⊱ eighteen !

2K 137 6
                                    

Sedih namun tidak menangis...

Bahagia namun tidak tertawa...
Seperti cangkang tanpa siput,dan rumah tanpa penghuni, setiap hari ku lewati tanpa ada semangat dari dalam diri...

Entah sejak kapan aku melupakan perasaan gejolak menggebu dalam hati,dan entah sejak kapan mulutku berhenti melontarkan kata-kata sekedar berbasi-basi...

Seperti karang yang terus menerus digerus oleh ombak, seiring waktu, seluruh Indra ku menumpul hingga mati rasa kini...

Tidak ada yang bisa menjelaskan perasaan mengganjal yang menahan diriku dari meraba rasa, namun aku sadar bahwa perubahan pada diriku ini benar adanya.
Emosi kini kurindukan, karena aku sudah muak hidup seperti boneka tanpa tujuan~•

-nsxxzyy-

• HAPPY READING •

Hari ini adalah hari Sabtu dimana sekolah di liburkan,jika biasanya semua orang bersenang-senang maka tidak dengan satu gadis yang terus merenung di dalam kamarnya dengan mata yang sembab bahkan hidung yang memerah,siapa lagi jika bukan ayra ?.

"DEK BUKA PINTUNYA KAMU BELUM MAKAN DARI KEMARIN"teriak rendi di depan kamar ayra namun tak ada sahutan dari gadis itu.

"DEK ABANG MOHON BUKA PINTUNYA !"

Tidak ada sahutan.

"AYRA BUKA PINTUNYA ATAU ABANG DOBRAK ?"ancam rendi membuat ayra pasrah akhirnya gadis itu membukakan pintu untuk abangnya.

"Dek ? Kamu abis nangis ? Kenapa penampilan mu gini hm ?"ucap Rendi saat sempat terkejut melihat penampilan adiknya.

"Ayra gapapa bang"jawab ayra sedikit tersenyum.

"Kalo gapapa kenapa matanya sembab hm ?"

"Nilai ayra kecil"lirih ayra,salah ! Semuanya salah nilai ayra besar kok.

"Oh ya udah jangan nangis dong,adek abang harus bisa dapat nilai bagus kalau begitu, sekarang makan yah"ucap rendi dengan merengkuh tubuh mungil adiknya tidak lupa tangan sebelah kanan mengusap kepala ayra dan tangan kiri yang memegang makanan.

"Ayra ga nafsu bang"

"Kenapa ga nafsu ?"

"Ga tau haha"jawab ayra dengan tertawaan renyah.

"Oh yah bang ayra mau mandi aja deh"lanjut ayra setelah mendapat anggukan dari sang abang ia memutuskan untuk pergo mandi.

"Yaudah makanannya abang taro nakas yah!"ucap rendi lalu menaro makanan tadi di nakas,namun matanya tak sengaja melihat ke arah buku pikirnya itu buka sekolah ayra jadi ia memutuskan untuk membaca nya.

⚢-Cerita takdir-⚢

tuhan..mengapa rasanya sakit melihat dia bersama yang lain ? Bukankah aku sendiri yang memilih untuk menjauh ? Mengapa hati rasanya tak rela melihat dia bahagia bersama orang lain dan bukan aku...

Bukankah cinta itu saling membahagiakan jika ia tak bisa bahagia denganku maka buat dia bahagia bersama orang lain dan ikhlaskan hati ini untuk tak berharap lagi..

Tuhan ku mohon jika ia jodohku maka dekatkanlah kami hingga ikatan suci jika ia bukan jodohku ikhlaskan hati ini dan sadarkan diri ini...

-aza-

"Adek gua lagi patah hati ternyata"gumam rendi saat membaca buku itu.

"Eh ? Tapi kok namanya aza ? Kan adik gw namanya ayra ?"

"Abang ngapain ?"tanya ayra membuat rendi cepat-cepat untuk menaruh buku itu.

"Eh engga itu dek abang mau nanya,k-kamu lagi patah hati ?"

"E-enggak ayra lagi ga patah hati,k-kenapa bang ?"tanya ayra dengan wajah gelisah namun ia berusaha menutupi nya.

"Tadi abang baca buku itu"balas Rendi menunjuk buku yang ia baca tadi.

Deg !

Mata ayra membola sempurna tubuhnya keringat dingin ia sungguh gelisah saat ini.

"I-itu b-buku t-temen a-ayra bang,n-namanya a-aza iyah ! Aza"jawab ayra gugup membuat rendi memicingkan matanya.

"Kamu aneh"

"E-eh bang keluar gihh ayra mau salin"ucap ayra Menganti topik tak lupa kedua tangan yang mendorong punggung abang nya untuk keluar kamar.

-TBC-

jangan lupa vote and komen...

See you next part,Dear ♡

↝@nsxxzyy

-Black Lion ᏐTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang