emang dia siapa?

1 1 0
                                    

Eitsss, tunggu dulu.
Votenya mana?

__________

pilih si rubah atau si beruang?
.
.

Selamat Membaca-!!❤
_________________________

Keluar dari kelas, kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas Aksara yang jaraknya bisa dibilang lumayan jauh dari kelasnya.

Lumayan jauh? Iya.
Karena kelas Ara di lantai satu sedangkan kelas Aksara di lantai dua dan letaknya paling pojok.

Ara bersenandung sambil berpikir, andai gebetannya itu si Jeno anak kelas sebelah yang tak kalah ganteng dari Aksara, pasti ia tak perlu kecapekan seperti ini gegara naik tangga.

Ara menggelengkan kepalanya, "anjay ngga boleh oleng dong."

Saat tiba di anak tangga terakhir Ara mengatur napasnya.

"Idaman banget ngga sih gue ini?" monolognya.

Ara emang ada-ada aja. Masa iya dia berpikiran kalau dia itu idaman cuma gara-gara ia mau berkorban tenaga buat ngasih bekal ke Aksara.

Ya mohon maaf.

Kan yang buat bekalnya bukan Ara, tapi mamanya Ara.

Jadi yang idaman mamanya Ara kan?
.
.

Ara main nylonong aja ke kelas Aksara, membuat dirinya menjadi pusat perhatian oleh beberapa teman sekelas Aksara.

Ara mengedarkan pandangan mencari keberadaan Aksara.

Tersenyum tipis, lalu menghampiri Aksara yang lagi duduk lesehan seperti yang ia lakukan tadi bersama Somi dan Herin.

"Hai"

Aksara, Haikal, Jisung, serta Cessa menoleh.

Haikal tersenyum, "Ara ya? cari siapa?"

Ara mengangguk, "cari cogan"

"Siapa weh? cari bang Aksa ya?" Cessa menanggapi. Kalau yang dicari cowok ganteng, berarti cewek tadi cari Aksara pikirnya. Karena menurut Cessa, disini yang paling ganteng diantara mereka berempat ya si Aksara.

"Ih kok tau sih, iya gue cari Aksara." ucap Ara lalu tersenyum.

"Ada urusan apa lo sama gue?" kata Aksara dengan menampilkan wajah datar andalannya.

Ara menelan salivanya, tentu saja ia gugup melihat wajah datar Aksara.

"Nih buat lo." Ara menyodorkan bekalnya kepada Aksara, tapi Aksara tak kunjung meraihnya dari tangan Ara.

"Ngapain ngasih bekal?" tanyanya

"Jangan sok akrab! kita ngga saling kenal." ucap Aksara, membuat ketiga temannya tadi merasa tidak enak kepada Ara.

"Tadi lo telat, pasti belum sempat sarapan kan? Ya makanya gue kasih bekal." jawab Ara

"Emang lo siapa?"

Skak.

Ara sepertinya tak sanggup bicara lagi. Ia tertampar kenyataan. Emang dia siapa?
Cewek yang lagi dekat sama Aksara bukan, gebetan Aksara juga bukan, pacar apalagi? jelas bukan.

Faktanya Ara hanya murid baru yang akhir-akhir ini tertarik kepada Aksara, bahkan ia sudah sampai pada tahap jatuh cinta.

Sedangkan Aksara? ia mah bodoamat sama Ara. Ia hanya mengenal Ara sebagai cewek yang tak sengaja menabraknya waktu itu.

Padahalkan waktu itu Ara sengaja menabrak Aksara.

"Duh malu banget gue." batin Ara.

Aksara masih punya rasa iba

"Yaudah siniin bekalnya." ucap Aksara, seakan-akan ia dapat mendengar ucapan Ara dalam batin.

Ara tersenyum cerah, kemudian menyodorkan bekalnya kembali dan langsung diraih oleh Aksara.

"Lain kali ngga usah ngasih bekal lagi."

"Gue mampu beli makanan di kantin kok." lanjutnya

Cessa serta Jisung saling menatap, kemudian sama-sama menghela napas. Agaknya mereka sudah terbiasa dengan sikap Aksara yang seperti itu.

Haikal yang tidak enak hati gegara ulah sahabatnya itu langsung angkat bicara, "kalau Aksa ngga mau, gue mau kok lo bawain bekal setiap hari." ujarnya lalu terkekeh.

"Ya jangan dong, nanti Somi cemburu." kata Ara, kemudian ikut terkekeh.

"Weh, kok kenal Somi?" tanya Haikal setelah membelalakkan matanya.

Ara ketawa cantik, "satu circle nih slurr"

"Sampai kapan lo mau di sini?"

Jika tak ingat kalau Aksara itu gebetannya, mungkin jidat cowok tersebut udah jadi sasaran Ara.

Ara menatap tajam ke arah Aksara, "ngusir gue lo?"

"Tuh tau." jawab Aksara polos

Yaudah, akhirnya Ara keluar dari kelas gebetannya itu.

Gadis tersebut tersenyum kecut, lalu kedua kakinya secara perlahan menuruni anak tangga satu persatu.

Otaknya kepikiran ucapan Aksara tadi dan benaknya selalu bertanya, emang dia siapa?

Emang dia siapa bagi Aksara?

Perlu diperjelas lagi. Ara bukan siapa-siapa bagi Aksara.

Gebetan Aksara bukan, pacar juga bukan. Bahkan kata Aksara, mereka berdua nggak saling kenal.

___________________

Ku ingatkan lagi.

Vote & komennya mana cantik/ganteng?

Saran?

Kritik?

Thank you ya udah baca-!❤

AKSARA || RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang