°•[03].beware,xin!

29 6 0
                                    

{Alangkah baik nya vote sebelum membaca!}

dear xinlong

aku merotasi bola mataku malas.namun,aku mencoba menyembunyikan keterkejutanku itu.

"kenapa sih,kak?"tanya ku jengah.zeyu spontan membulatkan matanya seraya bertepuk-tepuk tangan.

"lo manggil gue 'kak'? sejak kapan?"tanya zeyu tidak percaya sambil mengacak-acak rambutku.alhasil, rambutku berantakan.

"apaan sih?"sarkasku seraya merapikan rambutku.sedangkan zeyu masih saja tersenyum padaku.hobi nya tersenyum,mungkin.

"lo punya perasaan gak sih?"aku sedang sibuk merapikan rambutku yang berantakan dengan jemariku,tiba-tiba pergerakan ku terhenti.kemudian,aku menatap zeyu dibalik uraian-uraian rambut yang menghalangi mataku.

"punya"jawabku pendek. aku masih tidak mengerti kenapa zeyu menanyakan hal tersebut.

"bisa sisihkan sedikit buat gue?"

DEG!jantungku berdegup kencang dari biasanya karena sikap zeyu yang memang tidak seperti biasanya.ia memang suka menggombal,namun nadanya tak pernah seserius ini.dan tanggapan ku tidak pernah seperti ini,tidak pernah secanggung ini.

"han,bisa ngomong bentar?"tiba-tiba terdengar suara xin. ia memanggilku dari dapur.akupun segera menghampiri nya.

"aku mau pergi dulu,kamu gak apa² cuman berdua sama dia?"tanya xin.aku hanya menggeleng²tidak apa dan membiarkan xin pergi entah kemana.

ketika xin telah keluar kosan,aku kembali duduk di samping zeyu yang sedang fokus mengetikkan proposalku.ia mengetik dengan sepuluh jari dan dengan benar² cepat bisa diandalkan!

"udah sampai mana?"tanyaku sambil menengok laptopku yang menampilkan microsoft word.

"bentar lagi"jawabnya.hebat sekali!dari bagian tinjauan pustaka,kini zeyu sudah mengetik proposal itu pada bagian penutup.bahkan kini aku ragu kalau dia adalah manusia tulen.

mungkin saja dia robot,'kan?

"kalo proposalnya udah selesai,kita jalan-jalan yuk"ajak zeyu terus fokus pada laptopku.aku menghembus nafas kasar.tidak bisakah ia membuatku,satu hari saja?

"emang mau kemana?"tanyaku jengah.

"cafe temen gue,baru buka gimana?"tanya zeyu meminta persetujuan ku.akupun mengangguk kemudian membereskan laptopku.
aku merasa masih kelaparan,jadi ku manfaatkan kondisi seperti ini.lagi pula, zeyu itu orang yang baik,kok.

"nanti aja lanjutinnya
ayo,traktir ya"aku berdiri,ku lihat zeyu mengembangkan senyumnya.ah!kakak tingkat ku ini sangat tinggi.

kami pun keluar kosan karena tentu saja rasanya tidak nyaman jika harus berduaan dengan lawan jenis di kosan.aku mengunci pintu dan menghampiri zeyu yang berada di ambang pagar.

"jalan aja kali,ya. lagian cafenya depan komplek juga"ucap zeyu.kemudian,ia menoleh kerumahnya yang kebetulan bersebrangan dengan kosanku.maka dari itu, tidak heran jika zeyu datang begitu cepat tadinya.

"pak"sapaku pada ayah zeyu sekaligus dosen pengajarku yang kebetulan sedang duduk di teras rumahnya seraya membaca koran di temani secangkir kopi.beliau membalas sapaanku dengan senyuman.

"senyuman calon mertua tuh"bisik zeyu yang membuatku kesal.ia terkekeh kemudian menarik lenganku agar lebih cepat.

aku mencoba menyejajar kan langkahku dengan langkah zeyu namun sayangnya kaki zeyu yang terlalu panjang membuat langkahnya lebih lebar dan tidak tergapai,olehku.

dear xinlongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang