>>>>><<<<<Kim Na Ra keluar dari kamar dan berniat mendatangi kamar Kosan Ahn Jae Hyun untuk menanyakan lebih jauh tentang kepergian neneknya ke krematorium sebelum melihat seseorang dengan model rambut mangkuk dan nampak berkaca mata sedang berjalan di sekitar dapur seraya menunduk.
Seorang lelaki itu memakai Hoodie kebesaran berwarna abu dengan bawahan celana training olahraga juga tas punggung hitam, Na Ra menebak dia pasti Park Chanyeol, si mahasiswa semester enam yang menyewa Kosan di lantai dua.
Na Ra berjalan, merajut langkah mendekati lelaki bernama Chanyeol itu dengan bibir terkatup, ingin mencoba memanggil namanya tapi terasa berat karena khawatir dicap sebagai orang yang sok akrab.
Tak lama setelah Na Ra sempat berdebat dengan pikirannya sendiri, dengan cepat dia mendongkak tatkala maniknya mendapati Chanyeol yang hendak keluar dari sana. Buru-buru Na Ra berlari menyusulnya sambil meneriakkan nama,
"Chanyeol ssi."
Si empunya nama pun menoleh, menampakkan wajah tampan yang mempunyai warna kulit putih pucat. Kaca mata bulat yang bertengker di kedua matanya begitu jelas mencerminkan bahwa Chanyeol adalah tipe orang yang tertutup dan tak pandai bergaul. Terbukti dari bagaimana kini dirinya merespon panggilan Na Ra, Chanyeol terlihat gugup seraya sesekali menggenggam erat minuman kaleng di tangannya.
"Ah maaf karena sudah berteriak. Tapi benar kan kalau namamu Chanyeol? Park Chanyeol?"
Nara melihat genggaman tangan lelaki itu kian mengerat sebelum akhirnya dia mengangguk dengan cepat.
"Ah maaf kalau aku mengejutkanmu, Chanyeol ssi. Aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu, bolehkah kita duduk sebentar disan-"
"Sekarang saja. Tanyakan disini saja." Potong Chanyeol membuat Na Ra sempat mematung tak percaya.
Namun karena melihat ketidaknyamanan dari gerak gerik lelaki di hadapannya itu, Na Ra pun hanya mengangguk setuju. Sebetulnya dia juga merasa tak nyaman jika berlama-lama berbicara dengan tipe orang yang tertutup seperti Chanyeol.
"Emm baiklah. Chanyeol ssi, apa kau tahu kemana sebenarnya Nenekku, Bibi Nam pergi? Emm, kalau boleh tahu, kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?" Tanya nya langsung.
Cukup lama pria berkaca mata itu mendiamkan mulutnya seraya menatap penuh segan pada Na Ra sebelum akhirnya menjawab dengan nada suara yang terdengar gemetar dan terbata-bata,
"A- a ak aku ti dak tahu."
Sedetik setelah itu tanpa berkata-kata lagi, Chanyeol langsung pergi usai membungkuk permisi pada Na Ra yang kini masih berdiri bergeming. Biasanya, orang tertutup seperti Chanyeol akan selalu menutup mulutnya meskipun seseorang telah dibunuh dengan sadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Jeju
FanfictionKim Na Ra memutuskan meninggalkan segalanya di Seoul untuk kembali ke kampung halamannya, Jeju setelah neneknya mendadak hilang tanpa kabar dan meninggalkan sepetak gedung Kosan berisi orang-orang misterius yang mau tak mau harus dia urusi disana. ...