Chapter 10 S2 - The beginning

589 73 5
                                    

Happy reading 💕

🌝🌝🌝

"Makasih ya udah tolong bawa ke apartemen gue. Maaf jadi ngerepotin."

"Sama sekali nggak ngerepotin kok bang, udah memang seharusnya gitu. Toh aku yang salah kan hehehe.."

"Nggak papa kok, namanya juga kecelakaan."

Setelah selesai dirawat, y/n dan Boboiboy mengantar pemuda itu ke apartemen tempat pemuda itu tinggal.

Boboiboy sedari tadi merasa kalau dirinya mengenal pemuda itu di suatu tempat tapi dia lupa dimana.

"Kalau ada apa-apa tentang luka itu, Abang bisa hubungi kami--"

"Tunggu y/n."

Y/n berbalik saat Boboiboy memotong ucapannya.

"Kenapa kak?" Tanya y/n.

Boboiboy mendekati pemuda itu dan menatapnya dengan tatapan interogasi.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Soalnya wajah lo terlihat familiar buat gue." Ucap Boboiboy mengeluarkan apa yang dia pendam dari tadi.

Pemuda itu tersenyum tipis.

"Gue kira lo ingat sama gue boy. Gue Revo, kita sekelas tapi sama Taufan pecahan lo. Gue ga deket sama Taufan, tapi gue sering ketemu sama pecahan lo yg jadi ketos."

Ah terjawab sudah. Dia mengingatnya, atau lebih tepatnya Gempa yang mengingat orang di depannya itu. Boboiboy pun kembali ke tempatnya.

"Lo yg anak nakal itu kan?" Tebak Boboiboy mewakili Gempa.

"Jelek banget julukannya. Btw gue udh tobat kok jadi tenang aja." Ujar Revo membela diri.

"O..oh kak Revo ya. Maaf aku lupa."

Begitu juga dengan y/n yang mengingat orang di depannya itu. Dia orang asing pertama yang menyapa (dibaca: pdkt) y/n saat hari pertama pindah.

Namanya juga jamet.

"Eh? Kamu kenal dia y/n?" Tanya Boboiboy tidak menyangka kalau y/n mengenali Revo.

"Umm kenal sih kenal, tapi cuma sekedar kenal gitu aja." Jawab y/n seadanya.

Revo memberikan senyuman manis ala jamet berkelas.

"Gue orang pertama yang berkenalan sama y/n waktu dia pertama kali pindah ke sekolah kita." Sambung Revo.

"Oke kalau gitu kita balik dulu. Sekali lagi kami minta maaf." Ucap Boboiboy kemudian menarik tangan y/n pergi dari situ.

"Tunggu, boleh gue tau nomor hp kalian gak?" Tanya Revo basa basi.

"Buat apaan?" Tanya Boboiboy balik.

"Tapi kan kalian yang suruh gue buat hubungi kalian kalau ada apa-apa. Ingat, gue gini gara² kalian loh."

Ucapan Revo membuat Boboiboy mengernyit tidak suka. Tapi berbeda dengan y/n, dia kembali merasa bersalah dan secara spontan y/n berjalan dan memberikan nomor hp nya pada Revo.

"Okee, makasih ya y/n. Jangan lupa save nomor gue ya? Oh iya, mau masuk dulu nggak?"

"Oh nggak makasih, kami ga bisa lama² soalnya. Jadi itu aja buat sekarang ini. Kalau ada apa-apa hubungi aja ya." Tolak y/n halus dengan senyum biasanya (dibaca: manis).

Boboiboy (Elemental) yang sudah jenuh menarik tangan y/n menjauh, kemudian dia berpamitan singkat dengan Revo dan pergi dari situ.

Setelah bayangan Boyn tidak terlihat, Revo dengan wajahnya yang berubah dingin menelpon seseorang.

Lovely sister(?)~ (S1) (S2) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang