sebelum ayam jantan bertelur

9 6 2
                                    


Selamat Membaca-!❤

________________


Aksara udah ada pawang.



Sial. Ucapan Somi tadi terus terngiang-ngiang di kepala Ara.

Mencoba mengabaikan, tapi Ara tetap tak bisa. Ia malah terus kepikiran, fakta yang ia dapat dari Somi tadi mampu membuat moodnya memburuk.

"Lebih baik gue tidur."

Ara berdecak sebal. Sudah berkali-kali ia memejamkan matanya berusaha supaya bisa tidur. Tapi nihil, usahanya sia-sia.

Aksara udah ada pawang.


Lagi dan lagi, ucapan Somi terlintas di kepalanya membuat gejolak aneh yang terkesan tidak enak kembali hadir di dadanya.

Semakin ia memikirkannya, maka semakin nyeri dadanya.

Setetes cairan bening sukses keluar dari mata Ara, membuat gadis tersebut bangkit dari posisi tidurnya lalu buru-buru menghapus air matanya.

Ara mulai sok kuat dengan cara membendung air mata sialan itu agar tak keluar lagi.

Ini tak benar alias salah pikir Ara.

Ini sama sekali tak cocok dengan karakternya. Apaan Ara kok pakai galau-galauan segala?

Perlu diketahui-!!
Sebelum kenal Aksara, Ara tuh anti galau-galau club.

Ara menyerot ingusnya. "Yaudahlah ya kalau masih bisa ditikung why not yekannn?"

"Sebelum ayam jantan bertelur hehe" monolognya lagi.

Setelah menuntaskan acara galaunya, Ara kembali mengambil posisi berbaring kemudian memejamkan matanya.

OK. Seorang Clariska Aratih akan main tikung-tikungan nih.

Ara kembali membuka matanya, "eh... tapikan bisa aja si ayam jantan bertelur gegara Nanno."

🙌

Seperti yang kalian tau, hari senin adalah hari dilaksanakannya upacara. Jadi, seluruh warga sekolah wajib datang lebih awal daripada biasanya.

Menyingkap selimut, lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas yang terletak di samping tempat tidurnya.

Bukan, Aksara mengambil ponselnya bukan untuk mengecek aplikasi prioritas semua orang alias si WhatsApp itu.
Aksara cuma mau mematikan alarm yang berdering semenjak 15 menit yang lalu.

"Wah anjir telat dong gue."

Aksara berakhir disini, di sebelahnya pak pembina upacara. Jaraknya ngga deket sih, tapi ngga jauh juga. But, intinya sebelahan.

Posisinya ada di depan murid-murid yang lain, dan sekarang Aksara menjadi pusat perhatian. Untungnya ia tak sendiri, masih ada anak yang lain, salah satunya Jeno anak kelas sebelah dan ia masih satu circle sama Aksara.

Saat pak pembina masih berpidato di depan sana, si Ara malah nyenggol si Herin yang berada di sampingnya.

"Apaan?" tanya Herin dengan suara setengah berbisik.

"Liat tuh, doi ku gantengggg pisann."

Herin menghela napas, "ganteng doang, tapi udah punya pawang buat apa?"

"Y-ya buat ditikunglah, sebelum ayam jantan bertelur hehe." kekeh Ara

Upacara telah selesai, para murid bernapas lega, akhirnya mereka bisa duduk di kelas masing-masing karena sudah lelah berdiri. Mereka juga bernapas lega karena bisa terhindar dari panasnya Haechan, ngga lah canda, maksutnya tuh terhindar dari panasnya matahari.

Ara, Somi, serta Herin udah duduk lesehan di kelasnya sambil senderan tembok.

Ara memulai pembicaraan, "tadi yang ada di samping kiri Aksara siapa dah?"

"Oh, itumah Jeno anak kelas sebelah."

"Kenapa Ra? naksir lo?"

"Apa banget deh Som, cuma nanya doang pasti dikira naksir." jawab Ara

"Gue mah cuma like mas Aksara seorang." kata Ara lagi.

"Lah terus ngapain nanyain Jeno?" tanya Herin karena penasaran.

Ara nyengir dulu baru njawab pertanyaan Herin, "ganteng aja."

"Hilih mata coganan ah lu mah"

"Kaya lo ngga aja deh Rin, kita bertiga tuh sama aja kelesss." sahut Somi

"Jeno tuh satu circle sama Aksara, dan asal lo tau ya Ra, circle mereka tuh ganteng-ganteng semua." lanjut Somi

"Ganteng, keren, kece, tajir lagi." ini masih Somi yang bicara.

"Bener banget" timpal Herin

"Oalah gituuu?" kata Ara

"Iya gitu" jawab Herin, Somi kompak.

Ara bangkit dari duduknya.

"Mau kemana heh?"

Ara tak menggubris pertanyaan Somi. Ia malah mengambil bekalnya dari dalam tas kemudian jalan menuju keluar kelas.

"Mau ngasih doi sarapan dungss" Ara baru menjawab pertanyaan Somi tadi saat ia sudah berada di pintu kelas.

Somi dan Herin memutar bola matanya malas, kemudian mencibir teman barunya itu.

Iya teman baru. Kalian ingat kan kalau si Ara itu adalah murid baru di sekolahan mereka?

Kenapa dicibir?

Jawabannya...

Ya karena mereka berdua udah bilang kalau si Aksara udah punya pawang.
Eh, si Ara malah masih tetep bersikeras mau ngejar Aksara.

Sebelum ayam jantan bertelur kalau kata Ara mah.

Cihh.


















Vote & Komennya ya guys!

Diterima kritik & sarannya.

Thank u dah baca-!

🙌





















AKSARA || RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang