⸙͎۪۫ ⊰ Bab 5.
⸙͎ ೫ Sad.
[ Sedih ]
.
· · ────── ·𖥸· ─────── · ·Tiga hari berlalu. Semenjak [Name] menghindarinya, Gojo tidak lagi muncul di hadapan sang gadis. Si pria lebih menyibukkan dirinya membimbing dan menjahili para murid-murid di sekolah sebagai pelampiasan kekesalannya karena kejadian lalu.
Kini Gojo berada di ruangannya. Duduk di atas kursi mahal sambil mengaduk teh setelah memasukkan tiga balok gula ke dalam cangkir.
Ia menengadah ke atas. Gojo berpikir, apa alasan [Name] langsung pergi meninggalkannya setelah tahu kalau dirinya adalah kakak kelas gadis itu dulu? Gojo ingat kalau dulu ia tidak pernah melakukan kesalahan pada [Name] sampai menyakitinya hingga menghindar seperti sekarang.
Apa dia tidak ingin kembali padaku? Batinnya bertanya-tanya. Bingung dengan jalan pikiran [Name]. Gojo benci situasi dimana dia merasa kerepotan memikirkan sesuatu seperti ini.
Atau ... Aku melakukan sesuatu sampai dia menghindariku seperti kemarin? Pikirnya lagi. Tangan kanan Gojo mengangkat cangkir lalu meminum teh yang mengeluarkan kepulan asap. Mengumpat kesal, lalu meletakkan cangkirnya dengan keras keatas meja.
... Apa kupastikan saja sendiri? Tapi, sepertinya dia tidak ingin melihatku sekarang, batin Gojo lagi. Ia membungkuk, menumpu kedua tangan diatas lutut.
Suara ponsel dengan ringtone lagu one more night menguntrupsi kegiatan memikir Gojo. Mengambil ponsel pintar itu dari atas meja, kemudian melihat nama Nanami yang menghubunginya.
"Yo! Nanami! Ada apa?" sapa Gojo ceria.
Telinganya mendengar laporan Nanami yang sedang bersama Yuuji di suatu tempat untuk membasmi roh kutukan. Gojo menyandar pada sandaran kursi dan sedikit memiringkan kepalanya.
"Kuserahkan padamu, ya, Nanami. Aku mengandalkanmu."
Memutus sambungan telepon sepihak. Gojo memutar-mutar ponselnya diantara sela-sela jari yang besar. Terdiam beberapa saat dengan pikiran kosong. Gojo lantas berdiri dari duduk, memasukkkan ponsel pintar itu ke dalam saku lalu berjalan keluar ruangan.
.
.
.Hari ini libur. [Name] menghabiskan waktu di dalam rumah seraya membersihkan beberapa barang-atau mendekorasi ulang dalam rumah. Tapi, untuk sekarang dia akan keluar karena bahan makan di rumahnya habis, [Name] memutuskan untuk pergi ke supermarket yang lumayan dekat dengan jarak rumah ini.
Ia berjalan keluar, [Name] sedikit mengernyit saat melihat langit yang mulai mendung. Mungkin tidak lama lagi hujan akan mengguyur, itu membuatnya mengambil payung untuk berjaga-jaga.
[Name] melangkah dengan santai. Udara dingin berhembus hingga menerbangkan beberapa helaian rambut yang tidak terikat. Manik mata hitam menangkap siluet seorang pria dengan tubuh yang kurang tinggi sedang menyirami tanamannya di depan rumah.
"Om Levi~!!"
[Name] melambaikan tangan, tersenyum lebar seraya memanggil nama Levi Ackerman dengan nada jahil. Pria itu melirik dengan tajam, saat [Name] lewat di depannya, dia dengan sengaja sedikit mengarahkan selang ke arah [Name]. Dan gadis itu dengan mudah menghindar.
"Kau mau kemana bocah? Bukannya ini hari libur?" tanya Levi.
"Om Levi perhatian, ya? Aku pengen ke supermarket, bahan masakan di rumah ku sudah habis."
Levi menganggukkan kepala. [Name] kembali melambaikan tangan sambil berjalan cepat. Beberapa menit kemudian, ia sampai di supermarket yang memang hanya beda beberapa blok dari rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
FanfictionPada masa sekolah dulu. Perasaan Gojo Satoru tidak berhasil tersampaikan padanya karena ia yang terlalu cuek. Sehingga, gadis yang menarik perhatiannya lantas pergi karena sebuah kesalahpahaman. Sepuluh tahun, masa-masa Gojo menjalani hidupnya sendi...