AC dalam kedai dan hujan di luar kedai membuat suasana menjadi dua sampai empat kali lebih dingin. Padahal sudah pakai hoodie Heeseung, tapi tangan Sunghoon terasa seperti membeku. Dan kesempatan ini malah diambil Heeseung untuk menggenggam tangannya. Sunghoon merasakan tangan Heeseung hangat dan ingin sekali rasanya digenggam terus sampai rasa dinginnya tersalurkan.
Sunghoon berdiri, berjalan ke pintu dengan cepat. Heeseung tidak sempat mengejar tapi Sunghoon sudah kembali lagi. Ia penasaran dengan apa yang dipikirkan Sunghoon barusan sampai-sampai ia pergi keluar kedai dalam hanya kurang dari dua puluh detik.
"Ngapain lo?" tanya Heeseung, menyamankan posisinya yang bersandar pada bangku.
"Kak Hee, di luar aja yuk? Kayaknya makin dingin kalo lama-lama di dalem" usulan dari Sunghoon disetujui Heeseung. Ia membereskan meja sebentar, kemudian membawa tasnya dan tas Sunghoon. Benar, di luar kedai tidak sedingin di dalam. Kasihan tangan Sunghoon dan pipinya sampai memerah karena dingin. Ia memeluk tubuh Sunghoon, menyalurkan kehangatan untuk yang lebih muda supaya merasa lebih nyaman. Di luar pun sepi, siapa yang mau berada di luar ruangan saat hujan begini selain mereka berdua?
"Jangan peluk-peluk!" Heeseung menggeleng, tepat di leher Sunghoon. Rambutnya yang berantakan memberi sensasi geli.
"Gue gak tega liat lo kedinginan. Padahal udah pake hoodie gue, tapi lo masih aja kedinginan" kata Heeseung, kepalanya miring menatap Sunghoon dari samping.
"Gue juga gak biasanya gak kuat dingin gini. Gue takut sakit, nanti dimarahin Bang Minho"
"Nanti lo langsung mandi, minum teh hangat, makan, terus telfonan sama gue"
"Ngapain telfonan sama lo?"
"Itu sih gue yang mau"
"Yaudah telfon gue aja. Gue lagi butuh temen ngobrol buat tidur"
"Beneran boleh nih? Kira-kira gue udah selangkah lebih masuk ke dalam hati lo atau belum?"
"Belum"
Heeseung memasang wajah sedih yang dibuat-buat. Ia memeluk Sunghoon semakin erat. Yang dipeluk mencoba melepas, tapi tangan Heeseung terlalu kuat.
"Kenapa masih peluk gue sih? Susah napas nih, lo meluknya erat banget" kata Sunghoon, terus berusaha melepas pelukan Heeseung.
"Iya gue longgarin. Tapi masih mau peluk lo."
"Sunghoon? Neduh juga di sini?"
Dua orang perempuan yang Sunghoon kenal. Mereka dari kelas yang sama dengan Sunghoon. Datang untuk meneduh di kedai es krim. Seragam mereka sudah basah tapi beruntung mereka punya jas hujan. Heeseung langsung melepas pelukannya. Ia berdeham pelan, sedikit memberi jarak duduk antara dirinya dan Sunghoon. Tangannya mengepal tapi tidak erat, mencuri-curi pandang melihat mereka yang asik ngobrol bertiga tanpa dirinya.
"Kak Heeseung ya?" tanya salah satu teman Sunghoon berbasa-basi. Ia berkacamata dan rambutnya sebahu. Tangannya dilipat di atas meja.
Heeseung mengangguk begitu mendengar namanya disebut. Perempuan yang berkacamata itu tersenyum senang setelah mendapat tanggapan. Ia menoleh pada teman yang bersamanya tadi, menepuk temannya yang dikuncir setengah sambil berbisik sesuatu.
"Ini Kak Heeseung? Yang kapten tim futsal itu ya? Keren banget bisa neduh bareng orang ganteng"
"Sssttt! Nanti pacarnya bisa marah!"
"Kalian pacaran?"
"Belum pacaran. Doain aja cepet jadian"
"Semoga cepet jadian, Hoon."
Sunghoon menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangan. Terlalu malu untuk berhadapan dengan dua temannya, ditambah mereka berpihak pada omongan Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEEHOON : Beautiful Feeling
FanficHeeseung sudah lama menyimpan perasaan pada adik kelasnya, panggil dia Sunghoon. Manis, banyak diam, tertutup, tapi sukses membuat kapten futsal paling keren di sekolah mereka jatuh hati saat pertama kali bertemu. Meski gerak-gerik Heeseung jelas sa...