tujubelaz

13 4 0
                                    

Happy reading (◠‿◕)

___________________________

Makan malam itu sudah selesai, kini elina dan kedua keponakannya berada di dalam mobil yg dalam perjalanan kerumah. Elina sudah sangat lelah nampaknya, wanita itu juga sangat merindukan rumah hasil kerja kerasnya itu. Sembari mengemudi, dirinya sesekali menghembuskan napas berat.

"Temen kalian tadi seru juga ya"_ucap elina memecah keheningan.

"Iya aunty, emang seru sih, tapi banyakan nyebelin sebenernya"_ alana.

"Anak laki mah gtuu"_ tanggap elina.

"Haha iya ,lo juga nyebelin kok al"_ reyna.

Mendengar ucapan sang kk, membuat alana mendegus. Mengapa setiap yg ia katakan selalu diputar balikkan?.

"Ih apaan si"_alana.

Sekian lama bersenda gurau, tak terasa kini mobil mereka telah sampai didepan gerbang rumah mewah nan megah itu.

Elina membunyikan klakson, setelahnya gerbang terbuka dengan pak udin yg berusaha mendorongnya.

Mobil itu melewati gerbang, memasuki pekarangan rumah.

Setelah mematikan mesin, mereka ber3 keluar dan mulai melangkah memasuki rumah tsb.

"Kapan terakhir kali aku pulang? Rasanya seperti aku menelantarkan rumah ini begitu saja"_ ucap elina sembari memandangi rumah itu sebelum dirinya memasukinya.

"Kan ada kita yg jaga, hehe. Makannya aunty jangan jarang pulang, lgian rumah sebesar ini juga msih terlalu sepi klo cumn 4 orang yg menempati"_ reyna.

"Ya, sebisa mungkin aunty akan usahain supaya bisa pulang rutin , nemenin kalian, makasi ya udh mau ikut aunty kesini buat jagain rumah"_ elina.

"Iya aunty, gapapa, kita juga seneng kok disini "_ alana.

Elina terkekeh kecil.

"Yaudah yuk masuk"_ ajak elina yg diangguki kedua keponakannya itu.

Setelah memasuki rumah, elina langsung disambut senyuman hangat dari bi uci, orang yg ia percayai selama ini bersama pak udin. Dirinya pertama kali mengenal uci dikantornya saat uci bekerja sebagai ob disana, elina menyukai cara kerja uci yg cepat dan rapih, akhirnya elina menawarkan uci untuk bekerja dirumahnya saja, selain itu, mereka juga sangat dekat.

"Nyonya elina sudah pulang? Mau saya siapkan air hangat!?"_ bi uci.

"Iya boleh bi, makasih ya . Saya cape bgt, pengen mandi, setelah itu tidur"_ balas elina dengan senyuman nya.

"Baik nyonya, permisi saya ke belakang"_ bi uci.

Elina mengangguk sbg jawaban.

Setelah kepergian bi uci, dengan sigap elina memerintah kedua keponakannya itu untuk bersih bersih dan segera tidur.

"Kalian bersih bersih juga ya, abis itu tidur, besok sekolah kan? Besok aunty yg antar kalian sekolah ya"_ elina. Setelah mengucapkan kalimatnya, elina melangkahkan kakinya menuju kamarnya juga untuk sekedar rebahan sembari menunggu bi uci dg air hangat nya.

Mendengar ucapan elina ttg sekolah, ingin sekali reyna mengatakan perihal hukumannya, tapi aunty nya itu udah keburu pergi, mungkin ia akan bicara setelah dirinya membersihkan tubuhnya. Karna, ia harus segera mengatakan " hal itu" pada elina.

"Rey, gw yg mandi dulu ya, udah ngantuk bgt, klo nunggu lu, bisa bisa gw ketiduran duluan"_ alana

"Ck, iya iya"_ pasrah reyna.

GABUT (Boystory. Ver) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang