Happy reading...
°°°°
Saat memasuki kantin Neo melihat Nao yang duduk melamun di salah satu meja kantin. Gadis itu duduk sendirian. Biasanya kalau tidak dengan Keysha, Nao akan duduk dengan Ahsa. Tapi kali ini tidak, membuat Neo semakin yakin kalau kembarannya itu sedang ada masalah. Dia lalu berjalan mendekati Nao.
"Adikku sayang!" Sapanya sembari duduk dihadapan Nao.
Nao tersenyum. "Abang? Tumben nyamperin aku?"
"Kenapa? Ga boleh?" Tanyanya seraya mencubit gemas hidung Nao. "Abang liat kamu sendirian makanya Abang temenin," katanya membuat senyum Nao melebar. "Kamu ga mesan apa-apa? Sini biar abang pesanin, mau apa?"
Nao hanya menggeleng. Dia tidak ingin apa-apa sekarang ini. Kini dia hanya bingung harus apa. Dia kesepian begini. Tanpa Ahsa atau Keysha rasanya benar-benar hampa. Dia ingin menyapa Keysha, tapi ia gengsi. Dia juga ingin menyapa Ahsa, tapi rasanya canggung.
"Lagi ada masalah ya?" Selidik Neo. "Tumben ga bareng Ahsa atau Keysha? Kenapa?"
"Nao marah sama Keysha gara-gara Keysha nolak Ahsa, dan kemarin Nao bilang sama Ahsa kalo Nao suka sama Ahsa," kata Nao menjelaskan.
Neo mengacak puncak rambut adiknya itu. "Hmm, ya sudah jangan dipikirin dulu ya. Abang traktir kamu deh hari ini, tapi jangan cemberut lagi ya, senyum dong senyum kamu kan manis," ujarnya yang dibalas senyuman oleh Nao. Laki-laki itu lalu melangkah menuju tempat untuk memesan makanan.
Memang terkadang ia jengkel terhadap kembarannya ini, tapi di saat-saat seperti inilah Neo selalu ada untuknya. Membuatnya bersyukur mempunyai Neo sebagai kakaknya. Meski terkesan nakal, Neo tetaplah seorang kakak yang dapat diandalkan.
Nao juga tahu kalau kembarannya ini menyukai Keysha. Meski itu laki-laki itu tak menunjukkannya Nao tetap yakin sekali, kalau Neo menyukai Keysha. Buktinya, pada hari itu Neo terlihat sangat khawatir terhadap Keysha, dan dari cara Neo menenangkan Keysha, jelas Sekali terlihat kalau Neo menyukai Keysha.
•••
Rafa kini berdiri di atas sebuah jembatan. Di bawah jembatan itu terdapat sungai yang mengalir dengan deras. Dia datang ke sini hanya untuk memenuhi janji dengan seseorang. Sebenarnya dia malas untuk datang, hanya saja ini karena gadis itu terus memaksanya. Jadi mau tak mau dia harus datang. Daripada tambah ribet.
Tak lama kemudian akhirnya orang yang Rafa tunggu tiba. Gadis itu berjalan dengan membawa sebuah kue. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, ia tak menyangka gadis ini akan merayakannya untuk dirinya.
Keysha tersenyum puas melihat Rafa. Awalnya dia kira Rafa tidak akan datang. Tapi ternyata Rafa adalah tipe laki-laki yang bertanggungjawab atas janjinya. Membuat dirinya semakin kagum saja.
"Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you." Keysha bernyanyi untuk Rafa, namun laki-laki itu tak terlihat senang sedikit pun.
Sementara itu dari kejauhan ada Neo dan Nao yang memantau Keysha. Ya, mereka memang datang kesini bertiga, namun Keysha menyuruh mereka untuk tidak mengikutinya. Alhasil mereka hanya menunggu di bawah sebuah pohon.
Rafa menatap gadis di depannya ini dengan tatapan elangnya. Gadis ini tidak tahu apa-apa tentangnya, namun berbuat dengan seenaknya. Ulang tahun adalah kenangan buruk bagi Rafa, namun gadis ini malah merayakannya. Dia tahu maksud Keysha baik, tapi kelakuannya selalu saja membuatnya terusik.
Dulu saat Rafa merayakan ulang tahunnya yang ke-13 terjadi sebuah tragedi di rumahnya. Saat itu ketika pesta tengah berlangsung, tiba-tiba beberapa perampok datang kerumahnya. Membuat semua orang yang ada disana ketakutan. Dirinya yang panik langsung bersembunyi di bawah meja tempat kue ulang tahunnya diletakkan.