{Alangkah baik nya vote sebelum membaca!}
✨
dear xinlong
✨
tok!tok!tok!
pintu terbuka dan menampakkan sebuah kepala xin.ia hanya menongolkan bagian kepalanya."kenapa han?"tanyanya kikuk.aku masih terdiam entah apa yang ingin ditanyakan.suara laki laki tadi.
"ada suara cowo di kamar lo,siapa?"
tanyaku terkesan polos dan blak-blakan.ku lihat xin,merapikan poninya."temen ku tadi,sedang melakukan panggilan vidio"jawabnya dan segera menutup pintu. aku mengerdipkan mata ku beberapa kali,dan berniat untuk pergi ke kamar.
sesampainya di kamar,aku memutuskan untuk menonton drama secara maraton.aku memang tidak ingin memikirkan proposal sialan itu.takutnya aku pusing dan malah sakit.jadi,sebagai pendingin aku menonton beberapa drama korea.
beberapa jam berlalu,dan aku sudah mengahabis kan satu kotak tisu.drama yang benar² menyedihkan. atau aku yang terlalu baperan?
tangisku semakin pecah ketika tragedi di drama itu semakin menjadi.rasa-rasanya drama itu benar ada nyatanya.
"astaga,hanna.kamu kenapa nangis?"aku melirik kearah pintu kamarku yang tidak dikunci.xin langsung mengahampiriku dan menanyakan kondisiku.
xin duduk di sampingku dan mengusap pelan pundakku.bahuku bergerak naik turun,aku sesengukan.
dan xin menyisipkan beberapa helaan rambutku yang basah karena air mata kebelakang telinga."kamu kenapa,han?" tanya xin lembut,aku segera memeluknya. mataku terasa bengkak dan sakit,pasti kemerahaan.
"dramanya sedih,xin"ucapku pelan dan terisak-isak. kemudian,aku melepas pelukanku pada xin dan menyeka air mata yang masih mengenang di pelupuk mataku.
"cup,cup,cup,udah jangan nangis"ucap xin menenangkanku.
"lo bayangin aja nih,seorang cowok suka sama cewek tapi sayangnya tu cewek malah benci sama si cowok.padahal si cowok tuh udah kelihatan banget tulusnya.astaga tuh cewek pasti udah gila,'kan?!"
xin terkekeh kemudian ia mengusap gemas pipiku yang basah.
"oh ya?,kejadian itu pernah terjadi sama aku"aku tertegun. karena rasa penasaran yang membara,maka kuputuskan untuk bertanya pada xin.
"gimana-gimana?" tangisku mulai mereda,entah kenapa, aku merasa antusias jika menjadi seorang pendengar.
"aku suka seseorang, tapi dia benci aku"aku membulatkan mataku.oh, xin yang malang.pasti menyedihkan sekali.
"dih,tuh cowok sok banget sih!!!jangan bilang lo masih suka sama dia,mending jangan deh!"seruku dan dibalas kekehan oleh xin.
"aku tuh sayang baget sama dia,bagaimanapun aku bakal tetep pertahanin dia"aku menghela nafas kesal. untuk apa xin mempertahankan laki² yang tidak bisa mengahargainya?.
"ya terserah sih,semua cowok itu sama aja,xin sama sama shitty" kemudian aku mengalihkan pandangan ku dari xin dan menutup laptopku.
"gak semua cowok kaya gitu,han apa nanti kalau kamu udah berkeluarga,kamu juga bakal bilang kalau suami kamu shitty?" aku mendengus kemudian menatap wajahnya.
"xin,cowok itu terlalu bullshit!"pasrahku sambil mengacak-ngacak rambutku.entahlah,moodku seketika memburuk hanya karena xin.yang membela laki-laki.