⸙͎۪۫ ⊰ Bab 9.
⸙͎ ೫ His Feeling.
[ Perasaannya ]
.
· · ────── ·𖥸· ─────── · ·“Jadi sekarang? Apa aku punya pacar?”
Gojo diam menunggu selama beberapa detik. Dia mengernyit saat tidak mendapatkan balasan dari [Name] yang masih membungkus dirinya dalam selimut.
“[Name]?”
Sang pria menyingkirkan selimut yang menutupi wajah si gadis. Rautnya mendatar saat mendapati [Name] yang sudah tertidur pulas dengan suara dengkuran halus.
Gojo mengacak rambut. Ia baru ingat kalau [Name] gampang terlelap saat baring kalau tidak memainkan ponsel. Dan karena gadis ini sudah tidur, ia jadi tidak mendengar ucapannya barusan. Padahal Gojo sudah susah payah dan mau merepotkan dirinya dengan mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya.
“Gadis ini ....”
Kekesalan menghampiri Gojo sehingga memutuskan untuk mengganggu tidur [Name]. Tangan kanannya dengan iseng menarik-narik hidung mungil si gadis sementara tangan kirinya mencubit pipinya. Cukup lama ia melakukan kegiatan mengusik itu dan berakhir sia-sia saat [Name] tidak merasa tertanggu dan tetap terlelap nyaman.
“Ya sudah.”
Gojo mengubah posisi dengan tangan kanannya memeluk pinggang [Name] kemudian menjadikan tangan kirinya sebagai bantal. Gojo mencium rambut [Name] beberapa kali dengan lembut, kadang juga beralih ke pipi merahnya lalu menggigit telinga si gadis.
Tangan kanan Gojo menyentuh kening [Name]. Masih sangat panas. Ia menarik selimut untuk semakin menutupi tubuh si gadis agar cepat berkeringat kemudian sembuh.
[Name] mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap Gojo. Tanpa sadar, tangan kirinya terangkat memeluk pinggang Gojo dan menenggelamkan wajah di dada bidang pria itu.
“Hee~♡”
Gojo mengeratkan pelukan seraya menutup mata hingga mengundang rasa kantuk dan berakhir tidur menuju mimpi.
.
.
.Tangan seputih salju menggerakkan jari-jarinya. Disusul dengan kelopak mata yang terbuka lebar dan mengerjab sebentar menyesuaikan penglihatan, iris mata seketika membulat saat menyadari dirinya tertidur dalam pelukan mantan kakak kelasnya.
[Name] menarik diri ke belakang. Debaran jantung yang berpacu kencang menggema sampai ke telinga. Wajah gadis itu merah padam saat pikiran kembali pada kejadian lalu saat di mana Gojo mencium bibirnya dengan lembut.
“Kenapa ini bisa terjadi ...?”
Tangannya bergerak menepuk pelan kedua pipinya. Jika seperti ini terus, dia tidak akan pernah bisa melupakan perasaannya pada Gojo. Pria ini terlalu agresif saat bersamanya sampai melakukan hal-hal yang dapat membuat [Name] salah paham dan terbawa suasana.
“Mm ... [Name] ....”
Gadis itu lantas menatap Gojo yang masih menutup mata. Wajah tidurnya terlihat sangat damai, tidak ada binar jahil juga kerutan di wajahnya. Benar-benar polos layaknya anak kecil.
“Kenapa dia memanggil namaku ...?”
Si gadis perlahan mendekat. Jari telunjuknya menusuk-nusuk pipi Gojo sebanyak tiga kali. Kemudian menarik pipinya dengan pelan.
[Name] melebarkan mata. Tangannya tiba-tiba ditahan oleh tangan besar Gojo disusul kelopak matanya yang terbuka, menampilkan manik ocean yang bisa menghipnotis siapa saja dengan keindahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
FanficPada masa sekolah dulu. Perasaan Gojo Satoru tidak berhasil tersampaikan padanya karena ia yang terlalu cuek. Sehingga, gadis yang menarik perhatiannya lantas pergi karena sebuah kesalahpahaman. Sepuluh tahun, masa-masa Gojo menjalani hidupnya sendi...