Yangyang langsung meraih jaketnya setelah mendapat pesan dari James yang membuatnya cukup panik. Dipikirannya hanya ada satu nama sekarang.
Nadia Ivanka Yudhiana
Ia bergegas menaiki motornya dan melaju menuju rumah Nadia. Ia takut Hyunjin menyakiti gadis itu.
Begitu sampai, Yangyang bisa melihat jelas jika Nadia dengan sebuah koper di sampingnya tengah berdebat dengan Hyunjin yang hanya menatap Nadia remeh.
"Apa maksud kamu ngomong gitu sama papa?!"
"Nothing. Oh mungkin karena lo itu mirip dia?"
Nadia menatap Hyunjin tak percaya. Hanya karena kemiripannya dengan mantan Hyunjin bisa membuatnya menderita?
Yangyang yang menonton dari jauh mulai emosi. Ia memajukan langkahnya berjalan menuju keduanya.
Bugh
Satu bogeman mendarat di pipi mulus Hyunjin. James lah pelakunya. Sedangkan Yangyang menarik gadis itu agar berada di belakangnya. Di sana juga ada Nanda yang memeluk Nadia.
"Bajingan bener lo jadi orang, Jin?" James bertanya heran. Bagaimana bisa ia memiliki teman dengan kebajingan seperti Hyunjin?
"Ck, kita itu sama James. Cuma beda cara. Lagian kenapa lo bantuin cewek kaya dia sih?"
"Nadia itu perempuan baik-baik. Gak seharusnya dia dapet perlakuan buruk dari laki-laki kaya lo," ucapan Yangyang mengalihkan atensi Hyunjin.
Hyunjin membuang mukanya dan kembali menatap Yangyang.
"Siapa lo? Mau sok-sokan kaya James?" Remehnya.
"Mulut lo minta dilakban anjir!" Kesal James. Bisa-bisanya Hyunjin meledeknya.
Yangyang melangkahkan kakinya maju ke arah Hyunjin. Ia mendekatkan mulutnya pada telinga Hyunjin.
"Gue harap lo gak pernah ganggu Nadia. Dan jangan berani sentuh Ningning. Or you will suffer the consequences."
Usai membisikkan apa yang perlu ia ucapkan, ia memundurkan dirinya dan menarik Nadia juga Nanda menjauh dari sana. Berbeda dengan James, bukannya ikut pergi ia malah menghadap Hyunjin.
"Jadi sepupu jauh gue bagusan dikit napa? Ngerusak nama Ravendi sama Mulyanto aja lo!" Kesal nya.
"Lo sendiri gak ngaca! Btw, Nadia diusir," ucap Hyunjin sebelum meninggalkan James sendiri.
Awalnya James hanya diam, namun...
"Eh?!"
-----------------------------------------
Nadia menangis di pelukan Nanda. Nanda lah yang meminta agar Nadia mengeluarkan semua rasa sakitnya. Ia menatap Yangyang, laki-laki itu terus menatap Nadia dengan tatapan yang tak Nanda mengerti.
Bahkan ini kali pertama ia melihat raut wajah Yangyang dengan aura yang jelas berbeda layak biasanya. James datang dengan paniknya membuat Yangyang dan Nanda bingung.
"Lo kenapa, James?" Tanya Yangyang bingung.
"Nadia! Lo-" ucapannya terhenti begitu ia melihat koper di samping Yangyang..
"Beneran diusir?" Tanyanya dengan suara lirih.
Yangyang menghela napasnya, "Iya, James. Nadia masih belum cerita sih kenapa."
Ketiganya hanya terdiam hingga tangis Nadia mereda. Nadia mengusap bekas air mata yang mengalir di pipinya.
"Sorry ya, Nanda. Sorry juga udah ngerepotin kalian malam-malam gini," ucapnya yang dibalas gelengan oleh Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Friends || 00Line
RandomTemenan sama mereka tuh bikin elus dada mulu. Gak lupa sama ngucap gara-gara pikiran mereka yang kadang suka di luar nalar. Untuk 15+ 🎖 [#1 on osakishotaro - 23-09-21] 🎖️ [#1 on uchinagaaeri - 18-11-21] 🎖️ [#1 on renning - 05-03-22] 🎖️ [#4 on ss...