Bagian 1

8 3 0
                                    

Happy reading...

°°°

"Ahsa?" Gadis itu terlihat sedikit terkejut melihat siapa orang yang menunggunya di taman belakang sekolah. "Jadi yang mengirimiku surat itu kamu?"

Laki-laki itu tersenyum, menimbulkan lesung di pipi kirinya. "Aku kira kau tidak akan datang."

"Ada apa? Kenapa pakai kirim surat segala? Kan bisa aja kamu langsung samperin aku ke kelas," ucap Keysha.

"Soalnya biar romantis kayak di film-film," jawab Ahsa sembari terkekeh. Laki-laki itu lalu berjongkok di hadapan Keysha. "Sha, sebenarnya sudah lama aku suka sama kamu, mau ga jadi-."

"Maaf Sa, aku masih belum bisa lupain kak Rafa," ucap Keysha memotong kalimat yang akan Ahsa ucapkan.

Ahsa pun berdiri, lalu tersenyum. Senyum yang terlihat berbeda dengan senyum di awal tadi. Perkataan Keysha benar-benar telah menghancurkan hatinya. Mungkin pernyataan cintanya terlalu awal. Harusnya dia bersabar dulu, bersabar hingga Keysha bisa melupakan Rafa.

"Maaf," lirih Ahsa. "Kau anggap saja aku tidak mengatakan apapun padamu, dan soal perasaanku, biar aku yang urus."

Keysha tersenyum kecil. "Aku permisi dulu ya sa," ucapnya lalu pergi meninggalkan Ahsa.

Sementara itu, dari kejauhan, tanpa mereka sadari Nao sedang memperhatikan mereka. Sungguh, Nao tidak mempercayai apa yang ia lihat ini. Ahsa Dharmasraya--sahabatnya yang diam-diam ia sukai ternyata malah menyukai temannya. Gadis itu menyeka air mata yang menetes dari matanya, lalu detik berikutnya dia tersenyum.

•••

Nao memasuki kelas dengan wajah ditekuk. Saat akan melewati bangku Keysha, gadis itu menghentikan langkahnya. "Kenapa kau tolak?!"

"Apa maksudmu?" Keysha bertanya dengan alis yang tertaut.

"Ahsa, kenapa kau menolaknya?!" Mata gadis itu kini memerah dan berair.

"Nao?" Keysha benar-benar tak paham apa yang terjadi dengan Nao, ini adalah pertama kalinya Nao membentak dirinya.

"Kenapa kau remukkan hati pangeranku," lirih Nao dengan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi, "kenapa kau buat dia hancur! Kenapa! Kenapa dia harus suka kamu! Kenapa!"

Semua mata kini hanya menatap Keysha dan Nao. Keysha yang sadar akan hal itu memutuskan untuk menarik Nao keluar kelas. Apa yang Nao bicarakan adalah hal pribadi, tak baik jika seisi kelas tahu akan hal itu.

Keysha menghentikan langkahnya di lorong yang sepi. "Nao, kamu suka Ahsa?" tanya gadis berambut pendek itu dengan hati-hati.

Nao mengangguk, "bukan hanya suka, aku juga mencintainya."

"Apa Ahsa mengetahuinya?" Nao menggeleng. "Maaf," lirih gadis itu merasa sangat bersalah, ia lalu memeluk Nao.

Cinta ternyata hanyalah sebuah pembodohan. Cinta mengubah segalanya. Gara-gara cinta, temannya yang selalu terlihat dewasa kini bertingkah sangat kekanak-kanakan. Nao yang selalu memberinya saran ketika dalam masalah, kini terlihat sangat berantakan. Nao yang selalu menenangkannya kini terlihat sangat rapuh. Apa yang harus dia lakukan?

"Kenapa kau menolaknya," tanya Nao lagi, "aku ingin Ahsa bahagia, walau bukan denganku."

Keysha melepaskan dekapannya, tangannya kini berada di bahu Nao. "Nao, jika aku menerimanya, tidak akan ada yang bisa bahagia, baik kau, aku, ataupun Ahsa."

"Ini pasti gara-gara kak Rafa kan?" tanya Nao. "Sha, kak Rafa udah ga ada, kak Rafa udah pergi, dan dia ga bakalan kembali!"

Keysha pun kini menangis. "Kak Rafa masih ada Nao, dia belum mati! Dia masih hidup! Aku yakin kak Rafa pasti akan kembali!"

"Sudah tiga bulan Sha! Dan kita tidak pernah mendapat kabar apapun! Aku rasa sudah tidak ada harapan!" Ucap Nao kemudian pergi meninggalkan Keysha.

Kaki Keysha seketika melemah, gadis itu kemudian terduduk di lantai sembari menangis. Bagaimana bisa Nao berkata seperti itu? Dia yakin kalau Rafa masih hidup, tidak mungkin laki-laki itu meninggal. Keysha yakin itu, meski kadang dia merasa ragu.

Rafa adalah kakak kelas yang Keysha sukai. Sejak hari pertama masuk sekolah, gadis itu sudah jatuh cinta dengan sosok Rafa yang berwajah dingin. Namun karena sebuah tragedi tiga bulan lalu, laki-laki itu kini menghilang. Dan itulah yang membuat sikap Keysha berubah.

Dulunya Keysha adalah gadis yang ceria dan friendly. Namun sejak Rafa menghilang, dia berubah menjadi gadis pendiam yang suka menyendiri. Keysha sangat mencintai Rafa, tanpa Rafa baginya hanya ada kehampaan. Rafa adalah satu-satunya pria yang mampu membuatnya jatuh cinta, Rafa adalah cinta pertamanya. Itulah kenapa dia tak bisa melupakan Rafa begitu saja.

•••

Ahsa yang sedang berjalan menuju kelasnya tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang duduk--dengan tangan yang menutupi wajahnya--di kaki tangga. Dia lalu menghentikan langkahnya, memperhatikan gadis itu, karena sepertinya dia mengenal gadis itu. Tak butuh waktu lama dia pun sadar, kalau gadis itu adalah Nao--sahabatnya dari SMP. Tapi, kenapa gadis itu menangis di situ? Sungguh tak seperti Nao yang dia kenal.

Dia lalu berjalan mendekati Nao, kemudian duduk di sebelah gadis itu. "Nao?"

Nao yang mendengar seseorang memanggil namanya pun menyingkirkan tangannya dari wajahnya. Matanya terlihat begitu sembab dan hidungnya pun memerah. Gadis dengan rambut panjang itu lalu menatap laki-laki yang kini duduk disampingnya. Sumber dari masalah yang dialaminya sekarang malah ada di hadapannya. Kenapa tuhan melakukan ini padanya?

"Ahsa," gadis itu menatap dalam mata Ahsa, " apa kamu sayang aku?"

Ahsa menyeka air mata Nao. "Kamu sahabat aku, pastilah aku sayang banget sama kamu," ucapnya kemudian tersenyum. Senyum yang sangat manis, tapi bagi Nao bagai tusukan duri ketika ia melihatnya.

"Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai perempuan. Apa kamu sayang aku?" Tanya Nao lagi dengan tatapan yang masih sama.

Namun Ahsa hanya diam tak menjawab, laki-laki itu sedang bingung dengan apa yang dikatakan Nao, dia tak paham. Ia tak mau menebak-nebak apa yang kini Nao rasakan. Ia tidak ingin berpikir yang tidak-tidak. Dia harap keadaan Nao tak seperti apa yang ada dipikirannya.

"Aku suka kamu Sa," ucap gadis itu sembari menunduk, tak kuat melihat wajah Ahsa yang terlihat sangat shock. "Aku suka kamu sejak saat pertama kita bertemu, aku sayang kamu bukan sebagai sahabat, tapi sebagai seorang laki-laki.

Ahsa tak percaya ini. Nao benar-benar mengatakan hal yang tidak ingin di dengarnya. Sekarang ia harus apa? Di hatinya kini sudah ada Keysha, dan baginya Nao hanyalah seorang sahabat. Ia tidak bisa melupakan Keysha begitu saja, dan tentunya dia tak bisa membalas perasaan Nao. Tapi dia tidak ingin melihat Nao menjadi seperti ini. Ia tak suka jika Nao begini karenanya.

"Aku sedih banget Sa, dari sekian banyak waktu yang sudah kita lewati bersama, ternyata kau malah menyukai Keysha," lanjut gadis itu masih dengan wajah menunduk, "maaf ya, kamu pasti shock banget gara-gara aku ngomong gini ... Maaf, harusnya mungkin kusimpan saja rasa ini. Maaf karena aku tidak bisa merahasiakannya lagi." Gadis itu kini menangis lagi.

Ahsa hanya bisa diam mendengar itu, dia sungguh tak tahu harus berkata apa. Dia tak tahu kalau ceritanya akan menjadi seperti ini. Tak pernah terpikir sedikitpun sebelumnya kalau Nao menyukai dirinya. Ia sungguh bodoh hingga tak pernah menyadari itu. Dia sungguh merasa sangat buruk dan jahat. Apa yang harus dia lakukan untuk memperbaiki hal ini? Dia sungguh dihadapkan sebuah delima.

Bersambung....

Jangan lupa sama kritik dan sarannya ya teman.

See you next part...

Kristalisasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang