⅌ Chapter 22 : ⊰ Misconception.

1.3K 166 9
                                    

⅌ Bab 22 : Misconception.
[ Kesalahpahaman/Salah pengertian ]
By Ann.
.
· · ────── ·𖥸· ─────── · ·

“Bye bye!!” [Name] melambaikan tangan. Tersenyum ceria pada Gojo yang kini berada di dalam mobil. Dikemudikan oleh Ijichi. Kendaraan itu lalu menjauh dari depan area sekolah. Si gadis menurunkan lambaian, setelah mobil itu hilang dari pandangan.

[Name] melangkah menjauhi gerbang. Ia menunduk, kadang menendang-nendang kerikil yang ia dapati. Senyuman ceria tak terukir. Gadis itu punya firasat buruk, pikirannya tertuju pada Gojo dan misinya. Saat firasat seperti ini muncul. [Name] selalu meningkatkan kewaspadaannya karena hal yang tidak dia inginkan mungkin akan terjadi.

“[Nameeee]!!!”

Remi datang, berlari ke arahnya yang masih menunduk sambil berjalan. Gadis bersurai pink fanta itu berhenti di depan [Name]. Kedua tangan Remi kemudian terangkat menyentuh pipi hingga membuat si gadis menatap ke arahnya.

“Kamu ini kenapa?!” tanya Remi dengan suara yang sedikit keras.

“Eh?”

[Name] mengejab. Ia yang wajahnya masih disentuh Remi memiringkan sedikit kepalanya ke samping. Terkejut karena Remi yang tiba-tiba saja sudah ada di hadapannya. Ini salah satu keburukannya saat [Name] terlalu fokus pada pikirannya. Ia cenderung tidak memerhatikan sekitar, seolah dirinya berada di dunianya sendiri. Dia bahkan tidak mendengar suara orang-orang yang ada di sekitarnya saat sudah terlalu fokus.

“Aku ... baik-baik saja, Remi,” jawabnya.  Ia mengangkat kedua tangannya, menyentuh tangan Remi yang menangkup wajahnya lalu menurunkan tangan gadis itu.

“Aku sudah memanggilmu dari tadi, tau. Tapi, kamu malah mengabaikanku. Serius tidak terjadi apa-apa?” tanya Remi memastikan.

[Name] mengangguk seraya menunjukkan senyum. Berkata bahwa dirinya tidak apa-apa.

“Baguslah!! Ayo ke kantin! Kamu belum makan siang 'kan?”

Remi menarik tangan kanannya lalu berlari, membuat si gadis yang ditarik ikut berlari juga.

Kuharap tidak terjadi sesuatu, batin sang gadis. Khawatir.

“Oh iya, [Name]-chan! Bisa temani aku ke restoran terkenal di sini? Aku ingin memakan salah satu menu yang ada di sana. Sudah lama soalnyaa~”

“Um, boleh.”

“Dandanlah yang cantik!! Aku yakin saat kita masuk akan menjadi pusat perhatiaaan~!!”

.
.

“Jadi? Kau mau kemana?”

Suara Gojo mengalun. Cukup dingin, meski begitu ia tetap berusaha sedikit ramah pada Fuyumi yang berdiri di hadapan. Kini, ia berada di kediaman Tanaka yang ternyata juga ada di Tokyo. Fuyumi terlihat memikirkan sesuatu. Beberapa detik kemudian, senyuman merekah pada wajahnya.

“Aku ingin kamu menemaniku ke salah satu restoran terkenal di Tokyo,” ucapnya. Gojo menganggukkan kepalanya. Pria itu menoleh ke arah Ijichi yang berdiri di samping mobil. Mendapat kode dari Gojo membuat Ijichi menganggukkan kepalanya paham.

“Aku akan pergi bersama Ijichi. Kau punya kendaraan sendiri 'kan?” Gojo mengangkat satu tangan. Tanpa mendengar jawaban Fuyumi ia berjalan ke arah mobil yang sudah mesinnya sudah menyala.

“Tunggu!”

Gojo yang hendak membuka pintu mobil menghentikan gerakan. Tanpa membalikkan tubuhnya, ia menolehkan kepala sedikit ke arah belakang.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang