07. For Bella

346 56 3
                                    


Sesuai janji, mereka sudah berkumpul di rumah Christo. Oh iya, hanya Jeno saja yang belum datang. Jadi mereka masih berkutat dengan kegiatan masing-masing.

Seperti James dan Yangyang yang memainkan PS4 milik Christo. Raka dan Syahdan yang sibuk menggoda Mira dan Bella. Lila dan Jisya yang ngobrol bareng Valdy dan Minda. Rian dan Ningning yang membantu Nanda dan mamanya Christo membuat cemilan dan makan siang. Chandra dan Christo yang mengghibah anak-anak di sekolah di belakang James dan Yangyang. Sekar yang ngobrol berdua bersama Sean. Ada juga Sella yang sibuk bercanda dengan Bima. Yaps! Sella mengajak Bima.

"Eh sumpah ya si Jeno lama bener," geram James begitu ia memenangkan balapannya dengan Yangyang.

"Biasa lah, James! Dia kan bawa neng pacar!" Balas Chandra.

"SEKARRRRR!" Teriak Yangyang yang gak santai.

"APA SIH?!" Kesal Sekar. Ingin rasanya ia mutilasi Yangyang karena mengganggunya berbincang dengan Sean.

"Hehe, telponin Jeno dong," pinta Yangyang.

"Berasa gue emaknya gitu ya!"

"Ya kan dia nurut kalau lo yang bilang," ucap Chandra dengan wajah imutnya. Lebih tepatnya sok imut.

"Jijik, Chan! Eneg gue!" Cerca James yang kesal melihat wajah Chandra.

"Ya udah iya gue telpon! Bentar ya, Yan," ucap Sekar kesal lalu izinnya pada Sean. Sean hanya mengangguk saja.

Sekar pun berjalan ke teras dan menelpon Jeno.

"HEH JENO AL DEVANO! LO KEMANA ANJIR?!" Teriak Sekar di telpon setelah tersambung dengan ponsel Jeno.

"Anjir! Suara lo kondisikan!" Kaget Jeno di sebrang sana.

"Bacot! Mana lo?"

"Otw, ini si Silvi habis beli kado buat Bella, bentar lagi sampai," jelas Jeno supaya Sekar mereda.

"Ya udah kalau gitu cepetan! Udah di tungguin sama anak-anak." Sekar mematikan sambungan begitu saja setelah berucap. Kemudian ia masuk kembali.

"Gimana?" Tanya Yangyang.

"Otw dia, mending beresin dulu bekas kalian main ps!" Perintah Sekar yang langsung dilakukan James dan Yangyang.

By The Way, sejak tadi mereka duduk lesehan di atas karpet. Karena Christo tahu jika tidak akan muat jika menggunakan sofa. Karena itu sofa dipindahkan ke sisi rumah dan digantikan dengan karpet.

Usai James dan Yangyang membereskan PS4 punya Christo, Rian, Ningning dan Nanda datang dengan membawa 21 gelas di atas nampan. Melihat itu, Sella dan Sekar pergi ke dapur untuk membantu membawa makanan. Begitu pun Syahdan dan Raka yang ikut membantu membawa cemilan.

Setelah selesai, barulah Jeno dan Silvi datang. Tentu hal itu membuat kesal yang lain.

"Sorry ya kita telat dan gak bantuin, oh iya nih kado buat Bella," ucap Silvi sembari memberikan sekotak kecil kado pada Bella.

"Makasih ya kak. Jadi ngerepotin."

"Nggak kok."

"Ya udah kalian duduk gih!" Suruh Sekar.

"Nah sekarang kan udah pada kumpul, sekarang kita doa dulu buat Bella yang baru aja bertambah umur, semoga apa yang diharapkan sama Bella bisa terkabul. Menjadi anak cantik, rajin, taat, dan berbakti sama orang tuanya.Dengan kepercayaan masing-masing, doa mulai!" Pimpin Bima.

Semua pun menundukkan kepala dan berdoa dengan kepercayaan mereka masing-masing. Usai berdoa, Bima meminta Bella untuk mengucapkan kata sambutan.

"Bella, mungkin bisa kata sambutannya."

"Gue berterimakasih banget sama kalian yang udah mau ngerayain bertambahnya umur gue meskipun sedikit telat. Tapi gue bersyukur kalian ingat soal ultah gue. Dan gue berharap kita bakal terikat tali persahabatan dengan jangka waktu yang lama. Kalau bisa sampai kita punya hidup dan keluarga masing-masing. Dan gue berterimakasih banget karena kalian mau kenal sama gue yang random ini. Makasih juga buat Christo dan mamanya Christo, Tante Irene, yang udah mau nyiapin acara kecil-kecilan gini. Gue harap kita sehat selalu!" Ucap Bella dengan panjang bagaikan pidato.

Kalimat yang Bella ucapkan membuat Mira dan Ningning begitu terharu. Kedua nya berjalan menuju Bella dan memeluknya.

"Huwa Bella! Gue sayang banget sama lo sumpah!" Rengek Ningning.

"Gue masih gak rela loh kalo lo mau keluar negeri." Berganti dengan rengekan Mira.

"Keluar negeri? Maksudnya lo pindah, Bel?" Tanya Jeno mewakili kebingungan yang lain.

"Iya, kak. jadi guys, hari ini gue juga berniat kasih tahu kalau gue bakal lanjutin sekolah gue di Manchester setelah kenaikan nanti," ungkap Bella dengan Mira dan Ningning yang masih memeluknya.

"Maksudnya lo pindah keluar negeri, Bel?" Tanya Syahdan memastikan. Jujur, dia ikut sedih jika Bella pindah sejauh itu. Bella sudah ia anggap sebagai adik perempuan nya sendiri.

"Iya, Dan. And i hope we got our success in the future. Then i can back to Indonesia and we can play together again," ucap Bella yang membuat lainnya memandangnya dengan tatapan yang begitu tulus.

Tapi....

"Sel, dia ngomong apaan?" Bisik Haechan pada Sella.

"Makanya kalau jam pelajaran Mr. Roy tuh nyimak bukannya nyemak!" Cerca Sella dengan kuat hingga yang lain dapat mendengarnya. Haechan pun ditertawakan oleh yang lain.

"Gue tadi bilang, gue berharap kita bisa menyentuh kesuksesan kita masing-masing di masa depan. Terus gue bisa balik ke Indonesia dan kumpul lagi sama kalian," ulang Bella menggunakan bahasa Indonesia agar Haechan juga mengerti.

"Kita pasti bakal mencapai kesuksesan kita. Dan kita juga bakal selalu doain lo supaya baik-baik aja di Manchester nanti," ucap Bima mewakili.

"Yaudah sekarang kita makan dulu!" Titah Sekar dan diikuti yang lain.

Mereka makan dengan tenang meskipun terkadang Haechan, Syahdan, dan Christo sedikit bertingkah.

---------------------------------------------------

[1] Friends || 00LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang