Kim Na Ra memutuskan meninggalkan segalanya di Seoul untuk kembali ke kampung halamannya, Jeju setelah neneknya mendadak hilang tanpa kabar dan meninggalkan sepetak gedung Kosan berisi orang-orang misterius yang mau tak mau harus dia urusi disana.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
>>>>><<<<<
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jun Woo ssi? Bukankah hari ini kau tak punya jadwal penerbangan?"
"Eoh. Hari ini aku libur." Jawab sang empunya nama tanpa sedikit pun menolehkan perhatiannya dari sebuah cermin seraya membasuh kedua tangannya.
"Lalu kenapa kau ada disini?"
"Memangnya tidak boleh?" Balasnya dingin.
"Haha baiklah baiklah. Mau kemana kau? Tumben sekali berpakaian santai seperti ini?"
"Aku naik ke pesawatmu hari ini." Lagi-lagi Jun Woo menjawab seperlunya.
"Jeju? Kau kembali kesana lagi?"
"Eoh. Sudah ya, aku sudah ditunggu seseorang."
"Seseorang? Apa dia seorang wanita? Siapa kali ini yang kau incar?"
Dia mengabaikannya dan berlalu dibalik pintu kamar mandi.
"Ya! Jun Woo ssi! Beri tahu aku siapa dia?!"
Lee Jun Woo menutup pintu setengah membantingnya. Dia tak pernah menyukai rekannya yang satu itu. Hanya sesekali saja dia menimpali candaan nya, tapi jika sudah berlebihan sepeti tadi, Jun Woo tak akan ambil pusing untuk membiarkannya dan mengabaikannya.
'Siapa kali ini yang kau incar?'
Kalimat itu kembali terngiang di telinganya. Astaga! Mulutnya sama sekali tak bisa dijaga. Memangnya selama ini Jun Woo mengincar siapa saja? Nampaknya dia tak tahu kalau Jun Woo orang sedingin apa? Bahkan orang-orang saja bisa beku jika berada di dekatnya.
"Jun Woo ssi!" Teriak seseorang dari arah kursi tunggu.
Lelaki Lee itu langsung menoleh padanya dan segera menghampiri orang tersebut yang sepertinya sudah menunggunya cukup lama. Terlihat dari bahunya yang mulai layu dan raut wajahnya yang sudah setengah kesal.
"Ah Eun Seop-a. Maafkan aku, aku terkena macet tadi. Aku barus saja dari toilet. Kau sudah menyiapkan semuanya?"
"Semua barangmu sudah kusiapkan di dalam koper dan tas ini." Jawab lelaki bersetelan rapi serba hitam itu sambil memberikan beberapa barang tambahan lain seperti visa dan kebutuhan lainnya.
