Ayasa minta maaf karna ngilang tiba tibaa!
But kucoba untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai, semoga cerita einde masih ada yang nungguin ya :DJangan lupa vote dan comment!
———————————————————Bel berdering tiga kali, menandakan jam pelajaran telah berakhir. Suara ramai siswa berkemas mengembalikan kesadaran Hinata, selama pelajaran berlangsung pikirannya terus berputar hingga tak menyadari teman sekelasnya sudah mulai beranjak pulang. Hinata merapikan buku di atas meja saat pundaknya di tepuk oleh seseorang.
"Kageyama menunggumu di luar kelas. Nah sampai jumpa besok, jangan lupa untuk menceritakan kencan kalian ya!"
Sugawara mengedipkan mata dengan semangat dan berlari keluar, menyapa Kageyama yang berdiri menggendong tas gitar."Menunggu lama?" Hinata berjalan beriringan menuruni tangga sekolah menuju gerbang.
"Tidak"
"Syukurlah, apa kau lapar? Aku akan membuatkanmu katsu nanti.."
"Tidak... perlu.."
"Tenang, itu hal yang mudah. Tapi kita harus mampir ke supermarket dulu, kurasa tidak ada bahan yang tersisa di rumah."
"Um... baik"
"Nah ayo!"
Mereka bergegas menyusuri jalanan kota. Udara sejuk di musim gugur membuat hati terasa nyaman. Sebentar lagi musim dingin datang, area jalan tertutupi daun berguguran.
Supermarket kota berada di dekat stasiun kereta, penuh dengan pengunjung pada jam pulang kerja. Dua orang perempuan berseragam sekolah mendorong troli sambil bercanda, tidak memperhatikan Hinata yang datang dari luar. Tabrakan tak terhindarkan, Hinata terdorong hingga menabrak Kageyama. Refleks, Kageyama menahan tubuh Hinata dengan lengan melingkar, memeluk tubuh kecil di dada.
"Aduh.. maafkan kami!"
Salah seorang siswa dengan rambut pendek membungkuk. Sedangkan satunya membereskan barang barang yang terlempar dari troli.Hinata yang berada di pelukan Kageyama menegang.
"Ya... tidak apa-apa.."
Sambil menundukan kepala, Hinata segera mengambil keranjang belanja dan memasuki deretan rak. Dahi Kageyama berkerut, mengikuti Hinata setelah melempar pandangan dingin ke arah dua siswa yang masih berdiri tegak, membuat mereka tersenyum kikuk.Kageyama menemukan Hinata di rak daging, berdiri memandang deretan daging beku didalam box pendingin.
"Apa kau tidak apa-apa?"
berdiri di samping Hinata, Kamencoba mengamati ekspresi yang ada di wajah Hinata."Ya....aku hanya tidak suka bersentuhan dengan orang lain, itu tidak nyaman..."
"Kalau begitu maafkan aku, aku sering memegangmu..."
"Kamu bukan orang lain..."
Sudut mulut Kageyama bergerak naik, entah kenapa ada rasa kepuasan saat Hinata mengatakan bahwa dia bukanlah orang lain. Mereka menghabiskan waktu setengah jam untuk menemukan bahan-bahan pembuat katsu. Saat memasuki apartemen milik Hinata, langit sudah berubah gelap.
Hinata segera memasuki dapur, membuat makan malam untuk mereka berdua. Sedangkan Kageyama duduk di ruang tamu memegang gitar, mengatur senar miliknya.
Aroma menggoda menguar dari dapur kecil setelah beberapa saat. Tak tahan, Kageyama bangkit menuju dapur, menemukan Hinata mengenakan celemek kuning cerak bermotif matahari bersenandung sambil membalik katsu daging. Suara renyah terdengar saat adonan masuk ke dalam minyak panas. Kageyama mendekat, Hinata mengambil sumpit untuk mengambil daging dari panci penggorengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EINDE
FanfictionHati dan jiwa Hinata Shoyo hancur saat ditinggalkan oleh sang kekasih sekaligus sahabat sejak masa kecil. Tanpa kabar, tanpa salam perpisahan. Meninggalkannya sendirian dengan seribu pertanyaan tak terjawab. Saat tak sengaja mereka kembali bertemu...