Ten

2.7K 348 17
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-
-
Setelah menemui dokter Irene pun kembali ke kamar Jisoo.

"Anneyong nona saya Son Wendy sekretaris nona Kim Jisoo"

"Aku Bae Irene"

"Oh nona Bae kamshamida sudah membawa bos saya kesini, sebenarnya apa yang terjadi,kenapa nona Kim bisa sampai dirawat disini"

"Tidak perlu terlalu formal Wendy ssi panggil saja Irene" lalu Irene pun menceritakan apa yang terjadi pada Jisoo yang berniat untuk bunuh diri

"Astaga jadi kemarin nona Kim tidak pulang tapi ke pantai dan berniat bunuh diri, aigoo apa yang harus aku katakan"

"Katakan? pada siapa?"

"Pada keluarganya, keluarga nona Kim semuanya di Seoul hanya aku yang ikut dengannya pindah ke Jeju untuk membangun perusahaan pusat miliknya, keluarganya menitipkannya padaku"

"Apa dia sedang mengalami masalah berat?"

"Hmm mianhamida Irene ssi aku tidak berhak untuk mengatakan masalah pribadi nona Kim padamu, mungkin dia yang berhak mengatakannya sendiri"

"Oh gwenchana aku mengerti"

drrtt,,drrttt,, "Yoboseyo,,," Wendy mendapat telepon dari kantor karena akan ada pertemuan dengan klien yang harusnya dihadiri Jisoo namun tidak mungkin dengan kondisinya sekarang terpaksa ia yang harus menanganinya.

"Mianhe Irene sii, apa aku boleh meminta bantuanmu lagi?"

"Kenapa?"

"Aku harus menghadiri meeting yang harusnya dihadiri nona Kim, jadi aku tidak bisa berlama lama disini karena harus menghandle pekerjaan nona Kim, jadi bisakah kau menjaganya disini, aku akan menghubungi keluarganya segera"

"Pergilah, aku akan menjaga Jisoo"

"Kamshamida Irene sii aku berhutang banyak padamu, sekali lagi kamshamida, mianhe aku harus pergi"
-
-

-
Chaerin yang tengah duduk di meja kerjanya pun tak bisa menahan air matanya setelah mendapat telepon dari Wendy tentang kondisi Jisoo sekarang, ia berpikir semuanya baik-baik saja setelah Jisoo terbiasa hidup di Jeju namun ternyata tidak, perasaannya masih pada Jennie.

"Hiks hiks mianhe Dara eonnie, aku tidak bisa menjaganya dengan baik" lalu Chaerin pun menelepon seseorang "Pesankan aku tiket ke Jeju untuk siang nanti"

"Jennie ya aunty ada urusan mendadak tolong kau jaga butik ya, pekerjaan aunty akan di handle oleh Sinbi, jika lelah istirahatlah jangan terlalu memforsir dirimu jaga kandunganmu dengan baik"

"Nde aunty, memang aunty akan pergi kemana?"

"Hmm seseorang membutuhkanku sekarang, aku pergi dulu" Chaerin pun keluar dari butiknya dan segera menuju bandara

"Seseorang? apakah Jisoo? benarkah? apa terjadi sesuatu padanya? tidak tidak, Jisoo pasti baik-baik saja, aku yakin dia orang yang kuat" gumam Jennie, Jennie tahu Chaerin sering menghubungi Jisoo, ia ingin sekali meminta no ponsel Jisoo namun ia enggan karena Chaerin menyuruhnya untuk melupakan Jisoo.
-
-
-
"Uhuk,,uhuk,,uhuk,," Jisoo pun akhirnya membuka mata setelah hampir 15 jam dia pingsan

"Gwenchana?"

"Aku haus,,," Jisoo pun duduk dan ia melihat lihat sekitar ruangan itu, ia bingung mengapa ia ada disana ditambah kini ditangannya sudah tertancap infusan, Irene pun mengambilkan Jisoo minum

"Kenapa aku disini? siapa kau?" tanya Jisoo setelah minum

"Aku Bae Irene, pemilik resto yang berada di tepi pantai yang kau datangi kemarin, kau disini karena kemarin kau tidak sadarkan diri setelah tenggelam di laut" Jisoo mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya

STEPMOM 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang