Magic

1.2K 85 7
                                    

Lim berdiri dibelakang meja bar, malam ini Club miliknya sekaligus tempatnya bekerja sangat ramai apalagi sabtu malam

Banyak anak muda yang berseliweran dengan pasangannya, Lim menggeleng melihat beberapa dari mereka memilih sudut yang gelap untuk bermesraan

"Hai Lim"

Lim sangat kenal siapa gadis yang menyapanya, pengunjung tetap Club ini. Lim segera memasang senyuman sopannya

"Jennie Noona, tidak sendiri eoh? Noona mengajak semua teman?"

Jennie mengangguk dan memamerkan gummy smilenya pada Lim, pemuda tampan itu selalu menjadi pusat perhatian di Club ini. Termasuk berhasil menarik perhatian Jennie

"Tapi apa kau berpikir mereka lebih cantik dariku?"

Jennie mempoutkan bibirnya, Lim menggelengkan kepalanya. Semua wanita senang dipuji dan benci dibandingkan, apa Lim benar?

"Tentu Noona yang paling cantik"

Jennie terkekeh tapi merasa melayang karena pujian Lim, pria ini selalu bisa memenangkan hatinya

"Gin dan Tonic?"

Jennie menggelengkan kepalanya

"Beri aku minuman yang kau rekomendasikan untukku"

Lim mengangguk dan langsung mengambil botol vodka dan menuangnya kedalam gelas kocok, dia menambahkan beberapa tetes triple sec, jus cranberi dan juga perasan jeruk nipis

Lim menutup gelas kocok dan mengocoknya dengan beberapa atraksi yang mengundang decak kagum Jennie, Lim mengambil gelas Martini memasukkan dua potong es batu dan menuangkan pelan minuman yang sebelumnya dia kocok

Dengan hati-hati Lim memberikan hiasan berupa irisan lemon dan buah cerry merah, yang disematkan disebuah besi kecil yang melintang diatas gelas

"Cosmopolitan, ini disebut minuman feminim"

Jennie menerima lalu menyesapnya, Jennie terkekeh pelan. Ya ... Lim sangat tau bagaimana membuat minuman yang enak, bukankah itu memang keahliannya?

"Hei, lihat siapa yang datang. Ternyata gadis kutu buku itu memenuhi undangan kita, lihat kacamata tebalnya itu. Ughh apa itu gaun milik neneknya?"

Salah seorang teman Jennie yang bernama Joy menunjuk kearah seorang gadis yang berjalan dengan kikuk, dia berkali-kali membungkukkan tubuhnya meminta maaf saat tak sengaja menyenggol beberapa orang yang sedang menari

"Joy, kau selalu mengatakan hal buruk itu padanya. Diamlah"

Jennie memperingati

"Aisssh ... kau juga ingin membuatnya malu kan maka dari itu kau mengundangnya kesini"

Jisoo teman Jennie yang lain hanya tersenyum miring melirik Jennie, Jennie mengedikkan bahunya acuh

Semuanya tak luput dari pendengaran Lim, tapi dia kembali menyibukkan diri dengan pesanan minuman yang datang terus menerus

Gadis kikuk itu menghampiri Jennie dan keempat temannya, lalu tersenyum gugup

"emmh hai Jen, apa aku terlambat?"

Jennie tersenyum palsu lalu menyuruh gadis itu duduk dikursi sebelahnya yang kosong

"Tidak Rose, kau tepat waktu"

Jennie mengalihkan pandangannya dan melambaikan pandangannya pada Lim yang mengambil botol Gin, Lim mendekat dan tersenyum ramah

"Ya Noona? Kau mau satu gelas lagi?"

Jennie menggelengkan kepalanya, lalu menunjuk pada Rose. Dia tersenyum licik

"Dia baru ke Club, dan bisakah kau buatkan dia Martini? Awal yang bagus untuk seseorang yang belum terbiasa minum. Bukan begitu?"

  No one can't stop us (Chaelisa oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang