"Sunghoon, gue pulang" pamit Jay dari luar pintu kamar Sunghoon. Sunghoon berlari membuka sedikit pintu kamarnya. Keadannya masih setengah telanjang karena baru selesai mandi.
"Gak main lama di sini?" tanya Sunghoon dari balik pintu.
Jay meggeleng pelan. "Langsung pulang aja. Biasanya juga lo ngusir gue."
"Iya sih. Pulang sana, gak baik lama-lama di rumah gue"
"Awas ya lo, semoga cepet jadian sama Heeseung"
"Gue gak mau!"
Sunghoon menolak mentah-mentah. Hampir pintunya terbuka lebar, tapi kembali ia tutup lebih rapat."Pelet dia kenceng banget" ucap Jay lagi. Meyakinkan Sunghoon dengan nada mengejek dan agak membuat Sunghoon kesal sebab percakapan mereka belum ada habisnya.
"Gak peduli. Pake pelet atau pesugihan, gak akan mau gue jatuh hati sama dia"
"Hati-hati kena karma"
"Bacot!"
Sunghoon kali ini benar-benar menutup bahkan mengunci pintu kamarnya. Di luar, Jay tertawa pelan. Susah untuk meyakinkan hati Sunghoon dalam urusan cinta. Ditambah Heeseung yang minim usaha dan selalu mengandalkan Jay atau Jake sebagai perantara. Meski begitu, walau di hari pertama usaha Heeseung sudah melakukan kesalahan, tapi untuk mengganti kesalahannya sudah masuk ke level tinggi dan patut untuk diapresiasi. Bagaimana tidak? Baru kenal sudah mengajak date berkedok traktir makan di restoran favorit papanya. Gila kan? Itu terlalu cepat untuk pemula. Mungkin para pakar cinta di luar sana bisa kehilangan pekerjaan mereka jika mendapat kabar 'Si Jago Pendekatan Sir Lee', nama yang luar biasa bukan?
Tapi, kesampingkan dulu tentang namanya. Heeseung malah sedang frustasi di kamarnya. Memikirkan rencana untuk besok agar bisa bertemu lagi dengan Sunghoon. Daritadi ia hanya berguling-guling di atas kasur sambil menunggu makan malam siap. Kalo Heeseung bisa request siapa yang akan menjadi jodohnya, jelas dia mau jodohnya adalah Sunghoon.
-----------------Sedikit percakapan Heeseung dengan mamanya :
"Mama" panggil Heeseung disela makan malam tanpa papanya karena sedang lembur di kantor.
"Hm"
"Kalo suka sama orang, mending langsung nyatain perasaan atau nggak?"
"Kamu beneran suka atau nggak sama orang itu? Tapi saran mama, mending proses dulu. Kalo tiba-tiba main nyatain perasaan terus orang yang kamu suka jadi syok?" kata Mama menjawab pertanyaan Heeseung. Ia menelan makanannya baru melanjutkan kalimatnya yang sempat diputus.
"Yang paling buruk, orang itu malah jadi gak mau deket-deket sama kamu. Mungkin karena jadi canggung atau gak suka aja. Emang siapa sih? Kamu tumben cerita gini?" Mama Heeseung jadi penasaran dan mulai memasang telinga ingin mendengar lebih lanjut cerita putra tunggalnya.
"Namanya Sunghoon. Orangnya banyak diem, tapi baru ketemu aja bisa langsung suka. Bener kata mama, aku harus proses dulu. Makasih sarannya, aku ke atas ya. Nitip piring juga hehehe"
"Udah mama yang masak, mama juga yang nyuci piring"
"Oke oke gantian sama aku, mama ke kamar aja"
૮₍ ˃ ⤙ ˂ ₎ა
Sunghoon berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Pagi ini papanya ada rapat di tempatnya bekerja, jadi mau tidak mau harus lebih pagi supaya tidak telat. Sunghoon tiba di sekolah dan pagar sekolahnya baru saja dibuka. Itu berarti belum ada yang datang ke sekolah. Sunghoon berpamitan pada papanya, kemudian mencium tangan seperti biasa. Sunghoon turun dari mobil, memastikan papanya sudah pergi, baru ia memasuki area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEEHOON : Beautiful Feeling
FanfictionHeeseung sudah lama menyimpan perasaan pada adik kelasnya, panggil dia Sunghoon. Manis, banyak diam, tertutup, tapi sukses membuat kapten futsal paling keren di sekolah mereka jatuh hati saat pertama kali bertemu. Meski gerak-gerik Heeseung jelas sa...