Prolog

1.1K 132 13
                                    

"Bagaimana Dok? Apakah Dokter sudah menemukan Obat untuk kami?"

Duo Kibutsuji itu Menderita Penyakit Yang tak biasa dan bisa di bilang Parah.karena penyakit yang mereka derita tak kunjung sembuh

Kibutsuji Saiko sang ibunya Sangat sedih dan Khawatir terhadap kondisi kedua anaknya

"Saya belum menemukan Obatnya Nyonya, Tolong beri saya waktu untuk menemukannya"
Ucap sang dokter lalu berdiri dan keluar dari ruangan Tempat Duo Kibutsuji itu di Baringkan

Saiko melirik Kedua anak anaknya memelas lalu membelainya

"Kami-sama, sembuhkan lah anak anakku"

Kelopak mata yang menampung Air mata pun mulai menetes Dan Terkena wajah Hanako

Hanako membuka Matanya dan Menatap ibunya

"Okaa-san?"

Dengan cepat Saiko menghapus Air matanya lalu tersenyum

"Iya sayang?kenapa?Apa yang kau rasakan?Di mana yang sakit?"
Ucap Saiko tersenyum tak lupa dengan nada kekhawatiran nya

Hanako tersenyum lemah

"Sudahlah Okaa-san,Jangan Khawatir seperti itu,Aku ini kuat jadi Berhentilah khawatir Ya.Hanako lebih suka Melihat Okaa-san tersenyum"

Hanako mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke Air yang mengalir dari mata ibunya lalu mengusapnya

Saiko Tersenyum dan mulai menangis kembali lalu memeluk Hanako

"Okaa-san Berjanji Kalian berdua akan segera sembuh"

Hanako mengangguk lemah

"Terimakasih Okaa-san"

Saiko melepaskan pelukannya dan mengambil Kedua tangan anaknya lalu mendekapnya erat untuk menyalurkan kehangatan
















Suara burung berkicau,Sinar mentari yang amat terasa hangat jika terkena Tubuh,Udara yang menyejukkan di pagi hari


"Saya sudah berusaha membuat Obatnya dan sekarang mohon di Coba,semoga hasilnya Memuaskan untuk kesembuhan kedua putra putri Nyonya"

Saiko mengangguk lalu menoleh kearah kedua anaknya

"Muzan,Hanako,Ayo duduklah dan minum obat ini serta jangan lupa berdoa dulu"

Keduanya mengangguk lalu mendudukkan tubuh mereka dan Meminum obatnya




Suasana Menjadi hening ketika semua orang sedang menunggu Hasil obat yang di buat oleh sang dokter

Seketika tubuh Hanako dan Muzan Mengeras

Jantung berdetak kencang

Pupil di kedua mata mereka menjadi Pupil mata kucing yang berwarna Hitam

Muncul taring di gigi mereka

Hanako dan Muzan mulai menggeliat Di atas futon Karena reaksi dari obat yang di berikan sang dokter

"APA YANG TERJADI?"

Saiko dan sang dokter panik karena Hanako dan Muzan menggeliat serta terlihat sedang mengamuk

"HANAKO? MUZAN?SADARLAH"

Saiko mencoba menyentuh kedua Anaknya tetapi Mereka malah menepis dan mendorong ibunya Sampai Jatuh kebelakang

Muzan dan Hanako berhenti menggeliat dan mengamuk

Suara Deruan Nafas terdengar sangat jelas di telinga kedua orang yang sedang syok

Hanako dan Muzan tersenyum menyeringai saat menatap sang dokter dan Ibunya Yang sedang ketakutan

"S-saiko?M-m-muzan?"

Saiko mundur secara perlahan Ketika kedua anaknya Berdiri dan mendekatinya

Hanako dan Muzan langsung saja menerkam sang Ibu dan juga dokter

"AAAAAAAAAAAA SADARLAH! SADARLAH!INI OKAA-SAN!INI OKAA-SAN!"

Hanako dan muzan Tak menghiraukan ucapan sang ibu Dan terus melanjutkan makannya








Hening

Sepi

Hanako dan Muzan terdiam Saat melihat kedua mayat berada di depannya tergeletak tak Beraturan

Darah di mana mana

Hanako mengeluarkan air mata nya lalu memeluk kakaknya

"Niisan hiks Niisan,Apa yang telah kita lakukan?"

Muzan Terdiam dan memasang raut wajah bersalah

"Aku tidak tau,Aku juga bingung kenapa bisa seperti ini"
Ucap Muzan membalas pelukan sang adik




Mereka berdua memutuskan untuk Pergi beranjak dari sana untuk menemukan tempat tinggal yang baru













|| Kimetsu No Yaiba || The hidden truthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang