Melyot #5

2.7K 333 34
                                    

×××× Melt Your Heart ××××

Hari sudah malam,Andin masih setia menemani Mama Ratih yang sedang tidur.

Ia menatap lama wajah Mamanya, "Ma, do'ain aku ya semoga urusan ku dengan Pak Hartawan dan Bu Rosa cepat selesai. Terus kalau Aldebaran sudah cinta sama aku,nanti aku tinggalin dia gitu? Apa aku nggak jahat kalau mempermainkan perasaan seseorang?" Dengan pelan Andin bicara sambil mengelus lembut tangan Mamanya

"Ah aku jalani aja dulu,soal perasaan nanti juga bisa menyesuaikan"

"Selamat malam Mbak " tiba-tiba suster masuk ke kamar rawat

"Malam Sus"

"Mbak sebentar lagi proses transplantasi sumsum tulang akan segera dilakukan,dimohon keluarga agar menunggu di depan ruangan"

"Oiya Mbak,tadi saya sudah memberikan obat-obatan kepada pasien melalui infus. Obat ini berguna untuk mengurangi risiko efek samping dari bahan pengawet yang digunakan dalam proses pembekuan sel punca. Selanjutnya, sel punca yang dibekukan akan dicairkan dengan cara dihangatkan. Setelah sel punca cair, dokter akan memasukkan sel punca melalui kateter di pembuluh darah vena yang telah dipasang sebelumnya."

"Apakah mama saya akan dibius total?"

"Selama proses transplantasi berlangsung, pasien tetap sadar dan tidak merasakan sakit."

"Lalu Sel punca baru yang memasuki tubuh pasien akan menuju ke sumsum tulang dan akan mulai berkembang biak untuk menghasilkan sel darah yang sehat. Proses ini dapat berlangsung 10–28 hari setelah transplantasi, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sel darah putih" jelas suster panjang lebar

"Baik suster, Terimakasih sudah menjelaskan pada saya." Jawab Andin dengan senyuman

"Sama-sama Mbak,kalau begitu mohon maaf mbak bisa keluar dulu ya,saya akan bawa Bu Ratih ke ruang lain" ujar suster itu

Andin Mengangguk lalu membawa beberapa barang miliknya untuk meninggalkan kamar rawat,tak lama ada dua orang suster juga masuk ke kamar lalu mendorong brankar milik Mama Ratih yang kini sudah terbangun dari tidurnya

"Mama semangat ya,mama pasti sembuh. Andin do'ain Mama dari sini ya" ketika baru keluar dari kamar,Andin menghentikan laju brankar dan menyentuh kedua tangan Mamanya

"Iya Ndin" usapan tangan lemah Mama Ratih di kepala Andin membuat air mata kembali keluar dari Indra penglihatan Andin

"Maaf mbak, kami akan segera mengambil tindakan pada ibu" ujar suster membuat Andin perlahan melepas genggaman tangan pada mamanya

Kembali ia duduk di bangku lalu kembali menangis. Takut kalau mamanya tak terselamatkan

"Ndin.... Kamu kenapa?" Tiba-tiba seorang wanita duduk di sampingnya

"Bu Rosa" Andin mengusap kedua matanya lalu menatap Bu Rosa sambil tersenyum getir

"Gimana proses transplantasi Mama kamu? Lancar kan?" Tanya Bu Rosa khawatir

"Belum Bu,barusan Mama baru saja dipindahkan ke ruangan lain untuk dilakukan tindakan transplantasi" jawab Andin kembali menangis

"Ndin... Please don't cry,kita do'akan Mama kamu agar bisa kembali sehat ya" Bu Rosa mengelus bahu Andin

"Iya Bu, Terimakasih banyak" refleks Andin memeluk tubuh Bu Rosa dan oleh wanita yang tak lagi muda itu dibalas juga dengan pelukan erat

" Iya Ndin,saya senang membantu kamu"

Melt Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang