SALMA

Part 15

Selamat Membaca !!
-
-
-

🌼🌼🌼

"Yeayy akhirnya selesai juga nih Ujian. Gue gak pusing-pusing lagi deh buat belajar." Wati merasa senang karena ini adalah hari terakhir ujian di semester ganjil mereka.

"Yee lo mah belajar kalo mau ujian aja, setiap hari dong kalo belajar, noh kayak Salma, kemana-mana dia selalu bawa ilmu. Gak kayak Lo!"

"Yee lo juga sama, ghea. Gak merasa dirinya juga sama kayak gue."

"Udahlah, kalian gak capek apa berantem terus setiap hari, aku pusing tau denger kalian debat terus." Salma memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Hehe, kalo kita gak berantem sehari aja, serasa ada yang kurang sal." Ucap Wati dengan cengirannya.

"Lo itu mah, gue sih dah bosen berantem terus sama lo." Ghea bersidekap dada. Wati hanya mendelik sebal.

Salma hanya pasrah dengan keduanya, baru saja damai sudah mulai lagi, terus saja seperti itu. Kini salma berada ditengah-tengah, mereka berjalan menuju kantin.

______

Zidan sedang duduk di bagian pojok kantin, ditemani dengan ketiga temannya. Ya! Mereka adalah Zain, Fahri, dan Gusti.

"Wahh si bos gak lama lagi mau pensiun nih!" Celetuk Gusti sambil mengunyah bakso di mulutnya.

"Pensiun apa, Gus? Dia mau berhenti jadi bos kita?" Tanya Fahri yang tidak paham ucapan Gusti.

Perlu kalian ketahui Zidan adalah ketua Genk motor terkenal di sekolahnya, tetapi Genk motornya itu tidak membuat keonaran kecuali jika ada yang mengusik mereka, maka mereka akan membalasnya.

"Kagaklah, mana ada!"

"Lah terus dia pensiun kenapa Agus?!" Tanya Fahri yang kelewat lemot otaknya.

"Heh nama gue bukan Agus ya, tapi Gusti!" Sewot Gusti sambil menjitak kepala Fahri.

"Iya iya maaf. Sakit tau gak." Fahri mengelus kepalanya

"Zidan pensiun dari masa jabatannya, Wakil ketua Osis." Kali ini Zain yang berbicara.

"Ohh gitu. Lo sih ngomongnya gak jelas, gue gak paham." Fahri menunjuk jarinya ke arah muka Gusti.

"Lo nya aja yang lemot!" Ucap Gusti.

Zidan dan Zain hanya diam dan menggelengkan kepalanya pelan melihat kedua temannya itu.

"Zidan!" Seorang perempuan berambut panjang yang digerai itu datang menghampiri meja mereka.

Zidan hanya menaikkan satu alisnya pertanda 'kenapa?'

"Nanti anggota Osis kumpul. Buat bicarain calon ketua Osis baru." Ucap perempuan itu.

Zidan hanya menganggukkan kepalanya.

"Eh ada Risa cantik! Duduk sini dulu dong, kita makan bareng." Ucap Gusti sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

"Enggak Gus, gue cuma mau ngasih tau Zidan aja. Yaudah gue balik lagi ya." Risa membalikkan badannya dan melangkah pergi meninggalkan mereka.