3 - CLOSE TO YOU

241 35 10
                                    

Hai semua!
Akhirnyaa aku bisa melanjutkan cerita ini setelah melewati bertumpuk kerjaan 😆

Part ini dua kali lebih panjang dari biasanya sebagai permohonan maaf karna update terlalu lama. Semoga kalian suka. Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar 😍

Untuk fanfic AFFAIR kuusahakan bisa update minggu depan ya 💕

Terima kasih sebelumnya 🤗

========================================

CLOSE TO YOU
========

Haikyuu Fanfiction
By Ayasa Ryuichi

Hinata melangkahkan kaki pelan, menyusuri lorong menuju kelas. Masih pukul tujuh, karna itu tidak banyak siswa yang berlalu lalang. Tangan pucat meraih pegangan pintu dan menggesernya terbuka. Hinata menuju bangku nomor tiga di dekat jendela. Memandang ke luar, ke arah lapangan atletik di bawah. Dia bisa melihat beberapa siswa berpakaian seragam olahraga sedang melakukan pemanasan. Sesekali suara mereka terbawa angin sampai ke dalam kelasnya di lantai tiga. Mungkin klub lari atau semacamnya sedang latihan pagi.

Dia menyukai saat-saat seperti ini. Hanya ada dia sendiri di ruang kelas. Dia lebih nyaman berangkat lebih awal, sehingga tidak perlu menyapa teman sekelas ketika datang. Hinata merebahkan diri diatas meja dengan lengan sebagai bantalan dan menutup mata. Angin membelai wajahnya dari jendela setengah terbuka. Perlahan, nafasnya menjadi tenang.

Dari ujung lorong seseorang berjalan santai sambil memainkan bola basket di tangan. Bibirnya mengerucut, membuat bunyi siulan. Saat melewati pintu kelas yang terbuka langkah kakinya terhenti mendadak. Bola basket hampir jatuh ke lantai jika dia tidak refleks menahan.

Kageyama kembali terpana.

Melihat Hinata tertidur nyaman ada rasa tergelitik dalam hatinya, cahaya mentari pagi memberkas di pipi Hinata yang kemerahan. Entah apa yang merasuki pikirannya, dengan pelan dia berjalan mendekat dan mendudukan diri di kursi depan Hinata. Kageyama bisa melihat tubuh Hinata naik turun seirama dengan tarikan nafas. Dia berjarak kurang dari satu meter dari tempat Hinata, mata biru tua lekat mengamati wajah putih dengan beberapa titik keringat di dahi. Aneh, Kageyama merasa Hinata gelisah dalam tidurnya. Nafasnya menjadi tidak teratur. Keningnya berkerut. Bibir merah tipis terbuka, mengeluarkan suara lemah serupa gumaman.

Tangan Kageyama menjangkau dahi Hinata dan mengusap lembut.

"....ja...ngan.... per...gi...."

"...to...long...kem...ba..li..."

Kageyama membeku, ada air mata yang mengalir dari mata Hinata yang tertutup.

Kageyama semakin mendekat, dia membungkuk mensejajarkan diri dan berhadapan tepat dengan wajah Hinata.

"Tenanglah... aku disini..."
Dengan lembut Kageyama berbisik dan terus mengusap dahi Hinata. Kageyama tak tau kenapa dia bersikap seperti itu. Dia hanya.... tidak suka. Ya, dia hanya tidak suka melihat seseorang meneteskan air mata.

Baru sehari sejak pertemuannya dengan Hinata, namun begitu banyak pertanyaan berputar di kepala Kageyama.

Apa yang terjadi padanya?
Kenapa dia memiliki bekas sayatan di pergelangan tangan?
Apa yang membuatnya bermimpi buruk hingga menangis diantara tidurnya?

EINDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang