1

2.1K 225 1
                                    

Calisya sedang mengeringkan tubuh kedua jagoannya yang masih berusia tiga tahun itu. Dua anak lelaki itu terlihat lucu dan menggemaskan.

"Mama" ucap mereka hampir bersamaan.

"Iya sayang" ucap Calisya sambil tersenyum dan mengecup pipi anak-anaknya.

"Papa" panggil Mahendra saat melihat Anton masuk ke dalam kamar.

"Anak papa" ucap Anton dan membantu Calisya memakaikan baju si kembar.

Si kembar tertawa  saat Calisya membedakki wajah mereka. Mereka senang bermain bedak.

"Jangan nak, nanti papa dan mama kotor kena bedak" ucap Calisya.

Saat itu Tatiana masuk sambil membawa bonekanya. Gadis berusia lima tahun itu ingin bermain bersama si kembar.

"Mama" dia memanggil Calisya

"Ada apa nak?" Tanya Calisya

"Ayo main dek" ucapnya pada si kembar.

"Tatiana udah mandi sayang?" Tanya Calisya.

"Udah ma" ucapnya dengan gaya cadelnya.

"Papa Darma kemana nak?" Tanya Anton pada Tatiana.

"Pelgi kelja" ucap Tatiana

"Ya udah main dengan adek ya, mama siapkan sarapan" ucap Calisya sambil tersenyum dan Tatiana bermain bersama Mahendra dan Genendra.

"Mas udah mau berangkat kerja? Nanti siang aku antar makan siang ke kantor ya" ucap Calisya.

"Iya sayang terserah kamu tapi ingat jangan capek, kamu lagi hamil. Usia  kandungan kamu masih muda" ucap Anton.

"Iya mas jangan khawatir" ucap Calisya.

"Ingat, anak-anak sedih kalau kamu sakit". Anton mengelus pipi Calisya dan mengecup bibir istrinya itu.

"Iya mas, aku juga gak mau anak-anak sedih kalau aku sakit".

"Ya udah mas berangkat kerja dulu ya sayang". Anton kembali mengecup kening Calisya dan perut Calisya setelah itu dia berpamitan pada anak-anaknya.

Calisya mengantar Anton hingga ke mobil dan melambaikan tangannya pada Anton.  Setelah itu Calisya segera masuk ke dalam dan menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya.

Calisya masuk ke ruang makan dan menuju ke dapur. Di sana dia melihat Arumi dan Malika.

"Dimana cucu-cucu eyang?" Tanya Arumi.

"Ada di kamar lagi main, aku mau nyiapkan sarapan mereka" ucap Calisya.

"Eyang ada masak bubur ayam" ucap Arumi.

"Terima kasih eyang" ucap Calisya dan mengambil tiga buah mangkuk untuk sarapan anak-anaknya.

Setelah siap, Calisya memanggil anak-anaknya untuk sarapan.

"Ayo nak sarapan dulu" ucap Calisya saat masuk ke dalam kamar anak kembarnya. Mahendra dan Genendra segera berdiri dan berjalan mendekati Calisya begitu juga dengan Tatiana yang segera menghampiri Calisya.

"Ayo nak" ucap Calisya sambil menggandeng Mahendra dan Tatiana menggandeng Genendra serta menggandeng Calisya.

Mereka menuju ke ruang makan dan Calisya membantu anak kembarnya untuk duduk. Tatiana duduk di dekat Calisya. Tatiana lebih dekat dengan Calisya karena dia menemukan sosok seorang ibu dari Calisya.

"Ayo makan ya tapi sebelum itu berdoa dulu" ucap Calisya dan ketiga anak itu mulai berdoa walaupun si kembar masih harus bermain-main.

Setelah itu mereka mulai makan sambil sesekali Calisya menyuapi mereka.

"Mama" panggil Tatiana.

"Kenapa?" Tanya Calisya sambil melihat ke arah Tatiana.

"Upuk...upuk" ucap Tatiana sambil menunjuk ke arah toples kerupuk.

"Tatiana mau kerupuk ya, bentar ya". Calisya segera mengambil kerupuk dan memberikannya pada Tatiana.

"Satu aja ya nak, gak boleh makan banyak kerupuk" ucap Calisya.

"Iya" jawab Tatiana dengan wajah polosnya.

Calisya menyuapi Genendra yang mulai tidak mau mengghabiskan makanannya.

"Habiskan nak buburnya" ucap Calisya sambil menyuapi Genendra.

Setelah selesai sarapan, Calisya membawa ketiga anaknya kembali ke kamar dan membiarkan mereka kembali bermain.

***
Siang harinya Calisya sudah bersiap untuk mengantarkan Anton makan siang. Saat dia akan menuju ke mobil, Tatiana bangun dari tidur siangnya dan merengek untuk ikut Calisya.

"Bunda" panggil Calisya

"Iya nak".

"Titip si kembar ya, Calisya mau antar makan siang mas Anton dan Tatiana aku ajak" ucap Calisya.

"Iya, hati-hati ya nak" ucap Malika.

Calisya masuk ke dalam mobil bersama Tatiana dan menuju ke kantor Anton.

Sesampainya di sana mereka segera menuju ke ruangan Anton. Tatiana terlihat bersemangat sambil memeluk bonekanya.

Calisya membuka pintu ruangan dan Tatiana segera masuk dan menghampiri Anton.
"Papa" panggilnya.

"Hai putri manis" ucap Anton sambil menggendong Tatiana.

"Si kembar mana?" Tanya Anton sambil mengecup bibir Calisya.

"Masih bobo jadi Tatiana yang ikut itupun karena dia bangun dan merengek mau ikut" ucap Calisya.

"Ya udah gak apa" ucap Anton.

"Makan dulu mas, bunda udah masakkin makanan kesukaan mas. Aku gak bantu bunda masak hari ini, ini dedek di perut agak rewel" ucap Calisya.

"Gak apa, mas makan dulu ya". Anton segera memakan makan siangnya sedangkan Tatiana duduk di pangkuan Calisya sambil memeluk bonekanya.

Setelah itu Calisya kembali pulang bersama Tatiana. Anton tersenyum bahagia karena sudah melihat istrinya siang itu. Anton sudah bahagia dengan kehidupannya sekarang.

***
Mobil Calisya memasuki halaman dan Calisya melihat taksi yang meninggalkan rumah. Calisya keluar dari mobil sambil menggandeng Tatiana dan saat dia masuk ke dalam dia melihat ada Cakra. Cakra sudah bebas dari penjara dan datang kembali ke rumah.

Calisya juga melihat ada Arga dan Arumi di sana serta ayahnya. Calisya segera membawa Tatiana masuk ke kamar. Si kembar sudah bangun dan Tatiana segera mengajak adik-adiknya itu bermain.

"Anak-anak mama jangan nakal ya dan jangan keluar dari pintu ya" ucap Calisya.

"Iya ma" jawab Tatiana sedangkan si kembar hanya asik dengan mainannya.

Calisya keluar dari kamar dan menutup pintunya kembali. Dia berjalan menuju ke tangga dengan perlahan dan berhenti di sana. Dia mendengarkan pembicaraan eyang kakungnya dan ayahnya bersama Cakra dan eyang putrinya.

Calisya mendengar eyang kakungnya mengusir  Cakra dan tidak mau tahu lagi soal Cakra. Dia melihat Cakra meninggalkan rumah dengan gontai dan eyang putrinya hanya diam. Tidak ada pembelaan atau tangisan dari eyang putrinya. Sepertinya eyang putrinya sudah pasrah dan tahu Arga akan melakuakan hal itu.

Setelah itu Calisya kembali masuk ke dalam kamar. Dia duduk diam sambil melihat si kembar dan Tatiana bermain. Dia berpikir apakah kedatangan Cakra bisa membuat masalah baru di keluarga ini yang sudah tenang. Calisya berharap semua akan baik-baik saja. Mereka sudah bahagia selama ini dan Calisya tidak rela jika ada yang menganggu.

--&--

Cinta Tanpa Batas 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang