bentar lagi aja ya kak..." balasnya sambil kembali meringkuk menutupi seluruh badannya dibawah selimut.

   "Astaga key! Enggak! Cepat bangunn... Sekolah kita tuh lumayan jauh. Lo juga masih ospek bego," teriak Abyan sembari menarik selimut adiknya lagi. "Buru bangun gak?! Kakak gamau ikut-ikutan telat gara lo ya. Telat gue tinggal. Bye" ancam Abyan yang setengah kesal menghadapi adiknya.

   Ia lalu melangkah keluar dari kamar adiknya. "Jam tujuh gaada di meja makan. Kakak tinggal beneran ya. Kakak ada kumpul sama anak Osis sebelum masuk" ucapnya sembari menutup pintu kamar adiknya.

   "Arghhh! Ih Kak Bian kok gitu?!" teriaknya frustasi kala pintu itu total tertutup.

   Segera ia paksakan tubuhnya duduk di pinggiran kasur, mengambil ponselnya diatas nakas untuk mengecek beberapa notif dari teman-temannya. Setelahnya ia pun beranjak menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

***

   "Morning Ma, Pa" sapaan wajib Kyra dipagi hari sebelum memulai sarapan bersama keluarganya.

   Dikecupnya pipi kedua orang tuanya itu secara bergantian.

   "Morning Key" balas sang mama yang sedang menyiapkan sereal dan susu.

   Kyra memilih duduk disamping Papanya, kemudian mulai melahap sarapan yang sudah disiapkan Mamanya.

   "Hari pertama kamu masuk sekolah kan?" tanya sang papa. Akhirnya papa nya ini bersuara juga.

   "Iya pa" jawab Kyra sekenanya.

   "Semangat ya sayang, kalau ada apa-apa hubungi Bian saja. Pulang mau papa jemput?" tanyanya lagi sambil membereskan berkas-berkas kerjaannya.

RANDOM THOUGHTS || YJWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang