08

3.1K 373 57
                                    

Don’t forget comment + vote !!!








Don’t forget comment + vote !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Memasang wajah kesal, Jennie menekan-nekan layar ponsel miliknya dengan cepat.

“ Mati kau.”

“ Mati kau.”

“ Mati kau.”

“ Sialan, berani kau melawanku huh?” ucap Jennie penuh emosi dan kembali menggerakan tangannya dengan lihai diatas layar ponsel.

“ Mau kemana kau?” Jennie kembali berbicara dengan nada kesal ketika lawannya berlari menjauh dari jangkauannya.

“ Kya.”

“ Kya.”

“ Jangan lari kau.”

Memejamkan mata dengan perasaan muak, Taeyong melirik Jennie dengan tatapan dingin andalannya.

“ Bisakah kau diam.” Ucap Taeyong memperingati, namun sayang Jennie hanya diam dan tak membalas.

“ Masih ingin lari huh? Rasakan serangan dariku.” Jennie kembali berbicara mengomentari lawan mainnya yang sedari tadi terus lari dan enggan melawannya.

Berusaha mengabaikan suara berisik Jennie, Taeyong kembali berkutat dengan pekerjaannya membuat laporan yang nanti akan dikirimkan pada ayahnya.

Namun, baru saja ia akan mengetik kembali. Suara kencang Jennie mengagetkan dirinya.

“ Yeay! Aku menang!” seru Jennie dengan senang dan suara lantangnya.

Mengeraskan rahangnya, kesabaran Taeyong benar-benar diuji dihadapan wanita yang tengah duduk di sampingnya ini.

Mengabaikan ekspresi tidak nyaman yang diberikan Taeyong padanya, Jennie dengan masa bodo kembali bermain dengan santai untuk melanjutkan babak selanjutnya.

“ Oke bersiaplah kau.” Aba-aba Jennie pada lawan mainnya yang baru.

Menekan-nekan layar dengan kencang, Jennie terlihat kewalahan saat lawannya itu dengan gesit menghindari serangannya.

“ Apa kau tidak dengar ucapanku tadi, pergi dari sini dan bermainlah ditempat lain.” Ucap Taeyong kembali memperingati Jennie.

“ Sialan kau.” Umpat Jennie pada lawannya, dan lagi lagi mengabaikan ucapan Taeyong.

“ Pura-pura tidak mendengar huh?” Taeyong tersenyum sinis disertai  perasaan geram seraya menaruh laptopnya di meja samping dan berdiri berjalan kearah Jennie.

Merebut ponsel yang berada ditangan Jennie dengan cepat, Taeyong menatap benda pipih tersebut dengan kesal “ Benar-benar mengganggu.”

“ Apa yang kau lakukan? Kembalikan ponselku!” Jennie yang merasa kaget karna ponselnya direbut begitu saja ketika bermain, menatap tajam kearah Taeyong.

♧ PREJUDICE ♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang