Maharani menghubungi Darma dan mengajak Darma bertemu di cafe. Dia merasa tidak enak hati karena beberapa hari yang lalu, Heru mendatangi mereka.
"Sudah lama?" Tanya Darma saat dia melihat Maharani sudah menunggunya.
"Baru saja" jawab Maharani.
"Ada apa?" Tanya Darma.
"Aku sekali lagi minta maaf ya, aku tidak tahu jika mas Heru akan seperti itu" ucap Maharani.
"Tidak masalah, aku sudah memperingati dia. Dia akan berurusan dengan polisi jika melakukan itu lagi" ucap Darma
"Aku tidak tahu mas Heru akan seperti itu, aku minta maaf" ucap Maharani
"Bukan salahmu lagipula kau juga sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Heru. Dia saja yang tidak terima" ucap Darma.
"Iya, waktu aku menikah dengannya, dia selalu menyia-nyiakan aku. Menyiksaku tapi sekarang malah tak terima jika aku bertemu laki-laki lain" ucap Maharani.
"Rani, maaf jika aku harus bicara seperti ini. Aku hanya ingin kau tahu Rani bahwa aku menyukaimu" ucap Darma dan membuat Maharani terkejut mendengarnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Maharani
"Aku menyukaimu, aku ingin kita memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman. Aku tidak tahu apakah kau akan menerimaku tapi bagiku, aku harus jujur padamu tentang perasaanku. Aku menyukaimu dan berharap kita bisa memiliki hubungan yang lebih serius" ucap Darma
Maharani terdiam, jujur saja bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama seperti Darma. Dia menyukai Darma karena perhatian dan sikap Darma padanya.
"Apakah kau menerima perasaanku, Rani?" Tanya Darma
Maharani tersenyum pada Darma dan dia menganggukkan kepalanya.
"Aku menerima perasaan mas Darma karena aku pun merasakan hal yang sama. Semoga kita bisa memiliki hubungan yang baik dan bertahan" ucap Maharani."Terima kasih Rani, aku akan berusaha dalam hubungan ini dan aku ingin hubungan ini bisa berlanjut ke jenjang yang serius" ucap Darma.
"Amin" ucap Maharani.
"Aku duda dengan seorang putri" ucap Darma
"Aku tahu mas dan aku juga janda, gak memiliki anak dan entah apa akan memiliki anak" ucap Maharani sedih. Dia mengingat bahwa dia tidak memiliki anak saat menikah dengan Heru
"Kau itu wanita yang sehat, kau pasti akan memiliki anak jika menikah lagi nanti" ucap Darma.
Maharani tersenyum dan dia bahagia ternyata Darma memiliki perasaan lebih padanya.
***
Calisya sedang menggendong Cheryl di taman sambil berjemur. Sinar matahari pagi baik untuk Cheryl. Daema mendekati Calisya dan wajah Calisya sudah sinis duluan."Bisa gak tuh wajah jangan sinis dulu, aku gak ngajakin perang juga" ucap Darma.
"Ada apa?" Tanya Calisya.
"Aku menyatakan perasaanku pada Maharani" ucap Darma bangga.
"Oh" ucap Calisya.
"Apa hanya itu tanggapanmu? Pelit sekali sih" ucap Darma sambil mencibir
"Kau berharap aku mengucapkan selamat, untuk apa? Bukan prestasi hal seperti itu tapi sudah seharusnya kau melakukan hal yang menurutmu baik bagi hidupmu" ucap Calisya.
"Setidaknya berikan pendapat" gerutu Darma
"Manja, Tatiana aja tidak begitu. Kau mau pendapatku?" Tanya Calisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Batas 3
Romancelanjutan kisah Anton dan Calisya dalam mengarungi rumah tangga mereka. Bagaimana mereka menjalani pernikahan dengan berbagai macam konflik di dalam keluarga?