Melyot #13

2K 338 73
                                    

×××× Melt Your Heart ××××

Keesokan harinya Andin sudah sibuk di dapur.Ia sedang membuat pie susu untuk Al karena sudah berjanji pada pria itu. Mumpung Andin libur dan akan mengantarkan mamanya check up

"Teteh sibuk banget nih,bikin pie buat siapa tehhh?" Goda Novia yang baru saja datang bersama ibunya

"Buat camilan kita lah" jawab Andin sambil memasukan dua loyang berisi beberapa pie ke dalam oven

"Kok banyak banget?" Tanyanya lagi

"Kamu iniii kepooo" Andin terkekeh setelahnya,menatap wajah Novia yang begitu terlihat ingin meminta penjelasan darinya

"Ihh Gapapa teh,pasti teteh mau kirim buat Kak Al yaa?" Dengan senyuman Novia menatap Andin

"Iyaa,Terus mau apa?" Andin kini balik bertanya

"Gapapa sih,asyikkk kapalku berlayar. Jan Sampe karam ya teh" Novia berbisik di telinga Andin dan menyentuh bahu tetehnya

"Apaan sih" Andin juga ikut tersenyum kecil. Benarkah hubungan nya dengan Al akan makin erat?

"Teh aku bantu masukin ke toples ya" tawar Novia ketika melihat ada beberapa pie yang sudah matang dan agak dingin

"Bolehh...Tapi itu buat Mas Al dulu ya,ini yang buat kamu masih di oven"

"Iya teteh. Aku nggak akan makanin pie nya kok" balas Novia dengan tangan yang sibuk memasukkan pie ke wadahnya

--------

"Ma aku berangkat ya,mau anterin pie susu buat Mas Al. Soalnya kemarin-kemarin aku udah janji sama dia" pamit Andin dengan membawa paperbag berisi kue pie di tangannya

"Iya Ndin, hati-hati. Jangan terlalu siang ya pulangnya" jawab Mama Ratih yang tubuhnya terbalut mukena pemberian Andin karena baru saja selesai sholat Dhuha

"Siap Mama, kan nanti Andin mau anterin Mama checkup"

"Sampaikan salam mama untuk nak Al ya,dia pria yang sopan,mama suka"

Andin terdiam sejenak,apakah mamanya memang setuju kalau Andin dan Aldebaran menjalin kasih dan berucap cinta seperti perjanjiannya dengan Bu Rosa?

"Iya Ma,nanti Andin sampaikan ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Andin keluar dari rumah lalu menutup pintu dan pagar

"Tante, andin berangkat dulu ya"

"Hati-hati Ndin" balas Tante Maya yang berpapasan dengan Andin,kebetulan ia baru saja dari warung

Dengan semangat Andin menyusuri jalan menggunakan angkutan umum. Wanita itu begitu sederhana, padahal dahulu bisnis meubel papanya begitu terkemuka namun Andin tak serta merta memanfaatkan kekayaan orangtua untuk berfoya-foya. Maka dari itu,ketika semua kekayaan nya sirna,Andin tak kebingungan menghadapi gaya hidup karena memang dia sudah sederhana

Tiba di kantor,Andin langsung menuju ruangan CEO. Sebelum pergi ia sudah janjian dengan aldebaran dan pria itu dengan hangat membalas pesannya,dengan senang hati menunggu Andin di kantor

"Assalamualaikum Mas" Andin mengetuk pintu berwarna coklat yang begitu mewah ini

"Waalaikumsalam,masuk Ndin" sang empunya ruangan membuka pintu dan mempersilahkan Andin masuk lalu kembali menutup pintu itu

Andin duduk di kursi coklat, diikuti oleh Al yang terlihat sudah tak sabar menunggu kiriman Andin

"Wahhh enak banget nih kelihatan nya" ucap aldebaran ketika Andin mulai membuka kotak berisi beberapa potong pie susu itu

Melt Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang