23

623 158 2
                                    

Maharani di hadang oleh Heru, sepertinya Heru masih sakit hati pada Maharani.
"Mau apa lagi kau?" Tanya Maharani.

"Ternyata kau berhubungan dengan dokter itu ya, pantas kau meninggalkan aku" ucap Heru

"Aku tidak berhubungan dengan dokter itu, aku pasiennya. Kau yang membuat aku meninggalkan kau. Kau kasar dan kau tidak pernah mencintai aku. Sekarang jangan ganggu aku lagi, aku bisa melaporkan kau ke polisi. Kita sudah berpisah. Kau jalani hidupmu sendiri dan aku jalani hidupku sendiri" ucap Maharani tegas

Heru hanya diam, terlihat jelas di mata Maharani bahwa dia tidak ingin di ganggu. Maharani segera masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Heru. Maharani kesal dan tidak menyangka Heru masih ingin menganggunya.

Heru melihat mobil Maharani menjauh dan dia masih terus diam. Heru sebenarnya tidak ingin berpisah dari Maharani tapi dia sudah malu dan dia berpikir Maharani tahu bahwa sebenarnya dia yang mandul.

***
Kali ini Darma kembali mengajak Tatiana ke makam Jessica. Mereka membawa bucket bunga dan meletakkan di nisan Jessica.

"Kita berdoa untuk mama Jessica" ucap Darma

"Iya" jawab Tatiana.

Mereka berdoa bersama dan setelah berdoa, mereka memutuskan untuk pulang.

"Bye, mama" ucap Tatiana sambil melambaikan tangannya dan Darma merasa hatinya sakit.

Saat mereka akan menuju ke mobil, Sonia menghampiri mereka. Darma terkejut saat melihat Sonia apalagi Sonia dalam keadaan seperti itu.

"Tatiana" panggilnya pelan sambil menangis. Sudah lama dia tidak bertemu cucunya.

"Papa" ucap Tatiana sambil berlindung di belakang Darma.

"Tolong tante, jangan dekati Tatiana. Dia tidak kenal dan tidak pernah bertemu tante" ucap Darma.

Sonia terdiam, awalnya dia ingin memeluk Tatiana tapi dia melihat wajah Tatiana yang ketakutan. Dia tidak ingin cucunya takut padanya.

"Pa,pulang" ucap Tatiana hampir menangis. Darma segera menggendong Tatiana dan membawa Tatiana masuk ke dalam mobil.

Sonia hanya bisa melihat dari jauh tanpa bisa mendekati apalagi memeluk Tatiana. Melihat Tatiana, dia semakin merindukan Jessica. Dia merindukan Jessica sekarang. Salah dirinya sudah menjadi ibu yang buruk bagi Jessica. Sonia hanya bisa menangis, dia benar-benar menyesal. Kehilangan anak dan cucunya.

***
"Aduh, anak kembar mama udah ganteng sama kayak papanya udah ganteng. Sini mama cium dulu" ucap Calisya sambil mencium anak kembarnya.

"Aku gak kamu cium, dek?" Tanya Anton.

"Iya sini, papanya juga di cium". Calisya mencium Anton tapi si kembar malah marah.

"Hai, ini istri papa kenapa kalian marah" gerutu Anton.

"Karena mamanya hanya untuk mereka" ucap Calisya.

Si kembar memeluk Calisya dan bermanja pada Calisya. Anton hanya bisa tersenyum saat istrinya di kuasai oleh anak kembarnya.

"Jangan begitu dong mas mukanya, sama anak sendiri kok cemburu" ucap Calisya.

"Karena nih anak udah monopoli kamu. Seharian udah dengan kamu masa pas giliran papanya mereka masih aja nempel. Kapan papanya dapat jatah kalau gini" ucap Anton.

"Ssstt, mulai deh ya, mas" ucap Calisya sambil tersenyum dan dia mengelus pipi Anton.

"Aku gak mau tahu, si kembar nanti udah bobo aku langsung beraksi. Aku lagi mau bermesraan sama kamu, gak boleh nolak" ucap Anton.

"Iya...iya bapak Anton" ucap Calisya sambil tertawa. Si kembar hanya diam sambil melihat mamanya tertawa.

Ganendra duduk di pangkuan Anton sambil minum susu dan tertidur di pelukan papanya.

"Ganendra lebih dekat denganmu" ucap Calisya.

"Iya, jika di lihat sifat kami lebih mirip" ucap Anton.

"Kalau Mahendra ini sifatnya sudah bergabung antara aku sama kamu mas, dia juga lebih dekat dengan Tatiana" ucap Calisya.

"Iya, kedua anak kembar kita ini adalah buah cinta kita. Mereka memiliki arti bagi kita" ucap Anton.

"Tentu saja, mereka ini penyemangat hidup kita mas".

Calisya dan Anton memperhatikan anak kembarnya yang mulai tertidur lelap. Mereka membaringkan anak kembar mereka ke atas tempat tidur. Calisya mengelus lembut kepala si kembar secara bergantian. Dia menyayangi anak-anaknya.

"Sampai sekarang, kadang aku tidak menyangka bahwa kita sudah memiliki si kembar. Kalau diingat dulu jalan kita berliku juga mas" ucap Calisya

"Apalagi bagi mas, sangat berliku. Mau dapetin kamu susah banget" ucap Anton.

"Kan karena masnya sendiri, makanya jadi orang itu cepat tanggap" ucap Calisya.

"Jadi nyalahin mas nih" Anton memeluk Calisya dan mencium Valisya mesra.

"Aku gak menyalahkan mas hanya saja jika dulu, mas yang lebih dulu menyatakan cinta padaku dan mendekaytiku,mungkin hubungan aku dan Jessica masih baik dan dia tidak meninggal".

"Sssttt, ini sudah jalan hidup dek. Semua sudah di rencanakan dan kita menjalaninya. Yang penting sekarang kita sudah bahagia, sudah ada si kembar dan akan hadir anak perempuan kita" ucap Anton.

"Iya mas, aku udah gak sabar mau lihat putri kita. Dia pasti cantik seperti aku dan pasti lincah. Lihat saja, setiap malam dia akan bangun dan mengajak bermain" ucap Calisya sambil mengelus perutnya.

Anton ikut menyentuh perut Calisya dan merasa takjub saat merasakan anaknya bergerak.
"Anak papa, sehat ya nak. Papa dan mama nungguin kamu" ucap Anton.

Calisya memeluk Anton, dia bahagia Anton selalu ada untuknya. Betapa dia sangat mencintai Anton.

---&---

Cinta Tanpa Batas 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang